Kini Terungkap! Jauh Sebelum Tragedi Kapal Selam Tenggelam, Komandan KRI Nanggala-402 Sudah Peringati Soal Alutsista yang Terus Makan Korban
WIKEN.ID -Hingga kini kabar duka soal KRI Nanggala-402 masih menyelimuti Tanah Air.
Ya, setelah upaya kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di perairan Utara Bali pada Rabu (21/4/2021) lalu, kini kapal selam tersebut dinyatakan subsunk atau tenggelam.
Selain itu, TNI juga mengeluarkan status kapal menjadi On Eternal Patrol atau patroli untuk selamanya.
53 personel pun dinyatakan gugur bersama tenggelamnya KRI Nanggala-402.
Rupanya ada cerita menarik dari sosok Komandan KRI Nanggala-402, Letkol Laut (P) Heri Oktavian.
Cerita mengenai sosok Heri telah dituliskan oleh Edna C Pattisna, yang bertemu dengan Heri sejak tahun 2011.
Edna saat itu ditugaskan untuk menulis mengenai Satuan Kapal Selam di Surabaya.
Edna menyebut dalam artikelnya di kompas.id berjudul "Pesan dari Komandan KRI Nanggala-402" jika Heri adalah sosok yang cerdas.
Ia juga tergolong orang yang apa adanya dalam berbicara.
Mereka berkomunikasi terus sampai tahun 2020 kemarin.
Saat itu keduanya membicarakan rencana pemerintah membeli kapal selam baru.
Keduanya mulai bertukar informasi.
Heri disebutkan oleh Edna sangat khawatir dengan rencana pembelian kapal selam bekas.
Pasalnya, menurutnya TNI AL terutama pasukan kapal selam atau korps Hiu Kencana membutuhkan kapal selam yang mumpuni.
Jelas-jelas mereka memerlukan kapal selam yang memiliki kemampuan bertempur.
Tentunya hal itu disediakan oleh kapal selam baru, bukan jenis yang bekas.
Ia juga menyinggung kapal selam buatan PT PAL yang tidak memuaskan.
Heri juga mengatakan, KRI Nanggala-402 terus-terusan menunda overhaulnya di tahun 2020.
Padahal kapal itu harus terus disiapkan mengingat jam kerjanya yang tinggi.
Heri geram dengan alutsista yang senantiasa bekas itu, dan berharap para pembuat keputusan benar-benar memikirkan TNI dan prajuritnya.
Ia sebal dengan para pembuat keputusan yang berwatak "asal bapak senang" dan lebih mengejar pangkat dan kursi yang enak, ataupun keuntungan fulus.
Heri juga bercerita mengenai korban-korban yang jatuh akibat alat utama sistem senjata yang buruk.
Bahkan, Edna menceritakan Heri berkisah tentang perwira yang justru mendapati kondisi yang dipersulit atasannya.
Hal itu terjadi karena ia melaporkan buruknya kapal selam buatan PT PAL.
Ia berujar, "Sama media, gue berharap. Beritakan yang sebenarnya."
Heri memang tidak menyebut secara langsung nama kapal selam yg dibuat oleh PT PAL.
Namun seperti kita ketahui, PT PAL baru saja meluncurkan kapal selam KRI Alugoro pada 17 Maret 2021 lalu.
PT PAL memproduksinya dengan skema transfer teknologi bersama perusahaan Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering Co Ltd (DSME).
Mengutip Kompas.com, Alugoro digadang-gadang akan digunakan Komando Armada II (Koarmada II).
Kapasitasnya lebih kecil daripada kapasitas KRI Nanggala-402, hanya bisa menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL.
KRI Alugoro-405 diproduksi bersama KRI Nagapasa-403 dan KRI Ardadedali-404 yang juga dibangun DSME.
Menhan Prabowo sendiri saat meresmikan KRI Alugoro-405 sudah mengatakan tentang alat pertahanan yang sudah sangat tua dan sudah saatnya masuk meja peremajaan.
Ketika isu pembelian kapal selam bekas yang sudah sangat uzur tidak dilaksanakan, Heri sangatlah lega.
Ia saat itu berpikir masih banyak orang di Kementerian Pertahanan dan TNI AL yang berkomitmen untuk TNI AL dan Korps Hiu Kencana yang lebih baik.
Saat itu, ia berujar, "Mereka berani mengatakan yang sebenarnya." (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Geram Alutsista yang Buruk Terus Makan Korban, Komandan KRI Nanggala-402 Heri Oktavian Sampai Sebut Banyak Prajurit Berwatak 'Asal Bapak Senang' Hanya Demi Dapatkan Ini"