Jadi Korban Pesawat Nahas, Istri Salah Satu Penumpang Pesawat Sriwijaya Air Ungkap Permintaan Sang Suami Sebelum Kepergiannya
WIKEN.ID -Kejadian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air pada Sabtu 9 Januari 2021 menyisakan duka yang mendalam.
Sebelum dinyatakan jatuh, pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang lepas landas pukul 14.36 WIB dinyatakan hilang kontak pada 14.40 WIB.
Pesawat nahas tersebut terbang dengan rute dari Jakarta menuju Pontianak.
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, ternyata sudah banyak penumpang yang memberikan pertanda seperti akan pergi.
Satu di antara pertanda diberikan penumpang, adalah sosok Rion Yogatama.
Hal itu diceritakan oleh istrinya langsung.
Sebelum ikut penerbangan pesawat nahas tersebut, Rion sempat menelepon istrinya.
Ia meminta istrinya untuk memakai baju berwarna putih dan mewakilkan mencium sang anak.
Dilansir dari TribunStyle.com, Rion merupakan warga Kelurahan Senalang, Kecamatan Lubuklinggau Utara, Kota Lubuklinggau.
Rion menjadi salah satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Tanjung Pasir, Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2020).
Saat ini istrinya Vivi dan kedua anaknya berusia tiga tahun dan delapan bulan berharap ada mukjizat Rion Yogaprama bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
"Harapannya kita semoga selamat semua, bisa pulang dengan selamat," kata Vivi saat dibincangi dirumahnya, Minggu (10/1/2021).
Vivi bercerita tidak mempunyai Firasat langsung bahwa suaminya Rion akan menjadi korban pesawat nahas tersebut.
Namun, saat berkomunikasi via telepon ketika Rion berada di Jakarta dan hendak berangkat sempat memintanya untuk memakai baju putih dan meminta mewakilkan mencium anaknya.
"Saat itu aku gak ngeh, tapi ketika kejadian ini baru tau bahwa permintaannya minta pakai baju putih dan wakilkan cium Bianca (anak pertama) itu firasat," ujarnya.
Vivi bercerita jika suaminya berangkat dari Lubuklinggau hari Jumat sekira pukul 11.00 WIB naik Batik dan rencananya transit di Jakarta naik Nam Air.
"Kemudian karena transit 20 jam dia (Rion) pulang ke kontrakan kami di Jakarta, seharusnya berangkat pukul 07.00 WIB, karena telat akhirnya diganti dialihkan naik Sriwijaya Air pukul 13.00 WIB," ujarnya.
Vivi mengaku terakhir berkomunikasi via whatsapp dengan suaminya sekitar pukul 12.20 WIB, saat itu Rion mengabarkan pesawatnya akan berangkat pukul 13.00 WIB.
Selanjutnya sekira pukul 14.00 WIB Vivi kembali mengirim pesan, namun hanya ceklis, selang satu jam kemudian pukul 15.00 WIB Vivi kembali mengirim pesan namun kembali ceklis.
"Kemudian aku telpon tidak bisa, sekira pukul 17.00 WIB aku tanya teman yang satu kantor sama suami di Pontianak, dari Jakarta ke Pontianak berapa jam dijawabnya pejalanannya 1,5 jam," ungkapnya.
Karena tidak ada kejelasan Vivi pun langsung panik mencari-cari informasi, ditengah kepanikan itu teman suaminya dari kantor Jakarta mengabarkan bila Rion masuk dalam manifes salah satu korban penumpang pesawat jatuh.
Hingga kejadian tersebut saat ini pihak keluarga masih menunggu kabar, saat ini saudara ayahnya sudah berangkat dari Lubuklinggau menuju Jakarta semalam.
"Ditambah di Jakarta juga saudara saya sudah ada yang di bandara, sekarang kita masih menunggu informasi lebih lanjut," tambahnya.
Hingga kini petugas yang bertugas di lokasi diduga jatuhnya pesawat Sriwijaya Air masih terus mencari keberadaan pesawat tersebut agar bisa segera mengvakuasi seluruh penumpang yang berada di dalamnya. (*)