Digadang-gadang Bisa Cegah Serta Sembuhkan Covid-19, Ternyata Vitamin D Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Lho, Kok Bisa?

Kamis, 08 Juli 2021 | 11:02
Freepik/pch.vector

Vitamin D bisa cegah covid-19? intip penjelasan para ahli.

Digadang-gadang Bisa Cegah Serta Sembuhkan Covid-19, Ternyata Vitamin D Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan Lho, Kok Bisa?

WIKEN.ID -Di masa pandemi covid-19 ini sering kali masyarakat melakukan panic buying.

Seperti pada saat awal pandemi, masker menjadi langka dan harnyapun langsung melambung tinggi.

Kemudian, baru-baru ini juga viral video orang-orang berebut memborong susu beruang.

Tak hanya itu saja, ternyata vitamin D pun juga sangat diburu masyarakat karena digadang-gadang bisa mencegah covid-19.

Baca Juga: Padahal Sudah Pesan Baju Hingga Catering, Pernikahan Rizky Billar dan Lesti Kejora Dibatalkan? Sang Ayah: Harap Maklum, Ambil Hikmahnya..

Dosis vitamin D yang diberikan pun dianggap bisa menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi ini.

Namun siapa sangka, ternyata Anda tak boleh mengonsumsinya terlalu banyak karena ada efek sampingnya.

Kok bisa?

Hal tersebut dibahas oleh seorang pakar farmasi yang belum lama ini bersedia diwawancara awak media.

Baca Juga: Suasana Pernikahan Langsung Berubah Jadi Ring Tinju, Usai Pengantin Pria Ini Mendadak Talak Istrinya, Padahal Baru 1 Menit Ijab Kabul!

"Vitamin C, D dan E paling sering dihubungkan dengan sistem imun. Vitamin D memang salah satu yang berkorelasi dengan sistem imun tubuh," kata Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (7/7/2021).

Prof Zullies mengatakan bahwa sumber vitamin D bisa juga diperoleh dari makanan dan sinar matahari atau berjemur setiap pagi.

Dengan konsumsi makanan sehat yang mengandung vitamin D, ditambah berjemur setiap pagi, kata Prof Zullies sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D harian.

Namun, menurutnya, dari beberapa kajian mengungkapkan bahwa ternyata rata-rata orang memiliki kadar vitamin D yang rendah, sehingga perlu tambahan asupan vitamin dari luar, yakni dari suplemen.

Baca Juga: Bikin Anya Geraldine Mupeng, Kiky Saputri Bongkar Rayuan Gombalnya Saat Berhasil Dapat Ciuman Mesra dari Ariel NOAH: Aku Deg-degan!

"Vitamin sangat diperlukan untuk tubuh untuk menjaga imun tubuh. Rata-rata per hari kebutuhan vitamin D berdasarkan usia, memang berbeda," jelas Prof Zullies.

Manfaat vitamin D yakni untuk meningkatkan imunitas, dosis vitamin D yang diperlukan pada anak sekitar 400IU sampai 600IU, sedangkan pada orang dewasa juga rata-rata sekitar 600 IU.

Dosis konsumsi vitamin D

Vitamin D dengan berbagai dosis kini banyak diburu, tak hanya oleh mereka yang sedang sakit, tetapi juga yang sehat, dari dosis 400IU hingga 5000IU.

Baca Juga: Cuma Berbalut Kain Tipis Warna Putih, Penampilan Anya Geraldine Saat Video Call Malam Hari Bikin Warganet Salah Fokus: Ampun Dah..

Terutama sejak pandemi Covid-19 semakin meluas dan angka penularan terus meningkat, banyak orang yang mulai memburu berbagai suplemen makanan, vitamin dan obat, sebagai upaya untuk mencegah infeksi Covid-19.

Lantas, berapakah dosis vitamin D yang seharusnya dikonsumsi? Prof Zullies menjelaskan kebutuhan vitamin D pada orang yang sehat dan orang yang sedang sakit, khususnya mereka yang terkena Covid-19, tentu berbeda.

Untuk menjaga kesehatan dan imun tubuh, dosis vitamin D yang disarankan per hari yakni antara 400IU hingga 1000IU.

Sebab, asupan vitamin D tak hanya diperoleh dari suplemen tambahan, tetapi juga dari makanan sehat yang kita konsumsi.

Baca Juga: Jangan Sembarang Cuci, Ternyata Beginilah Cara Mencuci Pakaian Pasien Positif Covid-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah!

Namun, berbeda pada orang sedang sakit, terutama mereka yang sedang terinfeksi Covid-19. Dosis vitamin yang diberikan atau disarankan juga berbeda.

Vitamin D yang dikonsumsi untuk memulihkan imun atau kesehatan pada kelompok ini, kata Prof Zullies, bisa mencapai 5000IU atau lebih.

"Pada dasarnya, vitamin D tambahan relatif aman dikonsumsi setiap hari, untuk dosis sekitar 400IU. Namun, untuk dosis yang lebih tinggi, sebaiknya tidak dikonsumsi untuk waktu yang lama," jelas Prof Zullies. Batas toleransi vitamin D yang dikonsumsi yakni 10.000IU per hari, masih tidak masalah.

Akan tetapi, kata Prof Zullies, tidak disarankan mengonsumsi vitamin D hingga 40.000IU per hari.

Baca Juga: Ngawur! Dikira Obat Kumur, Ashanty Nyaris Kehilangan Nyawanya Usai Tak Sengaja Tenggak Disinfektan, Langsung Muntah-muntah

Sebab, dengan dosis vitamin setinggi itu, dapat menyebabkan keracunan.

"Vitamin D itu larut dalam lemak, jika dosisnya terlalu tinggi maka itu akan sulit dieliminasi dalam tubuh. Sama dengan vitamin C yang larut dalam air, jika terlalu banyak akan dikeluarkan melalui urin, dan bisa terdeposit terlalu lama dalam tubuh," papar Prof Zullies.

Prof Zullies menyarankan sebagai langkah preventif yakni mencegah penyakit dan menjaga kesehatan serta menjaga imun, maka dosis vitamin D yang disarankan sekitar 400IU sudah cukup.

Sedangkan, untuk terapi penyembuhan sakit, terutama pada mereka yang terkena Covid-19, maka dosis vitamin D yang dikonsumsi bisa lebih tinggi, yakni 1000IU hingga 5000IU. (*)

Baca Juga: Manjur Banget! Susi Pudjiastuti Bongkar 'Pil Ajaib' yang Berhasil Bikin Para Karyawannya Sembuh Covid-19 Hanya dalam 7 Hari

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Vitamin D Langka Diburu Untuk Tingkatkan Imun, Benarkah Bisa Cegah Covid-19?"

Tag

Editor : Hafidh