WIKEN.ID - Merawat mesin cuci, apalagi yang berteknologi tinggi, gampang-gampang susah.
Lalai sedikit, bisa berakibat rusaknya mesin cuci, yang akhirnya membuat kita geram sendiri. Padahal, kalau kita tahu bagaimana cara merawat yang benar, tidak perlu marah-marah dan pusing kepala.
Beberapa poin di bawah ini adalah beberapa hal yang kerap luput dari perhatian kita, saat merawat mesin cuci:
Pertama, Menggunakan deterjen yang benar.
Beda jenis mesin cuci,beda juga deterjennya.
Untuk mesin cuci bukaan depan (front load) misalnya, harus menggunakan deterjen yang rendah busa. Terlalu banyak busa bisa menimbulkan kotoran dan kerak, yang berpotensi membuat komponen elektronik mesin cuci rusak.
Kedua Usai Mencuci dan segera mengeringkan setiap bagian mesin cuci,
setelah digunakan. Sering terkena air, bisa menimbulkan jamur dan kerak di beberapa bagian mesin cuci.
Untuk mencegahnya tumbuh di komponen-komponen penting, selalu bersihkan setiap bagian mesin cuci dengan air, kemudian segera mengeringkannya.
Ketiga, Jangan membiarkan mesin cuci dalam keadaan lembap dalam waktu yang lama.Penempatan yang tepat. Terdengarnya sepele. Keempat, menempatkan mesin cuci.
Salah menempatkan bisa membuat mesin cuci cepat rusak. Mesin cuci haruslah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas dan hujan, dan bebas genangan air.
Pergantian cuaca yang ekstrim dan genangan air bisa merusak fisik maupun komponen elektronik mesin cuci.
Keempat, Membaca buku manual penggunaan mesin cuci.
Hal yang satu ini juga kerap dianggap remeh.
Padahal mesin cuci, terutama yang berteknologi canggih, memiliki pengaturan berbeda untuk setiap bahan yang dicuci.
Salah pengaturan, misalnya pengaturan untuk bahan jins digunakan untuk mencuci bahan sutra, akan berakibat fatal, bagi pakaian dan mesin cucinya. Bersikap cuek pada perbedaan pengaturan ini, bisa jadi membuat mesin cuci bekerja terlalu keras untuk bahan pakaian yang sebenarnya tidak memerlukan tenaga besar untuk dibersihkan.
Inilah yang berpotensi membuatnya rusak.
Kelima, Menggunakan deterjen yang benar.
Beda jenis mesin cuci, beda juga deterjennya. Untuk mesin cuci bukaan depan (front load) misalnya, harus menggunakan deterjen yang rendah busa.
Terlalu banyak busa bisa menimbulkan kotoran dan kerak, yang berpotensi membuat komponen elektronik mesin cuci rusak.
Baca Juga: Tips Sederhana Renovasi Dapur Agar Hasilnya Maksimal dan tak buang banyak duit
Keenam, Mencuci dan segera mengeringkan setiap bagian mesin cuci, setelah digunakan.
Sering terkena air, bisa menimbulkan jamur dan kerak di beberapa bagian mesin cuci.
Untuk mencegahnya tumbuh di komponen-komponen penting, selalu bersihkan setiap bagian mesin cuci dengan air, kemudian segera mengeringkannya.
Jangan membiarkan mesin cuci dalam keadaan lembap dalam waktu yang lama.
Penempatan yang tepat. Terdengarnya sepele, hanya soal dimana menempatkan mesin cuci, tapi salah menempatkan bisa membuat mesin cuci cepat rusak.
Mesin cuci haruslah ditempatkan di tempat yang terlindung dari panas dan hujan, dan bebas genangan air.
Pergantian cuaca yang ekstrim dan genangan air bisa merusak fisik maupun komponen elektronik mesin cuci.
Membaca buku manual penggunaan mesin cuci. Hal yang satu ini juga kerap dianggap remeh. Padahal mesin cuci, terutama yang berteknologi canggih, memiliki pengaturan berbeda untuk setiap bahan yang dicuci.
Salah pengaturan, misalnya pengaturan untuk bahan jins digunakan untuk mencuci bahan sutra, akan berakibat fatal, bagi pakaian dan mesin cucinya.
Bersikap cuek pada perbedaan pengaturan ini, bisa jadi membuat mesin cuci bekerja terlalu keras untuk bahan pakaian yang sebenarnya tidak memerlukan tenaga besar untuk dibersihkan.
Inilah yang berpotensi membuatnya rusak. (*)