Dapatkan gaji Rp 42 juta selama jadi wakil presiden, Jusuf Kalla akui tak pernah berikan uang belanja untuk sang istri
WIKEN.ID-Jusuf Kalla kini sedang menikmati waktu berharganya bersama keluarga usai tak lagi menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Bagi JK, keluarga adalah hal terpenting dalam hidupnya.
Hal ini diungkapkan ketika menjad bintang tamu di acara Najwa Shihab pada (16/10/2019) lalu.
Keluargalah yang selalu mendampingi JK dalam setiap perjalanan hidup dan karier pria kelahiran 15 Mei 1942 tersebut.
Karena begitu menyayangi keluarganya, JK tak pernah membawa urusan kantor ke rumah.
Entah itu saat ia menjadi wapres, atau urusan kantor lainnya di perusahaan maupun lembaga yang JK pimpin.
"Saya selalu tidak mau urus urusan kantor di rumah,"
"Karena itu juga, kita di rumah tidak pernah bicara urusan kantor,"
"Hanya bicara urusan keluarga, bicara anak-anak, bicara cucu, bicara bagaimana keadaan,"
"Dan urusan rumah saya tidak pernah ikut campur,"
"Mau makan apa, baju apa cat di rumah macam mana, terserah Ibu semua,"
"Mau belanja apa, tak pernah saya campuri," kata JK sebagaimana Grid.ID kutip dari unggahan kanal YouTube Najwa Shihab (17/10/2019).
Walaupun menjadikan keluarga sebagai nomor satu, namun ia mengaku tak pernah memberikan uang belanja kepada sang istri.
Padahal penghasilan sebagai Wakil Presiden bisa dibilang tak sedikit.
"Uang belanja masih dikasih, Pak?" tanya Najwa Shihab.
"Dia lebih banyak pendapatannya dari saya, bagaimana mau kasih?" kata JK yang langsung disambut riuh tawa dan tepuk tangan seisi studio.
Bukannya memberi uang belanja, JK justru mengatakan bahwa Mufidah-lah yang memberi dia uang.
"Kemarin dia kasih saya,"
"Gaji wapres kan tidak besar," lanjut JK.
Saat ditanya berapa gaji seorang Wakil Presiden RI, JK menjawab bahwa jumlahnya biasa saja jika dibandingkan ladang uang sang Istri.
"Sebagaimana surat terbuka di koran, Rp 42 juta saja,"
"Pendapatan dia jauh lebih besar dari itu,"
"Ada usaha macam-macam," tutur pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, tersebut.
Di bawah naungan Kalla Group, Jusuf Kalla memiliki banyak lini bisnis.
Melansir dari Kompas.com, Kalla Group dibagi dalam enam segmen bisnis, yaitu otomotif, konstruksi, energi, keuangan, properti, dan transportasi.
Selain itu, Kalla Group juga membawahi Sekolah Islam Athirah dan Yayasan Kalla.
Di bidang otomotif, Kalla Group memiliki tiga anak usaha, yaitu PT Kars Inti Amanah-Kalla KIA, PT Kars Inti Amanah-Kalla Chrysler, dan PT Hadji Kalla-Kalla Toyota.
Di bidang konstruksi, Kalla Group membawahi empat anak perusahaan, yaitu PT Bumi Karsa, PT BumiSarana Beton-Kalla Mix, PT Bumi Sarana Utama, dan PT Bumi Sarana Beton-Kalla Block.
Di bisnis energi, Kalla Group memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Kalla Electrical System dan PT Poso Energy.
Bisnis keuangan Kalla berada di bawah bendera Amanah Finance.
Sementara itu, bisnis properti memiliki empat anak perusahaan, yaitu PT Baruga Asrinusa Development, PT Haka Sarana Investama-Wisma Kalla, PT Kalla Inti Karsa, dan PT Trans Kalla.
Di lini bisnis transportasi, Jusuf Kalla memiliki dua perusahaan, yaitu PT Bumi Lintas Tama dan PT Bumi Jasa Utama.
Di bawah bendera Sekolah Islam Athirah, Kalla Group memiliki tiga sekolah, yaitu Sekolah Islam Athirah Kajaolaliddo, Sekolah Islam Athirah Baruga, dan Sekolah Islam Athirah Bone.(*)