KPK Berhasil Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo, Kenali Sosoknya yang Jadi Kepercayaan Sekaligus Sahabat Prabowo Subianto Semasa di TNI!
WIKEN.ID - Dunia politik lagi-lagi digegerkan dengan penangkapan salah satu politisi.
Rabu 25 November 2020, Lembaga Antirasuah KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo.
Melansir laporan Tribunnews.com, Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu dini hari sepulang dari Amerika Serikat.
Informasi tersebut didapatkan dari salah seorang politikus yang namanya tidak mau dikorankan.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengatakan belum dapat memberikan informasi lebih lanjut terkait penangkapan Edhy tersebut.
"Benar, kita telah mengamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango saat dikonfirmasi, Rabu pagi, dikytip dari TribunnewsBali.
"Maaf selebihnya nanti aja, saya masih dalam perjalanan ke kantor," ujar Nawawi.
Siapa sih sebenaranya sosok Edhy Prabowo?
Sosok Edhy Prabowo
Mengutip Tribunnews, bagi publik, nama Edhy Prabowo tidak begitu dikenal karena sangat terbatas kemunculannya di media massa.
Namun Edhy Prabowo dikenal sebagai sosok yang dekat dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Keduanya sudah bersahabat sejak masih aktif di TNI.
Kepercayaan yang diberikan Prabowo Subianto kepada Edhy tak main-main.
Bahkan, Edhy dipercaya untuk menjadi Presiden Direktur dan menjadi Komisaris di PT. Kiani Lestari Jakarta, perusahaan kertas milik Prabowo Subianto.
Dia juga dipercaya menjadi wakil ketua umum Gerindra bidang Keuangan dan Pembangunan Nasional DPP Partai Gerindra (2012- sekarang).
Edhy muncul dalam beberapa pertemuan penting mendampingi Prabowo seperti saat bertemu Jokowi dan Megawati Soekarnoputri.
Cerita Edhy Prabowo
Edhy Prabowo bercerita soal pengaruh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam perjalanan hidupnya.
Edhy disekolahkan oleh Prabowo setelah kariernya di militer bertahan dua tahun.
"Saya cita-citanya jadi tentara," kata Edhy di Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Edhy diterima menjadi anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) di Magelang, Jawa Tengah pada 1991.
Setelah dua tahun meniti karier, ia dipecat. "Keluarga semua nangis," ucapnya.
Edhy pun merantau ke Jakarta. Bersama 15 orang, ia menemui Prabowo di kawasan Ancol, Jakarta Utara.
Mereka memperkenalkan diri, dan melanjutkan pertemuan di kediaman Prabowo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
"Di situ malam Senin, bertemu di kediaman beliau ditanya 'Apa keinginan kalian?'. Kami mau bekerja terus kuliah. Terus kita mau memperbaiki dosa kita sama keluarga kita," ceritanya.
Edhy bersama temannya, sempat ditawari pekerjaan di wilayah perbatasan di Kalimantan. "Dulu diupah Rp 250 ribu gede banget," tutur Edhy.
Namun, di wilayah perbatasan itu, belum ada universitas. Edhy pun disekolahkan oleh Prabowo untuk mengenyam ilmu pendidikan Fakultas Ekonomi Universitas Moestopo.
"Kalian ikut saya. Saya biayain cuma makan secukupnya, tidak boleh kalian seperti anak emas," imbuh Edhy mengutip kembali pesan Prabowo. "Kita diwajibkan kuliah yang benar sama latihan silat," ucapnya.
Saat itu Prabowo merupakan Pendiri Perguruan Pencak Silat Satria Muda Indonesia.
Menurut Edhy, Prabowo ingin ada penerus yang bisa menjadi pengurus perguruan pencak silat. Edhy pun menuruti keinginan Prabowo.
Edhy menjadi atlet Pencak Silat Nasional. Ia pernah mengikuti Pekan Olahraga Nasional XIV yang diselenggarakan di Jakarta. Dimulai pada 9 September 1996 sampai dengan 25 September 1996.
"Saat itu saya dapat perunggu," kata Edhy. Ia sempat kecewa lantaran tidak dapat menyabet medali emas. "Pak Prabowo nonton. 'Gimana kok bisa kalah?'," katanya. Setelah pertandingan di semi final, Edhy memutuskan untuk melipur lara dengan pergi ke Malang.
"Dua Minggu saya menghindari kehidupan umum. Rupanya saya dicari Prabowo," tutur Edhy. Ia menyontohkan kedekatan dengan Prabowo terjalin pada tahun 90-an.
Namun, Edhy enggan mengklaim menjadi orang paling dekat Prabowo.
"Saya tidak mau klaim paling dekat, karena semua orang pasti ingin dibilang paling dekat. Tapi yang jelas, orang paling dekat sekalipun, namanya beliau ada di saya juga," kelakar Edhy Prabowo.
Puluhan tahun Edhy mendampingi Prabowo. "Keikutsertaan sama beliau (Prabowo) sudah 26 tahun. Setengah hidup saya, ikut Pak Prabowo," katanya.