Teddy Ngotot Minta Uang Rp 750 Juta ke Rizky Febian, Putri Delina Justru Pilih Bungkam, Sepakat Tempuh Jalur Hukum?
WIKEN.ID -Hingga kini perseteruhan Teddy dengan anak-anak Sule masih terus menjadi sorotan publik.
Kasus kisrus harta warisan Lina Jubaedah belum menemui titik terang.
Meski sudah saling bertemu membahas pembagian harta tersebut, Teddy masih menuntut bagiannya.
Alih-alih sepakat tak kebagian harta warisan Lina, kini Teddy justru meminta bagiannya kepada Rizky Febian.
Teddy meminta uang kepada Rizky Febian sebesar Rp 750 juta.
Usut punya usut, uang tersebut akan digunakan untuk memberangkatkan saudara-saudaranya menjalankan ibadah haji dan umroh, yang sudah direncanakan sejak lama.
Menanggapi hal tersebut, Putri Delina pun tak mau mengomentari lebih jauh soal permintaan uang sebesar Rp 750 juta Teddy Pardiyana itu.
Dilansir dari Tribun Seleb, Hal itu Putri Delina sampaikan saat ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (9/3/2021).
"Aduh, aku no comment deh," kata Putri Delina yang didampingi Nathalie Holscher.
Meskipun begitu, Putri Delina ingin kasus perebutan harta warisan Lina Jubaedah bisa secepatnya berakhir.
Pasalnya Putri Delina juga ingin menjalin silaturahmi dengan Yeddy Pardiyana dengan baik.
"Dari awal Putri dan Iky (Rizky Febian) mau baik-baik aja dan cepat selesai,"
"Jadi sekarang jalani dan hadapi saja. Nunggu selanjutnya aja gimana," jelas Putri Delina.
Sepakat dengan Putri Delina, Nathalie Holscher pun membela anak sambungnya.
Nathalie meminta pembahasan soal perebutan harta warisan Lina Jubaedah, dibahas oleh pengacaranya
"Semua anak-anak serahin ke pengacara. Semua ke Pengacara aja. Kalau mau nanya ini ke pengacara langsung aja," ungkap Nathalie Holscher.
Meski begitu, Nathalie Holscher tetap memberikan masukan kepada Putri Delina dan Rizky Febian, untuk tetap menghadapi kasus perebutan harta warisan Lina Jubaedah dengan baik.
"Sekarang mengalir aja intinya. Apapun itu harus dijalani, dihadapi, dan dilewati,"
"Karena anak-anak sudah beranjak dewasa dan sudah tahu apa yang harus dilakukan," ujar Nathalie Holscher. (*)