Tahunya Pengusaha Tajir, Reino Barack Ternyata Pernah Jadi Tukang Antar Surat hingga Kelaparan di Negara Orang

Senin, 12 April 2021 | 10:00
instagram.com/princessyahrini

Syahrini dan Reino Barack

Tahunya pengusaha tajir, Reino Barack ternyata pernah jadi tukang antar surat hingga kelaparan di negara orang

WIKEN.ID- Reino Barack dikenal sebagai pengusaha sukses.

Ia pernah menjabat sebagai wakil presiden di salah satu perusahaan hingga eksekutif produser dalam program Satria Garuda Bima X.

Tak sampai disitu, ia juga memiliki sederet bisnis dan salah satunya adalah bisnis kuliner.

Setelah menikah dengan Syahrini, keduanya juga kerap kali memperlihatkan kehidupan mewahnya.

Mulai dari plesiran ke berbagai tempat di dunia hingga menggunakan helikopter pribadi.

Namun tak banyak yang tahu, ternyata suami Syahrini ini pernah merasakan hidup susah saat kecil.

Baca Juga: Bikin Penasaran, Seorang Tamu Undangan Pernikahan Atta dan Aurel Bocorkan Nominal Uang di Amplop yang Diberikan

Seperti yang ia ungkapkan dalam sebuah tayangan di kanal YouTube medcom id (27/5).

Dalam tayangan tersebut, Reino Barack berbagi cerita pengalaman sulit di masa lalunya dimana ia sempat menghabiskan masa mudanya di negeri orang.

"Jadi saya itu selesai sekolah di Perancis tahun 2007, nah tahun 2005 2006 itu saya magang di Jepang di perusahaan bank investasi.

Saya pertama kerja itu umur 20-21 tahun," kata Reino menceritakan pengalamannya.

Selama magang di bank tersebut Reino menceritakan jam kerja yang ekstrim.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Sule Bocorkan Daftar Warisan untuk Rizky Febian dan Putri Delina

"Waktu saya kerja di bank investasi, saya kerjanya itu gila! 06.55 pagi itu saya sudah di meja kerja dengan tiga komputer.

Pulangnya itu jam 03.00 pagi, langsung tidur,” lanjutnya.

Bahkan menurut penuturan Reino ia tidak mendapat izin pulang karena sakit pun tak mendapat izin sebelum pekerjaannya selesai.

"Suatu hari, hari Jumat saya ingat banget. jam satu malam, badan saya sudah panas.

Baca Juga: Percintaanya dengan Amanda Manopo Kandas, Kini Billy Syahputra Pepet Memes Prameswari, Sosok Paranormal Ini Berikan Terawangannya: Amsyong!

Saya tanya sama bos saya, ‘Mohon maaf saya sudah mulai pusing dan demam. Apakah boleh pulang?’

Saya justru ditanya balik, ‘Apakah kerjaan lo udah selesai?’, saya jawab belum.

Artinya tidak boleh pulang. Jadi saya tetap stay," cerita Reino.

Selain bekerja di bank investasi, Reino juga mengatakan bahwa dirinya pernah menjadi tukang antar surat di sebuah perusahaan besar.

Awal masuk ke perusahaan itu Reino tak langsung diberi pekerjaan dan harus mencari pekerjaannya sendiri.

Baca Juga: Usia Pernikahan Baru Seumur Jagung, Atta Halilintar Curhat Tak Mau Ditinggal Aurel Hermansyah: Sedih, Aku Komplen!

Sempat bingung karena tak ada yang mau memberinya pekerjaan, Reino Barack pun punya ide setelah melihat orang keluar masuk mengenakan baju kuning.

"Saya melihat ada orang keluar masuk pakai baju warna kuning, bawa amplop banyak. Itu mailman, orang yang mengantarkan surat.

Saya cegat dan bilang ‘Sorry, lo mau kasih ini ke semua orang yang ada di floor ini kan? Boleh nggak gue yang ngerjain?’" ujar Reino.

Baca Juga: Usai Berpisah dengan Kiwil, Rohimah Alli Terpaksa Banting Tulang Seorang Diri Demi Anak-anaknya, Terciduk Tengah Curhat Soal Susahnya Jadi Ibu Sekaligus Ayah

“Itu lima hari saya kerjain. Jadi saya pernah satu minggu jadi tukang antar surat,” kenang Reino.

Setelah itu Reino bercerita para pegawai mulai menyadari bahwa ia bukan pengantar surat biasanya. Reino pun akhirnya bisa memperkenalkan diri dan menjelaskan kemampuannya.

Mulai dari itu Reino Barack pun diberi pekerjaan.

Reino Barack juga menceritakan masa terendah dalam hidupnya, yakni ketika ia masih tinggal di Swiss.

Saat itu ia hanya punya satu uang koin di sakunya, dan ia sedang dalam kondisi kelaparan.

Baca Juga: Kini Hidupnya Bak Sosialita, Nia Ramadhani Sempat Takut Makan Ini di Awal Pernikahan dengan Ardi Bakrie: Entar Malu-maluin

"Kalo ngomongin waktu yang paling rendah itu saya ada banyak.

Dan waktu saya sekolah di Swiss di kantongnya cuma ada 1 koin, sekitar 50 perak, dan saya benar-benar kelaparan," ceritanya.

Pengalamannya selama tingga dan sempat bekerja di luar negerimembuat Reino Barack sadar bahwa kesuksesan tak pernah mudah, selalu dibarengi dengan usaha keras.

“Jarang sekali saya temukan orang yang hidupnya enak tanpa ada susah-susahnya. Kan ada peribahasa Indonesia yang mengatakan ‘Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian’, nah itu betul sekali,” pungkasnya.(*)

Editor : Agnes

Baca Lainnya