Huan Es Terjadi Beberapa I wILAYAH Indonesia Timur, Ternyata Inilah Pemicu Fenomena Alam Ini

Senin, 23 November 2020 | 21:00
Dokumen Raymundus Fernandes) via kompas.com

Hujan es terjadi di Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur

WIKEN.ID - Beberapa waktu terakhir, hujan es terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Buleleng, Bali, dan NTT. Sejumlah netizen membagikan video hujan es yang terjadi di Buleleng, Bali. Tak hanya di Bali, sejumlah netizen juga membagikan video mengenai hujan es yang terjadi di Lombok Timur.

Baca Juga: Cara Menyimpan Status WhatsApp Teman Tanpa Aplikasi Atau Screenshot

Demikian pula hujan es yang terjadi di Pos 7 Gunung Slamet. Salah satunya diunggah oleh akun @exploregunung.

Baru kali ini ngrasain kena ujan es, posisi di pos 7 gunung slamet. Tapi orang sekitar lereng gunung Slamet bilang itu hujan woh. Untuk berhatai-hati cuaca tidak menentukanSebelumnya, dikutip dari Kompas.com, 23 Oktober 2020, juga melaporkan adanya hujan es sebesar kelereng yang terjadi di Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Baca Juga: Baru Sepekan Berumah Tangga, Borok Danu Sofwan Sudah Terbongkar, Nekat Ceraikan Mantan Istri Demi Nikahi Jenita Janet: Masa Lalu Ya Masa Lalu!

Dikutip dari www.bmkg.go.id hujan es/hasil merupakan fenomena cuaca alamiah yg biasa terjadi. Kejadian hujan lebat/Es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi/pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.

Indikasi terjadinya hujan lebat/es disertai kilat/petir dan angin kencang berdurasi singkat Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.

Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%) Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

Baca Juga: Wijin Dihujat Habis-habisan saat Gisel Diminta Kembali Rujuk Demi Gempi: Yaudahlah Kembali Aja, Rujuk!

Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus). Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat. Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.

Baca Juga: Sudah Pengumuman Bakal Melaju ke Pelaminan, Hubungan Ayu Ting Ting dan Adit Jayusman Justru Mendapat Ramalan Buruk: Itu Semua Hanya Mimpi!

Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Lalu Bagaimana hujan es bisa terjadi dan apa penyebabnya? Kepala Subbid Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra mengatakan, dalam ilmu meteorologi, hujan es disebut dengan hail.Hail atau hujan es, jelas dia, merupakan presipitasi yang terdiri dari bola-bola es. "Salah satu proses pembentukannya (hujan es) adalah melalui kondensasi uap air lewat pendinginan di atmosfer pada lapisan di atas level beku," ujar Agie yang dikutip dari wawancara Koimpas.com, Senin (23/11/2020).

Halaman Selanjutnya.....

Tag :

Editor : Alfa