Selalu Umbar Kemesraannya hingga Kehidupan Pribadinya, Psikolog Ini Angkat Suara demi Atta dan Aurel Hermansyah, Kenapa?
WIKEN.ID -Seperti diketahui, pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar memang sempat jadi sorotan publik.
Kini alih-alih membiarkan Aurel Hermansyah jadi dirinya sendiri, Atta Halilintar justru minta sang istri jadi seperti ibunya.
Melalui percakapan panggilan video tersebut, terlihat seolah Atta Halilintar sangat membanggakan ibunya.
Aurel Hermansyah pun hanya terdiam ketika mendengar nasihat dari orangtua Gen Halilintar dan suaminya.
Keduanya terlihat tidak terpisahkan satu sama lain.
Unggahan sosial media Atta dan Aurel pun penuh dengan kemesraan keduanya.
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah selalu umbar kemesraan di sosmed atau sosial media insta story.
Namun, kini psikolog akhirnya buka suara soal Atta Halilintar dan Aurel yang suka umbar kemesraan.
Ada apa sih?
Mengutip Tribun Seleb,Psikolog Casanda Putranto menyebut jika kehidupan youtuber kondang itu penuh dengan tekanan.
"Tekanannya sangat tinggi tuntutan selalu tampil, selalu memberikan informasi," ungkap Casandra.
Alasan Atta dan Aurel selalu tampil di dalam kontennya yakni karena netizen selalu kepo dengan kehidupannya.
Atta dan Aurel rela membagikan kehidupannya di YouTube mereka sejak awal kegiatan di pagi hari hingga malam menjelang tidur.
"Bahkan setiap momen-momen kehidupan itu masyarakat ingin tau," ungkap Casandra.
Casandra menyebut jika kehidupan yang diangkat menjadi suatu konten yang dikonsumsi publik adalah sebuah life reality show.
Sehingga, tuntutan tersebut menjadi sebuah tekanan yang tinggi bagi kehidupan Atta dan Aurel.
Dalam konten yang dibagikan itu biasanya muncul komentar dan hujatan dari netizen.
Hujatan dari netizen memang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang publik figur.
"Kehidupan pribadi yang diekspos biasanya munculah komentar-komentar, ada yang komentarnya positif ada yang negatif," ungkap Casandra.
Casandra mengatakan jika tidak semua orang bisa tahan dengan hujatan yang lontarkan oleh netizen.
Untuk itu, sebaiknya seorang publik figur tidaklah terlalu mengumbar kehidupannya ke media sosial.(*)