Rasakan Lidah Terasa Hambar Secara Mendadak, Gejala-gejala Ini Bisa Jadi Tanda Seorang Terinfeksi Covid-19, Kenali Sebelum Terlambat!
WIKEN.ID -Hingga saat ini pandemi virus corona masih merebak di Indonesia.
Padahal sudah di penghujung tahun, namun belum ada tanda-tanda kapan pandemi ini berakhir.
Selama ini kita tahu gejala umum covid-19 adalah batuk, sesak napas dan demam.
Tapi ternyata nggak cuman itu lho.
Kondisi lidah seseorang bisa mendeteksi apakah ia mengidap Covid-19 atau tidak.
Selain itu masih banyak gejala-gejala khusus lain yang kerap dirasakan pengidap Covid-19 yang mungkin bahkan tidak disadari.
Menurut WHO, gejala umum infeksi virus corona adalah demam, batuk kering, dan sesak napas.
Juga bisa saja seseorang sampai mengalami kelelahan, nyeri, sakit tenggorokan, diare, mual, dan pilek.
Gejala-gejala tersebut umumnya muncul dalam rentang waktu dua sampai 14 hari sejak penderita terinfeksi virus corona
Baru-baru ini beberapa ahli di berbagai negara menambahkan ciri-ciri minor seseorang terinfeksi virus corona Covid-19 pada pasien tanpa gejala seperti yang sudah disebutkan di atas.
Gejala tersebut adalah tidak bisa merasakan bau dan lidah terasa hambar secara mendadak.
Melansir Independent.co.uk via GridHealth.ID, British Association of Otorhinolaryngology (ENT UK) mengatakan gejala baru ditemukan pada pada seseorang yang terinfeksi virus corona tapi tidak ditemukan gejala umum seperti yang diutarakan WHO.
Organisasi itu, yang mewakili ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT), mengatakan gejala tersebutdisebut anosmia.
Profesor Claire Hopkins, presiden British Rhinological Society, dan Profesor Nirmal Kumar, presiden THT UK, mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa ada peningkatan mendadak "dalam kasus anosmia terisolasi" di Inggris, AS, Prancis dan Italia utara.
"Saya pikir pasien-pasien ini mungkin beberapa dari pembawa tersembunyi yang sampai sekarang telah memfasilitasi penyebaran cepat Covid-19," katanya.
"Sayangnya, pasien-pasien ini tidak memenuhi kriteria saat ini untuk pengujian atau isolasi diri," lanjutnya.
Sementara itu, Dr. Hendrik Streeck dari institut virologi di Jerman juga menyampaikan bahwa dokter di University Hospital Bonn mendapati 70 persen pasien Covid-19 tak peka bau dan rasa selama beberapa hari.
"Ada ibu yang tidak bisa mencium bau popok anaknya yang sudah penuh kotoran. Ada yang tidak bisa mencium bau sampo. Ada yang mengeluh makan terasa hambar," ungkap Streeck dikutip dari Frankfurter Allgemeine.
Meski begitu, para ahli belum dapat menyimpulkan secara pasti kapan gejala tak peka bau dan rasa ini muncul pada penderita infeksi virus corona.
Namun, dari hasil penemuan, ciri-ciri infeksi virus Covid-19 tersebut muncul pada infeksi tahap lanjut.
Nah dengan alasan tersebut, para ahli pun menyarankan apabila tiba-tiba tidak peka bau dan rasa, sebaiknya langsung melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19 dari penderita positif virus corona yang terkadang tidak menunjukkan gejala (asimtomatik) atau hanya mengalami gejala ringan.
Karenanya mulai sekarang perhatikan baik-baik lidah sebagai alat perasa kita.
Jika sensitivitasnya berkurang alias tidak seperti biasanya dalam merasakan aneka rasa dari makanan ataupun minuman, kita harus mawas diri.
Sekalipun tidak ada demam, batuk, pusing, diare, dan mual, sebaiknya untuk saat pandemi ini, lakuka isolasi mandiri.
Dengan tidak lupa, minum yang banyak, penuhi kebutuhan gizi harian maksimal, istirahat total alias badrest, jangan pikirkan apapun selain berdoa dan memirkan yang happy dan meningatkan optimisme hidup. (*)