Ramai Isu Penghapusan Premium dan Pertalite, Bos Pertamina Akhirnya Angkat Suara

Selasa, 01 September 2020 | 13:40
Pertamina

Ilustrasi. Pertamina berikan pinjam lunak tanpa bunga hanya kena adminstrasi

Ramai isu penghapusan Premium dan Pertalite, ternyata begini kata bos Pertamina. Ia berkata konsumsinya paling besar

WIKEN.ID-Rencana penghapusan Premium dan Pertalite kembali mengemuka.

Hal ini mecuat dalam rapat dengar pendapat antara PT Pertamina dan Komisi VII DPR RI pada Senin (31/8/2020).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penyederhanaan produk bahan bakar minyak (BBM) mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 Tahun 2019 yang mensyaratkan standar minimal RON 91.

Baca Juga: Kenalan Lewat Aplikasi Tinder, Nasib Gadis Cantik Berumur 21 Tahun Ini Berujung Tragis Usai Diajak Bercinta di Apartemen Kekasihnya!

Nicke memaparkan, saat ini masih ada dua produk di bawah RON 91 yang masih dijual, yakni RON 88 (Premium) dan RON 90 (Pertalite).

"Kita akan mencoba melakukan pengelolaan hal ini karena sebetulnya Premium dan Pertalite ini porsi konsumsinya paling besar," kata Nicke.

Menurut dia, hanya tinggal tujuh negara yang masih menjual produk gasolin di bawah RON 90, yakni Bangladesh, Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, Uzbekistan, dan Indonesia.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu Dengan Kenali Tanda Saat Kamu Mewatkan Sarapan pagi

Padahal, sebut Nicke, Indonesia masuk kelompok negara yang memiliki GDP 2.000 dollar AS hingga 9.000 dollar AS per tahun.

Berdasarkan klasifikasi tersebut, Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memasarkan jumlah jenis produk BBM paling banyak, yakni enam jenis produk.

"Jadi, itu alasan yang paling penting kenapa kita perlu me-review kembali varian BBM ini karena benchmark 10 negara seperti ini," kata Nicke.

Baca Juga: Peduli Tubuhmu, Kenali Tanda-tanda Tubuh Menolak Gula, Sering Merasa Lapar Salah Satunya

Di sisi lain, CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, memang terjadi penurunan penjualan produk Premium sejak awal tahun 2019 hingga pertengahan 2020.

"Daily sales Premium di awal 2019 di kisaran 31.000 hingga 32.000 kiloliter per day, Pertamax sekitar 10.000 kiloliter, artinya penjualan Premium tiga kali penjualan Pertamax," terang Mas'ud.(*)

Tag

Editor : Agnes