WIKEN.ID - Ada banyak orang di dunia ini yang memilih berselingkuh meski sudah memiliki kehidupan rumah tangga atau asmara yang membahagiakan.
Serasa tak juga cukup, orang-orang ini memutuskan untuk mencari kepuasan baru dengan menjalin hubungan lain atau berselingkuh.
Hal ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, mengapa orang-orang seperti ini benar-benar selingkuh? Beberapa dari mereka bahkan terus membangun hubungan tak sehat itu setelah tertangkap tangan, bahkan di hadapan konsekuensi yang sangat tidak diinginkan seperti perceraian, kehilangan kontak orangtua, kehilangan kedudukan sosial, dan sejenisnya.
Dalam sebuah laporan Psychology Today, relationship expert sekaligus terapis asal Amerika Serikat (AS), Robert Weiss Ph.D., MSW, secara khusus membahas soal hal-hal yang bisa membuat seorang pria berselingkuh.
Alasan pria berselingkuh Weiss menyatakan para pria sebenarnya bisa memilih untuk tidak berselingkuh.
Pasalnya, mereka masih memiliki pilihan untuk berupaya menyesaikan masalah dengan pasangan, termasuk melakukan terapi bersama ataupun berpisah apabila memang hubungannya sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Meski begitu, ada saja pria yang tetap berselingkuh dari pasangannya. Weiss mengutarakan, segala macam dinamika dapat berperan dalam keputusan pria untuk terlibat dalam perselingkuhan.
Namun, pada umumnya, pilihannya untuk berselingkuh atau menipu pasangan didorong oleh satu atau lebih faktor seperti emahaman yang rendah soal komitmen Tak cukup dewasa dan tidak memiliki pemahaman yang baik komitmen menjadi salah satu yang bisa membuat pria berselingkuh.
Hal itu bisa jadi dikarenakan pria itu tidak banyak memiliki hubungan yang mementingkan komitmen dalam hidup. Pria ini mungkin juga tidak benar-benar memahami bahwa tindakannya pasti akan memiliki konsekuensi, seperti menyakiti pasangan.
Sang pria masih berpikir komitmennya terhadap monogami sebagai jaket yang bisa dipakai atau dilepas semaunya, tergantung pada kondisi.
Selingkuh pada dasarnya diartikan sebagai hal yang mengarah pada kelakuan tertentu dan menjadi bagian dari elemen ketidakjujuran.
perselingkuhan yang difasilitasi media sosial saat ini menjadi lebih biasa. Perselingkuhan bisa juga menggunakan ponsel. Percakapan yang disembunyikan pasangan juga masuk dalam kategori perselingkuhan.
Seperti percakapan Whatsapp yang disembunyikan oleh pasangan,
Aplikasi pesan instan memiliki banyak fitur yang dapat membantu penggunanya untuk berkomunikasi.
Tetapi dengan adanya fitur tersebut bukan berarti akan digunakan untuk hal-hal yang baik saja.Meski dilarang terkadang beberapa orang masih melakukan hal seperti berselingkuh lewat aplikasi pesan instan.Untuk saat ini aplikasi pesan instan yang paling banyak digunakan ialah WhatsApp.
Beberapa di antaranya, orang yang berselingkuh menggunakan fitur yang bisa menghilangkan keberadaan pesan.Bisa dengan cara menghapus pesan, serta panggilan, yang diberikan akses oleh WhatsApp.Menghapus obrolan mungkin hal berbeda, bila pesan hanya beberapa saja, sedangkan obrolan secara keseluruhan isi pesan.Untuk mengatasi hal tersebut, kalian bisa menggunakan aplikasi di PlayStore yaitu Notisave dan WhatsRemoved+.