Terkejut dengan kelakuan suami, mempelai wanita ini gugat cerai 3 menit usai menikah. Aksinya malah didukung warganet
WIKEN.ID- Pernikahan harusnya menjadi saat-saat yang membahagiakan bagi calon pengantin.
Tak heran banyak orang yang rela mengeluarkan uang tak sedikit demi menggelar pernikahan idaman mereka.
Namun meriahnya pesta pernikahan ternyata tak diikuti dengan kemampuan orang untuk mempertahankan pernikahan mereka.
Banyak pasangan yang memilih untuk bercerai usai beberapa tahun berumah tangga.
Tidak hanya dalam beeberapa tahun, pasangan ini justru memilih bercerai usai beberapa menit menikah!
Seperti yang terjadi pada pasangan ini.
Alih-alih mempertahankan biduk rumah tangga, keduanya justru memilih bercerai.
Uniknya, mereka memilih bercerai dalam waktu yang amat singkat.
Bahkan hanya dalam hitungan menit setelah resmi menyandang status suami-istri.
Dilansir dari Dailymail pada 7 Februari 2019, pasangan suami istri asal Kuwait bercerai setelah tiga menit menikah.
Bukan tanpa alasan, rupanya keduanya memilih bercerai lantaran sebuah insiden yang terjadi di acara resepsi pernikahan.
Yakni saat pengantin wanita secara tak sengaja tersandung di acara resepsi.
Bahkan saking singkatnya, pernikahan itu diyakini menjadi yang terpendek dalam sejarah Kuwait.
Menurut Q8 News, mereka baru saja menandatangani kontrak pernikahan mereka di depan seorang hakim ketika pengantin wanita secara tidak sengaja tersandung di jalan keluar.
Bukannya menolong, mempelai pria justru menertawakannya.
Baca Juga: Ingin Segera Menyusul Aural Hemansyah dan Atta Halilintar, Terungkap Calon Pria Idaman Millen Cyrus
Tak hanya itu, sang suami juga berbisik dan mengatakan tindakan istrinya sangat teledor dan bodoh.
Setelah diejek, pengantin wanita itu mengamuk dan meminta hakim membatalkan pernikahan mereka saat itu juga.
Padahal keduanya baru menikah selama tiga menit.
Insiden itu memicu gelombang simpati bagi mempelai wanita tersbeut di media sosial.
Banyak netizen membenarkan aksi mempelai wanita untuk mengakhiri pernikahannya.
"Jika ini adalah cara dia bertindak benar di awal, lebih baik meninggalkannya," komentar seorang pengguna Twitter.
"Pernikahan tanpa rasa hormat, adalah kegagalan sejak awal," ujar netizen lain.
Sementara itu, dikutip dari Serambinews, Guru Besar dan Praktisi Hukum Fikih Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr HA Hamid Sarong SH MH menilai, penyebab tingginya angka perceraian adalah karena rendahnya pandangan sebagian masyarakat terhadap nilai suci pernikahan atau yang disebut lembaga pernikahan.
Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Boy William, Akui Sempat dengan Sarwendah: Sekarang Dia Sudah Berkeluarga
Anggapan yang salah menyebabkan pernikahan dianggap hal biasa, sehingga perceraian juga dianggap biasa.
Menurutnya, untuk meminimalisir perceraian, orang tua dan pasutri harus benar-benar bertanggung jawab.
Ada hal penting yang sering dilupakan yakni membangun dan selanjutnya mempertahankan komitmen mampu menyesuaikan diri dengan pasangan yang telah dipilih.
Dengan demikian juga harus selektif memilih pasangan.(*)