Dijanjikan Bakal Disekolahkan, Tiba-tiba Anak Angkat Ashanty Ungkap Keluarga Hermansyah Tak Lagi Memperhatikannya Kini, Ada Apa?
WIKEN.ID - Saat ini Ashanty mendadak jadi pembicaraan ketika keluarga Hermansyah disebut-sebut telah menghentikan biaya sekolah Muhammad Putra.
Muhammad Putra adalah penjual cilok viral yang kemudian dijadikan anak angkat Anang dan Ashanty.
Namun beredar kabar jika Ashanty kini malah mengabaikan anak angkatnya tersebut.
Awalnya, Putra bersekolah di SD Juramangu, lantas oleh keluarga Hermansyah, Putra dipindah ke Pesantren Al Basyir.
Usai menjalani sekolah di pesantren, dan menjalani libur semester, tiba-tiba saja Putra tak dapat melanjutkan bersekolah di sana.
Hal ini diungkapkan lewat pengacara dari LBH Keadilan, Abdul Hamim Jauzie, dilansir dari Kompas.com
Dari pengakuan Putra, setelah libur semester dan akan kembali ke pesantren, Putra ditolak.
"Setelah libur semester, semua santri pulang. Setelah beberapa minggu libur kita sudah antar lagi ke sana, tapi ditolak pesantren katanya Putra sudah tidak menjadi tanggung jawab pihak Ashanty," ujar Abdul.
Meski tak mempermasalahkan soal biaya pendidikan Putra yang dihentikan, Abdul hanya heran dengan alasan apa uang pangkal yang sudah dibayarkan ke pesantren malah dialihkan ke siswa lain.
"Kami hanya mempertanyakan saja. Ini artinya Putra tidak bisa melanjutkan tanpa biaya sendiri," ucap Abdul.
"Kalau mau melanjutkan dianggap sebagai santri baru yang harus membayar uang pangkal. Ini jadi tanda tanya, kok bisa uang pangkal yang sudah dibayarkan untuk Putra dialihkan ke orang lain?" sambungnya.
Peristiwa tersebut membuat pihak Putra mempertanyakan kejelasannya di pesantren.
Serta alasan biaya sekolah diberhentikan.
"Kemudian ini diputus tanpa ada surat pindah. Tidak masalah Putra diberhentikan. Ini statusnya apa? Ini tidak hanya mengganggu psikologi Putra tapi juga mengancam pendidikan Putra ke depan," ucapnya lagi.
"Kami tentu bisa membiayai Putra di sana, tapi tolong pihak Ashanty memberi jawaban, kenapa?" tuturnya.
Abdul juga menjelaskan kalau dari statusnya, Putra diangkat anak tanpa legalitas.
"Putra dianggap sebagai anak angkat dalam tanda petik karena tidak ada legalitas. Jadi hanya sebatas berjanji akan dibiayai pendidikannya oleh Ashanty, beberapa kali diajak jalan-jalan," kata Abdul.
Dengan adanya peristiwa ini, Abdul mencurigai Ashanty hanya menggunakan Putra sebagai daya tarik konten YouTube.
"Kesimpulan pihak kami, Ashanty tidak bersungguh-sungguh membiayai (pesantren) Putra. Ketika ditanya hanya disampaikan bahwa 'Ini kebijakan kami', tanpa menyebut alasan apa pun. Bagi saya ini hal serius. Putra ini orang lemah, tidak berdaya," kata Abdul.
(*)