Markis Kido Meninggal Dunia Saat Main Bulu Tangkis, Intip Prestasi Membanggakan Sang Legenda, Pernah Raih Emas Olimpiade 2008!
WIKEN.ID -Kabar duka datang dari dunia olah raga Tanah Air.
Salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, meninggal dunia.
Diketahui, Markis Kido merupakan pemain ganda putra Indonesia yang telah pensiun.
Markis Kido meninggal dunia saat tengah bermain bulu tangkis di GOR Petrolin, Alam Sutera, Tangerang, Senin (14 Juni 2021).
Dugaan sementara, Markis Kido meninggal disebabkan oleh serangan jantung.
Semasa hidupnya, Markis Kido telah mengharumkan nama bangsa dengan sederet prestasinya.
Dilansir dari TribunStyle.com, Markis Kido memulai kariernya di dunia bulu tangkis pada 2005, dan saat itu ia berpasangan dengan Hendra Setiawan.
Pada tahun 2005 itu juga, mereka berhasil memenangkan Asian Badminton Championships dan Indonesia Open.
Setelah itu, setahun kemudian Kido dan Hendra menyabet gelar Hong Kong Open dan China Open setelah mengalahkan pasangan China, Cai Yun/Fu Haifeng pada laga final.
Pada tahun 2007, Markis Kido dan Hendra Setiawan berhasil menjadi juara dunia.
Kemudian di tahun yang sama, mereka berhasil naik ke podium tertinggi pada ajang China Super Series.
Selain itu, Kido dan Hendra juga turut mempersembahkan medali emas dari kejuaraan SEA Games.
Pada tahun 2008, Kido dan Hendra berhasil memberikan medali emas Olimpiade untuk Indonesia.
Di tahun 2008 itu juga, Kido dan Hendra kembali bertemu dengan Cai Yun dan Fu Haifeng untuk memperebutkan medali emas nomor ganda putra.
Akhirnya Kido dan Hendra memenangkan pertandingan dengan skor 12-21, 21-11. dan 21-16.
Kemendangan Kido dan Hendra di Olimpiade Beijing 2008 ini juga sebagai balasan atas kekalahan dari lawan yang sama pada ajang China Masters tahun sebelumnya.
Setelah itu, Kido dan Hendra masih terus mengukir prestasi lainnya, diantaranya juara Asia 2009 dan medali emas Asian Games Guangzhou 2010.
Setelah pensiun dari bulu tangkis, Markis Kido melanjutkan karier sebagai pelatih.
Ia melatih bulu tangkis di klub yang membesarkan namanya, yakni PB Jaya Raya. (*)