Takut Akan Ketenarannya di Dunia, Baim Wong Diminta Siapkan Ini Oleh Ulama Kondang
WIKEN.ID- Beberapa waktu lalu Baim Wong curhat ke ustaz Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym soal kehidupannya.
Menjadi seorang yang terkenal, Baim Wong mengaku sempat takut.
Baca Juga: Jalin Cinta Waktu Remaja, Begini Kisah Kasih Marshanda dan Baim Wong yang Kandas di Tengah Jalan
Pasalnya, sebagai orang yang berkeyakinan muslim, Baim Wong tahu akan ada yang harus ia pertanggungjawabkanuntuk apa yang telah dikerjakan.
Dilansir dari YouTube channel Aagym Official, Baim Wong bercerita, dulunya merupakan pribadi yang jauh dari Tuhan dan agama.
Ia mengaku, dulu sering diberi nasihat oleh keluarganya agar hidupnya lebih baik.
Namun saat itu, Baim Wong tak menuruti apa yang dikatakan keluarganya.
Baca Juga: Disaksikan Paula Verhoeven, Marshanda dan Baim Wong Didoakan Bisa Jadi Keluarga di Masa Depan
Hingga akhirnya ia menyadari, ketika seseorang ingin berubah harus berasal dari diri sendiri.
"Untungnya saya dibekali sama keluarga saya yang apa-apa dilarikan ke agama, dulu saya bandel banget," kata Baim Wong.
"Menang ternyata ketika mau berubah, tidak dengan orang lain. Tapi harus dari diri sendiri," sambungnya.
Namun, ada momen yang merubah hidup Baim Wong.
Saat itu, Baim Wong membaca sebuah buku yang di dalamnya terkandung tentang tujuan hidup.
"Saya baca buku, barulah saya sadar ketika dibilang tujuan hidup itu adalah ketika semuanya itu titipan, anak, ibu, harta, ibu, semua titipan,"
"Yang ada cuma kita dan amal ibadah, di situ saya langsung takut," sambungnya.
Baim Wong bercerita, setelah membaca buku tersebut ia mengaku merasa takut.
Hal yang ada dipikirannya adalah kematian.
"Saya langsung takut mati, saya mikir setiap hari besok saya mati aja pokoknya," jelas Baim Wong.
Mendengar curhatan Baim Wong, Aa Gym tampak tersenyum.
Ia memuji pemikiran suami Paula Verhoeven yang soal kematian.
"Wah, wah ini keren ini, ini cerita mumpung nyebut mati," kata Aa Gym.
"Tapi ini bukan niat untuk menggelincirkan hati ya. Ciri orang yang cerdas jangan dilihat IQ atau gelarnya, tapi orang cerdas itu cirinya dua," sambungnya.
Aa Gym mengungkap ciri yang pertama adalah banyak mengingat mati.
Kemudian yang kedua, orang tersebut sibuk mempersiapkan untuk kehidupannya setelah mati.
"Bagus itu, tidak banyak orang yang mengingat mati dan itu jangan diobrolin ke diri aja, ke istri ke anak juga ajak ngobrol tentang kematian ini," kata Aa Gym.
Aa Gym menyebut, mengingat mati bukanlah suatu hal yang menyeramkan.
Pasalnya, setiap makhluk yang bernyawa akan merasakan kematian dan bisa kapanpun terjadi.
Aa Gym penasaran, apa yang dilakukan suami Paula ini setelah mengingat mati.
"Abis inget mati jadi gimana?" tanyanya.
"Jadi kalau inget mati gitu saya besok, saya inget dosa saya terus pasti masuk neraka nih," sambung Baim Wong tertawa.
Akhirnya Baim Wong mencoba menjadi pribadi yang lebih baik lagi sedikit demi sedikit.
Mulai dari salat yang tadinya terburu-buru, hingga kini berubah lebih khusyuk dengan sendirinya.
"Karena memang banyak teman saya yang meninggal mendadak, karena sebenarnya yang diwajibkan ini ringan banget sebenernya,"
"Cuma 5 atau 10 menit, tapi kadang karena dunia jadi berat," sambung.
"Masya Allah bagus itu, udah punya kain kafan belum?" tanya Aa Gym.
"Belum," jawab Baim Wong tersenyum.
Saat itu, Aa Gym meminta Baim Wong mempersiapkan kain kafan dan batu nisan untuk dirinya.
"Abis ini diukur, cari yang ahlinya diukur buat kain kafannya. Lalu siapin semua perlengkapannya yang bagus, terus simpan di lemari,"
"Kalau perlu, batu nisannya juga beli, kasih nama, itu lumayan untuk mengingatkan kita," ucap Aa Gym.
Mendengar penjelasan sang ustaz, tampak Baim Wong mengangguk-angguk sambil tersenyum.
Aa Gym menyebut, hal itu dilakukan agar setiap manusia bisa mengingat soal kematiannya.
"Jadi pas liat batu nisan 'oh nanti kuburan saya ini cuma segini',"
"Itu pemusnah kecintaan pada dunia, walaupun dunia dikasih sehebat oleh Allah dibagikan," kata Aa Gym.
"Aa senang obrolan ini, bahwa popularitas adalah ujian dan ingat mati adalah nasihat yang paling top," jawabnya.
(*)