Meski Umurnya Sudah Uzur, Ternyata KRI Nanggala-402 Masih Tergolong Kapal Selam yang Canggih Lho, Simak Penjelasannya!

Selasa, 27 April 2021 | 19:44
ap

Kapal Selam TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 berlayar di perairan Tuban, Jawa Timur, Indonesia, seperti terlihat pada foto udara yang diambil dari helikopter TNI AL Skuadron 400 Udara, pada foto Senin, 6 Oktober 2014 ini.

Meski Umurnya Sudah Uzur, Ternyata KRI Nanggala-402 Masih Tergolong Kapal Selam yang Canggih Lho, Simak Penjelasannya!

WIKEN.ID -Hingga kini kabar duka soal KRI Nanggala-402 masih menyelimuti Tanah Air.

Ya, setelah upaya kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu, kini kapal selam tersebut dinyatakan subsunk atau tenggelam.

Selain itu, TNI juga mengeluarkan status kapal menjadi On Eternal Patrol atau patroli untuk selamanya.

Banyak yang menyoroti soal umur KRI Nanggala-402 yang terbilang cukup tua.

Baca Juga: Pesan Komandan KRI Nanggala-402 Heri Oktavian Sebelum Kapal Selam Tenggelam: Jika Kamu Menemukan Ini di Berita, Mohon Doakan Kami

KRI Nanggala-402 dibeli sejak tahun 1981 dari Jerman.

Meskipun usianya tak muda lagi, rupanya KRI Nanggala tergolong kapal selam yang tangguh dan mumpuni.

Dilansir dair Kompas.com, KRI Nanggala-402 merupakan salah satu produk laris dan unggulan yang dibeli dari Jerman.

Kapal selam itu memiliki motor diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman.

Baca Juga: Akhirnya Terungkap! Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Bongkar Penyebab Tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala-402

Kapal selam itu diproduksi tahun 1978 di galangan kapal Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel.

Dipesan Indonesia tahun 1979, kemudian diserahkan pada Indonesia pada Oktober 1981 di Jerman.

Setelah itu, perusahaan itu mengalami kesulitan finansial, dan diambil alih oleh Thyssenkrupp, hasil merjer dari dua perusahaan besar Thyssen dan Krupp.

Sebagai salah satu produk unggulan, KRI Nanggala pernah dimodernisasi di Jerman tahun 1989.

Kemudian mendapatkan pembaruan lagi tahun 2012 di Korea Selatan.

Baca Juga: Terjerat Narkoba saat Kariernya di Puncak Kesuksesan, Andika Mahesa Curhat Pahitnya Hidup di Dalam Penjara: Satu Ruangan 67 Orang!

TNI Angkatan Laut, juga masih memiliki satu kapal selam dengan tipe sama yaitu KRI Cakra yang disebut-sebut kembaran KRI Nanggala-402.

Kapal itu lebih tua dibuat tahun 1970-an, kemudian ada lagi tiga model yang lebih baru dengan U-209 yang dibuat di Korea Selatan.

Dikembangkan pada 1960-an, untuk menggantikan kapal selam pasca Perang Dunia II, kapal selam ini tidak pernah digunakan Jerman.

Tetapi sukses menjadi produk unggulan dan digunakan banyak negara di dunia.

Lebih dari 60 kapal selam tipe ini dijual ke berbagai negara, dan masih digunakan hingga saat ini.

Baca Juga: Ngamuk-ngamuk di Instagram, Kapten Vincent Raditya Bongkar Perselingkuhan Istrinya dengan Teman Sendiri: Hati-hati Kalo Foto Bertiga!

Di antaranya ada Yunani, India, Turki, dan Argentina.

Bahkan Argentina pernah menggunakan kapal selam ini untuk melawan Inggris dalam perang Falkans, atau perang Malvinas.

Kapal ini disebut sebagai kapal selam non nuklir terlaris dengan tipe U-209, dengan bobot 1.400 ton.

Sampai sekarang pun masih dibangun di galangan kapal Thyssenkrupp di Jerman atas pesanan Mesir.

Thyssenkrupp mengatakan, kapal selam ini terinspirasi dari kapal Jerman, tetapi diperbesar dan bisa beroperasi di perairan yang lebih dalam, dengan membawa banyak peralatan.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Dihujat Gegara Protes Cara Bangunin Sahur Lewat Toa Masjid, Hanung Bramantyo Angkat Bicara: Apakah Ini Etis?

KRI Nanggala-402 sendiri dipamerkan pertama kali pada peringatan 36 tahun TNI, pada 5 Oktober 1981 dan diresmikan penugasannya dua minggu kemudian.

Setelah itu berbagai misi dilakukan termasuk menjadi ujung tombang Indonesia, pada sengketa Ambalat dengan Malaysia.

Lalu, Februari 2012, kapal ini mendapat modernisasi di Korea Selatan, sebagian besar strukturnya diganti dengan persenjataan, sonar, radar dan sistem kendali yang diperbarui.

Setelah diperbarui di galangan kapal Daewo Shipbuilding & Marine Engineering, di Korsel, KRI Nanggala-402 mampu menembakkan 4 torpedo bersamaan dengan target berbeda.

Bahkan mampu meluncurkan rudal anti-kapal seperti Exocet dan Harpoon. (*)

Tag

Editor : Hafidh

Sumber Kompas.com, Intisari Online