Baim Wong Bagi-bagi Uang di Jalan, Ustadz Abdul Somad Singgung Konten Tolong Menolong, Termasuk Perbuatan Riyakah?
WIKEN.ID -Siapa yang tak kenal dengan sosok artis tampan, Baim Wong.
Seperti yang diketahui, enggak jarang Baim Wong membagikan kebaikan pada banyak orang.
Baim Wong pun kerap melakukan eksperimen sosial.
Namun, kebaikan Baim Wong justru mendatangkan beberapa orang yang meminta uang hingga kerjaan.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu ada seorang wanita yang mengemis meminta kerjaan pada Bim Wong.
Namun, Baim Wong hanya memberikan uang dan meminta wanita tersebut pulang kembali bertemu dengan keluarganya.
Sebelumnya, Baim Wong juga pernah membagikan uang dengan menyamar sebagai sosok Otong.
Baim miliki konten yang dirinya menyamar sebagai pemulung dan si 'Otong'.
Baca Juga:Demi Nikahi Bintang Iklan Ini, Sultan Djorghi Rela Tunggu Jandanya Annisa Trihapsari: Dia Dulu tuh..
Dengan rambut dan gigi palsulah yang membedakan dirinya dengan si Otong.
Perilaku Otong inilah yang sedikit berbeda.
Nah, niat baik Baim Wong pun jadi banyak pro kontra.
Akhirnya Ustadz Abdul Somad angkat bicara soal hal ini!
Baca Juga:Sebelum Tidur Wajib Diminum! Racikan Ini Terbukti Ampuh Membuang Racun dari Usus dan Hati
Konten-konten Youtube Baim Wong yang kerap sedekah kepada orang tak mampu mendapat sorotan dari Ustadz Abdul Somad.
Meski saat sedekah memberikan uang, Baim Wong kerap menyamar, namun aksinya itu kerap ditampilkan di konten Youtube Baim Paula.
Beberapa netizen ada yang menganggap perbuatan Baim Wong ini termasuk riya atau pamer.
Baca Juga:Tak Tinggal Diam! Denny Cagur Ngamuk Usai Rumah Tangganya Difitnah Dewi Persik: Lu pada Punya Otak!
Namun banyak juga yang menyebut aksi suami Paula Verhoeven ini sebagai bahan pembelajaran.
Masih membuat penasaran, sehingga ada salah seorang netizen bertanya langsung pada Ustaz Abdul Somad di sebuah pengajian virtual.
DilansirTribunnewsBogor.comdari Youtube Aswaja TV dan Ustaz Abdul Somad Official, salah seorang netizen bertanya mengenai hukum sedekah yang dijadikan konten Youtube seperti Baim Wong.
Baca Juga:Kalah Gesit dengan Luna Maya, Begini Kakunya Syahrini saat Turun ke Dapur Hingga Banyak Lupanya!
"Pertanyaan pertama dari ibu Sastri di Bengkulu. Bagaimana ustaz menanggapi fenomena Youtuber yang bersedekah membantu orang lain dan dijadikan konten.
Jadi bagaimana hukumnya dalam Islam Youtuber mendapatkan income, tapi bersedekah membantu orang lain?" tanya netizen tersebut.
Ditanya seperti itu, Ustaz Abdul Somad atau karib disapa UAS ini pun menjelaskan soal bedanya muamalah atau interaksi sosial kepada masyarakat dan ibadah.
Interaksi sosial kepada masyarakat dalam Islam, dijelaskan oleh Ustaz Abdul Somad ini hukumnya adalah boleh.
"Hukum dasar muamalah dalam Islam beda dengan hukum ibadah.
Hukum dasar muamalah atau interaksi sosial dalam Islam, hukum dasarnya adalah ibahah atau mubah atau boleh," papar Ustaz Abdul Somad.
Akan tetapi, aksi tersebut bisa dikatakan haram jika ada unsur penipuan.
Sang Ustaz pun memberikan contoh soal penipuan dalam hal konten Youtube.
"Kapan dia menjadi haram? Yakni ketika ada unsur yang menyebabkan dia jatuh pada haram, misalnya ada unsur tipunya.
Misalnya dibuat konten menolong orang, dikumpulkan uang orang banyak, tidak ada transparansi. Kita tidak tahu uang itu pergi kemana," tutur Ustaz Abdul Somad.
Bahkan, Ustaz Abdul Somad pun menyinggung soal Undang Undang di negara Indonesia soal ketentuan yang bisa mengelola uang masyarakat itu adalah lembaga yang sudah dapat izin.
"Di Indonesia ada Undang-undang yang bisa mengelola uang masyarakat itu adalah lembaga yang diizinkan pemerintah.
Maka kalau ada seseorang yang mengelola uang masyarakat sendiri, maka dia bisa dijatuhi hukuman. Oleh karena itu, kalau tidak ada dasar hukum secara negara , tidak pula ada dasar hukum agama, melanggar hukum syariat islam, maka dia jatuh pada haram," papar UAS.
Namun jika tidak memiliki lembaga berizin tersebut, seseorang bisa menjadi jembatan dalam hal mengumpulkan uang dari masyarakat dan diserahkan lagi pada masayrakat yang membutuhkan.
"Adapun orang yang mengumpulkan uang masyarakat, belas kasihan masyarakat, lalu kemudian dia serahkan. Dia hanya sekedar pengumpul, menjadi jembatan," tegas UAS lagi.
Bila terjadi penipuan dalam konten Youtube tersebut, selian dikatakan haram, maka menurut Ustaz Abdul Somad., masyarakat bisa langsung melaporkan ke polisi.
Hal tersebut demi menimbulkan efek jera kepada sang Youtuber agar tak melakukan penipuan lagi.
"Bila terjadi penipuan, maka secara hukum Fiqih itu haram. Masyarakat bisa mengadu pada pemerintah.
Nanti kemudian bapak polisi menangkap, dituntut oleh jaksa, pak hakim mempertimbangkan maka dijatuhkan hukuman. Itu untuk memberikan efek jera," tegas UAS.
Namun bila tak ada unsur penipuan, maka sebaiknya umat islam menjadikannya sebagai motivasi diri untuk lebih banyak sedekah.
"Tapi kalau tidak ( penipuan), maka ini motivasi kepada kita bagi umat," tutur Ustaz Abdul Somad.
Kemudian, Ustaz Abdul Somad pun menyindir soal Youtuber yang dalam kontennya tak punya pesan akhlak.
"Apalagi Youtuber-Youtuber yang isinya sampah, tidak ada pesan akhlak. Tapi banyak follower, penonton. Dia tidak tahu apa yang dicari sebenarnya," sindir Ustaz Abdul Somad.
Lantas, Ustaz Abdul Somad pun menyebut harus mendukung Youtuber yang isinya membantu masyarakat yang membutuhkan.
Pasalnya, Ustaz Abdul Somad menyebutkan adanya perintah dalam Al Quran soal tolong menolong dalam kebaikan.
"Tapi kalau ada Youtuber yang baik, isinya membantu masyarakat, kemudian tidak ada unsur tipu, tidak ada unsur menganiaya orang lain.
Di dalamnya ada unsur taawun tolong menolong. Harus didukung, karena dalam Al Quran ada kalimat ta'awanu alal birri wat taqwa wala ta'awanu alal itsmi wal udwan.
Tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong dalam permudsuhan dan dosa,"
"Demikian wallahu a'lam," tandas Ustaz Abdul Somad. (*)