Menteri Kesehatan Ciuman dengan Ajudannya dalam Gedung Kementrian, Hancock Dituding Munafik
WIKEN.ID -Salah satu yang ditekankan dalam protokol kesehatan Covid-19, adalah selalu menjaga jarak aman atau physical distancing, saat nanti kembali pada rutinas harian, baik bekerja, bersekolah maupun bersosialisasi.
Namun, seperti melansir dari BBC Indonesia, Senin (8/6/2020), terkait jarak aman untuk mencegah penyebaran virus corona baru, setiap negara menerapkan anjuran yang berbeda.
Di antaranya pemerintah China, Denmark, Perancis, Hong Kong dan Singapura yang menganjurkan warganya untuk memberi jarak satu meter saat berinteraksi dengan orang lain.
Sedangkan di Korea Selatan, jarak aman yang dianjurkan yakni minimal 1,4 meter.
Berbeda lagi dengan pemerintah Australia, Belgia, Yunani, Italia, Belanda dan Portugal yang menyarankan jarak aman yakni minimal 1,5 meter.
Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengaku telah melanggar aturan jarak sosial.
Hal ini lantaran heboh dirinya berciuman dengan ajudannya.
Mengutip Kompas.com, pengakuan tersebut disampaikan Hancock setelah foto-fotonya berciuman dengan ajudannya yang bernama Gina Coladangelo diterbitkan surat kabar The Sun.
Pemerintah Inggris merekomendasikan jarak sosial di dalam kantor sejauh dua meter jika memungkinkan.
Kendati demikian, rekomendasi tersebut tidak terikat oleh hukum.
The Sun melaporkan, foto-foto saat Hancock dan Coladangelo berciuman diambil dari dalam gedung Kementerian Kesehatan pada 6 Mei.
Setelah foto-foto tersebut diterbitkan, Hancock langsung mengakui bahwa perbuatannya telah mengecewakan rakyat Inggris sebagaimana dilansir BBC, Jumat (25/6/2021).
Partai Buruh lantas mendesak Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk memecat Hancock.
Partai itu menyebut posisi yang dipegang Hancock tidak dapat dia pertahankan.
Baca Juga: Huniannya Bak di Negeri Dongeng, Andre Taulany Ngaku Sewakan Kolam Renang di Rumahnya, yang Bener?
Selain itu, Partai Demokrat Liberal meminta Hancock untuk mengundurkan diri dan menuduhnya munafik atas aturan jarak sosial.
Namun, Juru Bicara Kantor Perdana Menteri Inggris menuturkan, Johnson sudah menerima permintaan maaf Hancock dan menganggap masalah itu selesai.
Juru bicara itu menambahkan, sang perdana menteri memiliki kepercayaan penuh kepada sang menteri kesehatan.
Menteri Perumahan Inggris Robert Jenrick membela Hancock dengan mengatakan sang menteri kesehatan memiliki hak untuk meminta maaf.
Jenrick menambahkan, sekarang Hancock harus diizinkan melanjutkan pekerjaannya sebagai menteri kesehatan.
Kepada program 4 Any Questions dari BBC Radio, Jenrick menuturkan bahwa ada banyak tugas yang harus diselesaikan dan Hancock harus menyelesaikannya.
“Adalah tugas semua orang untuk mengikuti aturan, tetapi saya juga bukan seseorang yang mengkritik dan mengutuk orang ketika mereka melakukan kesalahan,” ujar Jenrick.
Pemerintah Inggris meyakini tidak ada hukum yang dilanggar karena Hancock dan Coladangelo sama-sama berada di kementerian yang sama untuk bekerja.