Bukan hanya penggelapan tanah, mantan asisten rumah tangga Nirina Zubir terbukti gerogoti sumber uang lain milik ibunda sang aktris
WIKEN.ID-Nirina Zubir baru-baru ini mendapat sorotan lantaran musibah yang dialaminya.
Mantan asisten rumah tangga (ART) ibu Nirina Zubir, Riri Khasmita diketahui telah menggelapkan enam sertifikat tanah milik Cut Indria Marzuki, ibunda Nirina Zubir.
Riri Khasmita telah ditetapkan sebagai tersangka, telah menggelapkan enam sertifikat tanah milik ibunda Nirina.
Kerugian yang diderita keluarga Nirina mencapai Rp 17 miliar yang dilakukan sejak tahun 2009.
Namun bukan sampai di situ saja aksi penipuan Riri, Nirina Zubir mengungkap mantan ART juga mencurangi bisnis kontrakan dan kosan milik sang ibu.
"Uang kos-kosannya pun diambil, uang kontrakan ibu saya juga diambil," kata Nirina dikutip dari YouTube Grid.id via Komaps.com.
Pemeran film Get Married itu menjelaskan alasan selama ini tampak tidak begitu peduli dengan aset milik ibunya seperti kos-kosan dan kontrakan.
Selama ini, Nirina melihat keberadaan sosok Riri sebagai asisten, sangat membantu mengelola keuangan ibunya.
"Jujur kami tidak ada yang menyangka dan tidak ada pemikiran buruk sedikitpun," ucap Nirina.
"Saya datang ke kosan juga ada yang datang, ada yang ngekos," imbuhnya.
Semua baru terbongkar ketika Nirina dan saudara-saudaranya mulai mengurus peninggalan-peninggalan ibunya yang telah wafat.
Mulai dari penggelapan aset hingga kecurangan Riri soal kos-kosan dan kontrakan.
Nirina baru mendapati jika orang-orang yang tinggal di kontrakan ibunya ternyata adalah karyawan-karyawan Riri.
Di mana mereka tinggal di sana tanpa dipungut bayaran.
Diketahui Riri memiliki usaha makanan beku hingga lima cabang dari hasil penggelapan aset milik ibunda Nirina.
"Kosan itu diisi dengan karyawan dia semua, dibebaskan bayarannya dengan alasan listrik katanya flat rate," kata Nirina.
Begitu juga dengan kontrakan yang ternyata antara uang yang dipungut dengan uang yang disetorkan tidak sama.
"Kontrakan pun juga sama, ke kita ngakunya bayarnya per bulan berapa, ternyata dari orang yang ngontrak, 'enggak kok, lebih tinggi dari itu,'" kata Nirina.
"Dari itu aja udah jelas, listrik segala macam, ya pokoknya banyak pemalsuan di sini lah," imbuhnya.(*)