WIKEN.ID - Setiap pemilik Kendaraan bermotor punya kebiasaan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketika membeli BBM, setiap pemilik kendaraan memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya, ada yang membeli BBM berdasarkan nominal rupiah seperti Rp 50.000, atau jumlah liter yang akan dibeli misalnya 5 liter.
Dikutip dari Kompas.com, Paimin, Kepala SPBU Pertamina Cikini dan Pramuka mengatakan, kalau roda dua, rata-rata pakai nominal rupiah.Sedangkan kalau mobil, selain berdasarkan nominal rupiah, ada juga yang belinya per liter.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Nikita Mirzani Beri Ancaman pada Pihak Berikut: Gue Telan Lu Pada
Lalu bagaama melihat perilaku ini, mana kebiasaan yang paling tepat? Membeli BBM berdasarkan patokan liter atau nominal rupiah?
Dikutip dari Grioto, Eko Kristiawan, selaku Unit Manager Communication Relation dan CSR Pertamina MOR III pun memberikan penjelasannya.
"Mau nominal rupiah atau jumlah liter sama saja. Hanya saja dengan nominal rupiah mungkin lebih praktis," ujar Eko kepada GridOto.com.Kemudian, Eko menambahkan jika membayar secara cash dengan menyebut nominal rupiah tidak menyulitkan petugas untuk memberikan uang kembalian.
Baca Juga: Ramalan 2021, Zodiak Cinta Hari Ini: Aries Menghabiskan Malam Terbaik Bersamanya, Leo Lebih Baik Meminta Maaf"Kalau bayar cash tidak perlu uang kembalian. Untuk bayar non cash sama bisa pilih nilai rupiahnya atau jumlah liternya," sambungnya.
Baca Juga: Semua Wajib Tahu, Benarkah Bensin Akan Basi Jika Kendaraan Lama Tidak Dipakai Akibat PPKM
Eko menjelaskan mengisi BBM dengan kedua cara tersebut sama-sama akurat tidak ada kecurangan.Lantaran itu hanya pilihan saja antara konsumen lebih nyaman menggunakan nominal rupiah atau liter."Keduanya bisa terlihat diindikator angka dispenser SPBU beli dengan nominal rupiah akan terlihat juga jumlah literannya," pungkasnya.
“Mayoritas sih beli BBM pakai nominal rupiah. Jadi enggak repot karena tidak usah kembalian, kalau belinya pakai liter kadang-kadang lebih repot,” ucap Paimin yang dikutip dari Kompas.com.
Kemudian soal takaran juga baik membeli dengan nominal rupiah atau liter, akurasinya tetap sama.
Tapi yang lebih praktis memang membeli BBM pakai nominal rupiah, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Baca Juga: Dikabarkan Ajakan Nikah Ditolak Amanda Manopo Jadi Alasan Putus, Billy Syahputra: Siapa Sih yang Nggak Mau?“Misalkan uang kembalian kan sudah dari satu tangan ke tangan lainnya. Sedangkan kalau langsung memberikan nominal Rp 100.000, jadi satu arah saja, enggak terima uang dari orang lain,” kata Paimin.
Paimin menyarankan konsumen untuk memerhatikan pengisian dari awal sampai selesai.
Setelah itu bisa minta struk transaksi untuk memastikan uang yang dikeluarkan sesuai dengan takaran BBM yang dibeli. (*)