Bukan Gegara Diperkosa Ramai-ramai, Hasil Autopsi Pramugari Cantik ini Bongkar Fakta Kematiannya: Ibu Korban Tak Terima
WIKEN.ID -Beberapa waktu lalu sempat dihebohkan kasus pembunuhan pramugari cantik asal Filipina.
Pramugari cantik ini diketahui bernama Christine Angelica Dacera.
Christine Angelica Dacera ditemukan tak bernyawa di bak mandi kamar Garden City Grand Hotel, Makati, Filipina.
Beredar kabar kalau Christine Angelica Dacera tewas usai diperkosa ramai-ramai.
Setelah kasus meninggalnya jadi misterius, akhirnya hasil otopsi pun mengungkap faktanya.
Mengutip Tribun Wiki, otoritas polisi Filipina mengungkapkan hasil autopsi Christine membuktikan bahwa penyebab utama meninggalnya.
Christine meninggal dunia seusai berpesta Malam Tahun Baru di sebuah hotel.
Pemberitaan awal menyebut Christine disebut diperkosa secara geng yang akhirnya menyebabkan kematiannya.
Namun, pada 14 Januari 2021 lalu, polisi Filipina secara resmi mengumumkan kesimpulan autopsi Christine Dacera.
Polisi menyimpulkan bahwa nyonya rumah Christine meninggal karena aorta pecah.
Namun, Sharon Dacera, ibu Christien tidak menerima penilaian tersebut.
Sharon bersikeras putrinya meninggal karena diperkosa hingga meninggal.
Sebelumnya, banyak surat kabar juga berteori bahwa Christine diperkosa beramai-ramai sampai mati oleh teman-temannya di pesta itu.
Polisi sebelumnya juga sudah menetapkan 11 tersangka yang menghadiri pesta Tahun Baru bersama Christine yang telah diidentifikasi dan diselidiki.
“Putri saya diperkosa dan meninggal. Tidak ada penyebab lain,” kata Sharon Dacera, dikutip eva.vn, Jumat (15/1/2021).
Pada 1 Januari, polisi menemukan tubuh Christine di pemandian Garden City Grand Hotel di Makati, Filipina.
Luka muncul di lengan dan kaki Christine.
Jejak sperma juga ditemukan di tubuh korban.
“Jika Anda melihat tubuh Christine, jika Anda seorang ibu, Anda pasti akan mengerti rasa sakit fisik yang diderita putri saya. Ada banyak luka, memar pada gadisku. Saya tidak bisa menerima kesimpulan autopsi itu,” kata Sharon.
Kejaksaan Filipina juga mengatakan, dari kesimpulan autopsi terbaru dan bukti yang dikumpulkan, tidak ada cukup bukti untuk memverifikasi bahwa Christine mengalami pelecehan seksual atau pemerkosaan.
Keluarga korban menyerukan tekanan dari masyarakat untuk memecat petugas koroner yang mereka anggap telah "merusak hasil autopsi".
"Kami percaya pecahnya arteri adalah salah satu penyebab kematian, tetapi kemungkinan besar itu berasal dari serangan sebelum Christine meninggal," kata Brick Reyes, pengacara keluarga Christine.
Karena Ibu korban menolak menerima kesimpulan polisi, dengan alasan putrinya diperkosa hingga meninggal, maka autopsi kedua akan dilakukan oleh National Bureau of Investigation of the Philippines (NBI).
Keluarga pramugari yang bernasib malang itu berharap mendapatkan hasil otopsi yang lebih rinci minggu depan.
Perwakilan keluarga, Brick Reyes, mengatakan kepada CNN Filipina: "Kami ingin laporan otopsi kedua sehingga kami dapat mengklarifikasi secara tepat luka yang diderita Christine."
Pada tanggal 9 Januari, pemakaman model dan pramugari nahas itu berlangsung di Kota General Santos.
Meski begitu, Wakil Direktur NBI, Ferdinand Lavin, mengatakan jenazah Christine tidak lagi dalam kondisi terbaik untuk pemeriksaan, tetapi mereka akan melakukan yang terbaik.
Pada 5 Januari, polisi membebaskan 3 tersangka terkait kematian Christine dan terus menyelidiki lebih lanjut.
"Kami tidak melakukan kesalahan apa pun," kata John Paul Halili, satu dari tiga tersangka yang dibebaskan.
Tersangka lainnya, Gregorio de Guzman, mengklaim bahwa 11 orang yang menghadiri pesta bersama Christine adalah gay sehingga mereka tidak dapat memperkosa Christine.
Namun, fakta bahwa ada jejak sperma dalam organ vital korban juga tidak bisa dibantah.
Dengan kesimpulan bahwa penyebab kematian adalah pecahnya aorta, kasus Christine menjadi semakin misterius, menurut Daily Mail.(*)