Bagai Mendapat Karma Instan, Pernah Lakukan Penyiksaan di Tubuh Manohara, Sosok Ini Harus Terima Getirnya 'Diusir' dari Tahtanya
WIKEN.ID -11 tahun sudah berlalu sejak nama Manohara tiba-tiba mencuat dan dicari banyak orang.
Ya, kisah rumah tangga Manohaa tepatnya di tahun 2009 silam memang jadi banyak perbincangan orang.
Namanya pun kerap kali menjadi bahan berita di media-media nasional.
Bukan tanpa sebab, Manohara menjadi perbincangan publik lantaran kasus kekerasan rumah tangga yang dialaminya dengan mantan suaminya, yang merupakan Pangeran Kelantan Malaysia, Tengku Fakhry.
Tak hanya itu, Daisy Fajarina, ibu Manohara, juga mengaku sangat dihalangi untuk menengok putrinya.
Singkat cerita, Manohara dapat melarikan diri dan kembali ke Indonesia.
Karena kejadian itu, Manohara mendapatkan banyak tawaran untuk tampil di layar kaca, bahkan ia diketahui sempat membintangi beberapa sinetron.
Keduanya kemudian bercerai pada 2009.
Tengku Muhammad Fakhry menikahi Manohara yang kala itu masih berusia 17 tahun pada 26 Agustus 2008 silam.
Lantas bagaimanakah kabar mantan suami Manohara?
Ibunda Manohra, Daisy Fajarina pun berjuang untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya.
Mengutip dari Tribun Solo, Daisy mendapat kabar bahwa putrinya dipaksa berhubungan intim saat menstruasi bahkan diberi obat agar cepat hamil.
"Obat ini meningkatkan hormon Mano sehingga beratnya dalam dua minggu naik 8 kg, dan wajahnya jerawatan," ungkap Daisy.
Manohara yang baru bisa pulang ke Indonesia pada 31 Mei 2009 itu malah dipenuhi sayatan di beberapa bagian tubuh, bahkan ada bekas sundutan rokok yang konon dilakukan oleh mantan suaminya itu.
Usai perceraiannya dengan Manohara, Tengku Fakhry sempat 'diusir' dari Kerajaan Kelantan dimana ia bertahta.
Selain dengan Manohara, kala itu Tengku Fakhry juga berseteru dengan kakaknya.
Penerus tahta Kerajaan Kelantan, Tengku Muhammad Faris Petra yang tak lain adalah kakak Tengku Fakhry membuat mantan istri Manohara 'terusir' dari kerajaan.
Melansir Suar.ID dari Kompas.com, penyebab perseteruan berawal dari dirilisnya pernyataan pers mengenai kisruh rumah tangga antara Pangeran Fakhry dengan istrinya, Manohara, yang disiarkan pada 15 Juni 2009.
Namun, kedua pegawai tersebut menilai bahwa gugatan Fakhry telah gagal menjelaskan, manakah kandungan artikel keterangan pers Istana yang dinilai fitnah.
Bak 'terusir' dari tahtanya, Tengku Fakhry pun dikeluarkan dari Dewan Pemerintahan Istana Kelantan.
Perseteruan kakak-beradik tersebut mulai terjadi saat Faris Petra dijadikan pemangku Sultan Kelantan sejak ayah mereka masuk rumah sakit.
Tengku Fakhry menuduh dua pejabat istana sengaja menyebarkan fitnah tentang rumah tangganya karena bersekutu dengan kakaknya.(*)