Demi Konten, Orangtua Ini Paksa Bocah 3 Tahun Buat Video Mukbang Hingga Beratnya Mencapai 35 Kilogram, Netizen Marah

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 13:00
oddtycentral

Anak 3 tahun yang dipaksa melakukan mukbang

Bocah 3 tahun dipaksa lakukan mukbang oleh orangtua, netizen marah. Baru 3 tahun beratnya sudah 35 kilogram

WIKEN.ID-Orangtua sejatinya harus merawat dan melindung anak mereka.

Namun ada orangtua yang justru bersikap seenaknya pada buah hati mereka.

Seperti yang dilakukan oleh sepasang suami istri asal China.

Keduanya mendapatkan kecaman dari media dan masyarakat umum usai merekam putri mereka yang kelebihan berat badan tengah melahap seluruh makanan yang ada di piring.

Mereka juga menayangkannya secara online.

Baca Juga: Dituduh Sebagai Penyebab Hubungan Anya Geraldine dan Ovi Rangkuti Bubar, Sule Langsung Suruh Rizky Febian Klarifikasi: Saya Pantang Punga Anak Nikung Pacar Orang!

Gambar dan video seorang balita berusia tiga tahun yang dijuluki Pei Qi tengah memasukkan makanan ke mulutnya dari beberapa piring telah beredar di media sosial Tiongkok dan memicu kemarahan para netizen.

Mereka disebut melecehkan anak mereka dan menggunakannya sebagai sapi perah.

Tidak hanya menyuruhnya untuk makan makanan yang tidak sehat, tetapi juga melakukan streaming sesi makan di internet seperti halnya mukbang yang dilakukan para youtuber.

Saluran video gadis kecil tersebut baru-baru ini dihapus dari platform streaming video populer, karena keributan online seputar kasus ini.

Baca Juga: Hore....Guru dan Siswa Bakal Dapat Bantuan Quota Internet Hingga Puluhan Gb

oddtycentral

Bayi yang dipaksa lakukan mukbang

Orang tua Pei Qi menyangkal tuduhan tersebut, mengatakan bahwa putri mereka hanya memiliki nafsu makan yang tidak biasa, tetapi sehat.

"Video kami tidak hanya menyertakan dia makan, juga dia menurunkan berat badan dan menari," kata ibu gadis itu kepada wartawan seperti dilansir dari Odditycentral.

“Dia anak kandung saya, mengapa saya dengan sengaja memberinya makan sebanyak itu?

Dia selalu menjadi anak yang besar. "

"Kami memiliki pekerjaan dan tidak kekurangan uang, kami hanya ingin mencatat 'pertumbuhan' anak kami," tambah ayah Pei Qi.

Baca Juga: Subsidi Pemerintah untu Karyawan Bergaji di Bawah Rp 5 Juta belum Diterima? Ini Salah Satu Penyebabnya

“Kami memang mendapat sedikit untung, mungkin beberapa ratus yuan, tapi itu hanya angka bagi kami.”

Mencoba menjelaskan berat badan Pei Qi yang berlebihan, ibunya, yang bermarga Tan, mengatakan bahwa gadis itu memiliki berat 4,5 kilogram saat lahir, dan selalu bertambah dengan mudah.

Menurut media Tiongkok, anak berusia tiga tahun itu memiliki berat sekitar 35 kilogram, jauh lebih berat daripada kebanyakan anak seusianya.

Ibunya mengatakan itu karena dia suka makan, tetapi tidak tertarik pada olahraga.

Baca Juga: Jangan Panik saat Hp samsungmu Hilang, Coba Gemukan Dengan aplikasi Ini

Platform video China ixigua.com mengatakan bahwa mereka membuat keputusan untuk menutup akun Pei Qi setelah menerima banyak keluhan dari penonton terkait pelecehan anak.

Tabloid Inggris Mail Online mengklaim bahwa dalam video sejak dihapus, Pei Qi mengatakan kepada orang tuanya untuk "berhenti memberinya makan".

Channel Pei Qi diyakini terinspirasi oleh "mukbang", sebuah genre video online Korea Selatan, di mana pembawa acara mengonsumsi makanan dalam jumlah besar saat berinteraksi dengan penontonnya.

Presiden China Xi Jinping baru-baru ini mengkritik genre tersebut sebagai pemborosan dan banyak saluran mukbang terkemuka telah dihapus.

Baca Juga: Diambang Perpisahan Usai Kepergok Hapus Foto Pernikahannya dengan Nadya Mustika, Rizki D'Academy Akhirnya Buka Suara: Mudah-mudahan Ada Titik Terang..

Sebuah organisasi resmi yang melindungi hak dan kesejahteraan wanita dan anak-anak China telah meluncurkan penyelidikan resmi atas kasus Pei Qi.

Sementara itu, masyarakat umum tampaknya sudah menentukan siapa yang harus disalahkan.

“Ini pelecehan anak! Beberapa orang tidak pantas menjadi orang tua. Ini membuatku sangat marah " satu orang berkomentar.

“Para orang tua menggunakan anak itu sebagai sapi perah.

Mereka sama sekali tidak peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan anak!" orang lain menambahkan.(*)

Editor : Agnes

Sumber : Oddity Central

Baca Lainnya