Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

Sabtu, 20 Februari 2021 | 20:45
ginkgobilobahelp.info

Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

Dianggap Lebih Aman dari Plastik, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi Ini Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Hingga Mandul

WIKEN.ID -Penggunaan plastik sudah terbukti bisa sebabkan penyakit.

Tak sedikit orang yang memilih untuk menggantinya dengan pembungkus kertas cokelat.

Namun, siapa sangka ternyata kertas ini bisa sebabkan penyakit berbahaya.

Namun, pakar toksikologi kimia mengatakan bahwa kertas berwarna cokelat tersebut ternyata mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan manusia.

Baca Juga: Banjir Hujatan Gegara Diduga Jadi Pelakor, Nissa Sabyan dan Ayus Justru Diramalkan Bakal Makin Lengket Usai Resmi Bercerai dari Istri Pertamanya: Namun Setelah itu....

DilansirGrid.IDdari Tribun Pontianak, kertas nasi mengandung bisphenol A atau BPA, yang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh.

Diketahui BPA sendiri sering digunakan sebagai bahan pembuat wadah atau pembungkus makanan bukan hanya dari plastik, tetapi juga kertas.

Terkait bahaya penggunaan kertas nasi ini juga sempat dipaparkan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) di website resminya.

Baca Juga: Bak Bangkai yang Tersimpan Rapat! Mbak You Mendadak Bongkar Taktik Syahrini Raup Kekayaan dengan Cara Tak Lazim: Ada yang Bukan Alami

Di mana Peneliti Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lisman Suryanagara mengingatkan masyarakat supaya berhati-hati dengan kertas nasi dan kertas daur ulang yang dipakai untuk membungkus makanan.

Sebab menurut penelitiannya kertas nasi untuk membungkus makanan seperti untuk nasi goreng, nasi bungkus, atau martabak yang berwarna cokelat itu memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga: Skandal Perselingkuhan Nissa Sabyan dan Ayus Makin Memanas, Ustaz Zacky Mirza Akhirnya Turun Tangan: Semuanya Punya Niat yang Baik

Berbicara tentang kemasan makanan berbahan dasar kertas yang paling lazim digunakan di Indonesia, ternyata masih banyak yang belum layak untuk dijadikan sebagai kemasan makanan primer.

"Masih banyak ditemukan penggunaan kertas koran, kertas bekas cetakan, atau kertas daur ulang sebagai kemasan nasi kotak, nasi bungkus, gorengan, dan kotak martabak," ungkap Lisman.

Hasil riset yang dilakukan LIPI menunjukan jumlah bakteri yang terkandung dalam kertas nasi yang terbuat dari kertas daur ulang sekitar 1,5 juta koloni per gram.

Sedangkan rata-rata kertas nasi yang umum digunakan beratnya 70-100 gram, itu artinya ada sebanyak 105 juta-150 juta bakteri yang terdapat di kertas tersebut.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Ranjang! Ngaku Sudah Siap Lakukan Hubungan Intim dengan Nagita Slavina Malah Kepergok Rafathar, Raffi Ahmad: Langsung Ciut!

"Kandungan mikroorganisme di kertas daur ulang memiliki nilai tertinggi dibandingkan jenis kertas lainnya, ini melebihi batas yang ditentukan," ujar Lisman lagi.

Lebih lanjut, Lisman mengatakan bahwa zat-zat kimia tersebut berdampak negatif terhadap tubuh manusia dan dapat memicu berbagai penyakit seperti kanker, kerusakan hati dan kelenjar getah bening, mengganggu sistem endokrin, gangguan reproduksi, meningkatkan risiko asma, dan mutasi gen.

Hal ini senada dengan pernyataan dari ilmuwan riset di New York State Department of Health, Kurunthachalam Kannan, Ph.D., yang mengatakan bahwa BPA juga terkandung pada kertas pembungkus makanan dengan tingkat konsentrasi yang sangat tinggi.

Di mana bubuk BPA digunakan untuk melapisi kertas supaya lebih tahan terhadap panas.

Baca Juga: Babak Baru Perselingkuhan, Nissa Sabyan Dituding Keceplosan di Video Ini, Punya Panggilan Sayang?

Selain pada kertas pembungkus makanan, BPA juga sering terdapat pada tisu toilet, kertas koran, kertas struk belanja, maupun tiket.

"Kertas berwarna cokelat untuk pembungkus, biasanya bungkus nasi, dilapisi oleh sebuah lapisan plastik supaya tidak mudah bocor. Lapisan itulah yang berbahaya," tutur Dr rer nat (doktor ilmu sains) Budiawan.

Ia juga menjelaskan, efek yang dirasakan tubuh ketika terpapar senyawa-senyawa tersebut memang tidak langsung.

Butuh waktu 5-20 tahun sampai tubuh merasakan efek dari pembungkus berwarna cokelat tersebut jika dipakai rutin.

Baca Juga: Berhasil Bebas dari Penyakit Kanker Stadium 3 yang Gerogoti Tubuhnya, Artis Lawas Ini Rupanya Jalani Ritual ala Tionghoa Hingga Pantangan Makanan!

"Efek pada kesehatan memang jangka panjang. Efek kronisnya bisa menghambat kesuburan, bersifat karsinogenik (kanker), dan mutagenik (perubahan-perubahan pada gen manusia)," jelasnya.

Lebih lanjut, ternyata kertas yang digunakan untuk membungkus burger, nasi, sandwich, serta kentang, begitu juga dengan kotak ayam goreng dan kardus pizza, dinilai peneliti mengandung bahan kimia sintetik terkait dengan masalah kesehatan serius bila larut ke dalam makanan.

Hal tersebut menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters.

DikutipGrid.IDdari Kompas.com, peneliti studi ini mengumpulkan sekitar 400 sampel dari kertas dan karton produk dari 27 rantai makanan cepat saji di Amerika Serikat dan menemukan bahwa 46 persen dari kertas dan kotak makanan cepat saji, 20 persen dari sampel karton pembungkus, dan 16 persen dari wadah minuman non-kertas, diuji positif mengandung sekelompok zat kimia yang disebut per- and polyfluoroalkyls (PFASs).

Baca Juga: Dituding Cewe Matre Setelah Nikahi Konglomerat, Ternyata Nia Ramadhani Beri Ardi Bakrie Syarat Khusus Sebelum Menikah: Gak Banyak yang Sanggup

Umumnya kandungan zat kimia ini digunakan dalam kemasan makanan untuk menghalau lemak dan minyak.

PFASs telah dikaitkan dengan jenis kanker tertentu, masalah perkembangan dan reproduksi, sistem kekebalan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.

Cara terbaik untuk menghindari kemungkinan bahaya ialah segera menghabiskan makanan cepat saji atau menyimpan makanan cepat saji dalam wadah aman.

Semakin sebentar makanan berada dalam bungkusnya, maka semakin sedikit bahan kimia yang kemungkinan akan bercampur dengan makanan.

Baca Juga: Bak Ketagihan Selingkuh, Nissa Sabyan Rupanya Sudah 4 Kali Kepergok Pepet Suami Orang: Mereka Mengakui Sudah Menjalin Hubungan

(*)

Artikel ini pernah tayang di Grid.ID dengan judulNggak Nyangka, Kertas Cokelat Pembungkus Nasi yang Biasa Kita Gunakan Diam-diam Bisa Menyebabkan Mandul sampai Kanker, Waspada!

Editor : Amel