Mulutmu Harimaumu, Seusai Tuding Tetangganya Nganggur tapi Kaya Raya, Beginilah Nasib Wati
WIKEN.ID -Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia tengah panas membahas soal babi ngepet yang diduga muncul di Depok.
Kejadian ini sempat menggegerkan sampai akhirnya babi tersebut dibunuh dan ditunggu sampai berubah jadi manusia.
Bahkan ada seorang ibu yang menuding tetangganya nganggur tapi banyak duit sebagai pelaku babi ngepet itu.
Usai tuduh tetangganya banyak duit padahal tidak kerja, nasib Wati kini jadi memilukan.
Sosok Wati tak kalah mencuri perhatian khalayak kala sandiwara babi ngepet di Depok terkuak.
Seperti yang diketahui, isu perihal babi ngepet di Depok nyatanya hanya rekayasa seorang ustaz bernama Adam Ibrahim (44).
Tabiat Adam ketahuan, kini giliran Wati yang ikut jadi bulan-bulanan khalayak.
Ya, di tengah-tengah isu babi ngepet di Depok, salah seorang warga Kampung Baru Desa Ragajaya bernama Wati tiba-tiba membuat asumsi.
Wati menuding tetangganya melakukan ritual pesugihan lantaran terlihat kaya raya padahal tidak bekerja.
"Dari kemarin saya sudah pantau pak. Orang ini dia berumah tangga, dia nganggur, tapi uangnya banyak. Saya sudah lewat rumahnya, sudah saya lemparin sesuatu di depan rumah biar ketahuan," ujar ibu Wati dalam potongan videonya yang viral.
Diusir Warga
Tudingan tak berdasar yang dilancarkan Wati sontak menjadi ramai diperbincangkan.
Hingga akhirnya, warga Kampung Baru Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pun bertindak.
Warga di sekitar tempat tinggal Wati mengaku malu atas kejadian yang dilakukan perempuan tersebut.
Akhirnya, warga sekampung meminta Wati untuk pindah dari rumah kontrakannya karena dianggap telah membuat malu dan mencemarkan nama baik wilayah tersebut.
Ketua RW 10, Syarif Nurzaman, mengatakan, warga sekitar lah yang mendesak ibu Wati untuk angkat kaki dari rumah kontrakannya yang berwarna hijau pada Kamis (29/4/2021).
"Pindahnya karena dia diusir sama warga lah," ujar Syarif Nurzaman dilansir dari TribunJakarta.com.
Ketika ditanya berapa warga yang menginginkan Wati pindah, Syarif mengatakan hampir seluruh warga di Kampung Baru.
"Kalau warga Kampung Baru mah hampir semua. Kan ada dua Kampung Baru, Kampung Baru Desa Citayam sama Kampung Baru Desa Ragajaya," ungkapnya.
Terakhir, ia mengatakan bahwa alasan warga "mengusir" ibu Wati dari kontrakannya adalah karena kesal telah mencemarkan nama Kampung Baru.
"Iya mencemarkan nama Kampung Baru Ragajaya," tuturnya.
Kondisi Kontrakan Wati
Sementara itu, pantauan di lokasi, kontrakan Wati nampak sepi meski lampu bagian terasnya masih menyala.
Terlihat, hanya ada dua pasang sandal ukuran orang dewasa yang tersisa di bagian depan kontrakan.
Tampak pula penampakan kontrakan Wati yang tak berpenghuni.
"Iya sudah pindah tadi siang," ujar salah seorang warga sekitar rumah kontrakan ibu Wati yang enggan disebut namanya.
Bu Wati Minta Maaf
Sebelum diusir warga, Bu Wati sempat mengurai penjelasan atas tudingannya pada sang tetangga.
Bu Wati kala itu bahkan terlihat 'ngambek' setelah ucapannya justru dianggap sebagai fitnah.
"Buat semuanya yang ada di grup manapun. Saya cuma mau bilang, tuduhan dan ucapan kalian di bulan suci Ramadhan ini, buat saya terima kasih banyak," kata Bu Wati.
Bu Wati menekankan bukan ia dan keluarganya pemilik babi ngepet tersebut.
"Saya mau tegasin, kalau saya tidak ada sangkut pautnya sama sekali dengan yang namanya bagong atau babi ngepet yang ada di kampung Bedahan.
Jadi bukan saya, keluarga saya apalagi suami saya, yang bersangkut paut dengan bagong itu," katanya.
Belakangan video Bu Wati kembali viral.
Sambil ditemani Ketua RW, Bu Wati kali ini meminta maaf atas ucapannya.
"Assalamualaikum wr wb, buat warga Kampung Baru Ragajaya, pokoknya buat semua warga Kampung Baru yang saya tidak sebutkan satu per satu karena saya tidak apal," kata Wati.
"Saya di sini hanya merantau dan ngontrak, saya mau minta maaf atas video tadi yang saya ucapkan, seribu minta maaf dari ujung kaki sampai ujung kepala saya bener-bener minta maaf,"
"Sekali lagi saya minta maaf, itu adalah kesalahan dari air ludah saya atau lidah saya, saya mohon maaf sebesar-besarnya kalau memang ini menyakitkan warga Kampung Baru atau Ragajaya ya, saya terima kasih dan meminta maaf," sambung Wati.(*)