Hati-hati Bagi yang Suka Nonton Film Porno di Internet, Siap-Siap Ditangkap Polisi! Intip Teknologi Terbarunya yang Bisa Melacak 24 Jam Nonstop

Selasa, 18 Agustus 2020 | 08:30
GSM Arena

Ilustrasi video panas artis prostitusi online.

Hati-hati Bagi yang Suka Nonton Film Porno di Internet, Siap-Siap Ditangkap Polisi! Intip Teknologi Terbarunya yang Bisa Melacak 24 Jam Nonstop

WIKEN.ID -Film porno atau yang sering disebut film biru sangat mudah sekali didapatkan dengan hanya bermodalkan internet film biru dengan mudah diakses.

Bahkan bisa didownload dengan gratis dan berkualitas HD.

Banyak pria yang gemar menonton film porno.

Ada yang menontonnya sekali-sekali, ada pula yang setiap ada waktu senggang ingin menontonnya, menyebabkannya kecanduan.

Baca Juga: Jadi Pasangan Idola Hingga Disebut Couple Goals, Paula Verhouven Ngaku Belajar Banyak dari Kisah BCL dan Ashraf Sinclair, Baim Wong: Serem Sih

Namun siapa sangka, kini menonton film porno bisa ditangkap polisi loh, kok bisa?

Seiring berjalannya waktu, perubahan teknologi semakin pesat.

Bahkan kini ada sebuah alat untuk memantau lalu lintas situ-situs porno, terutama yang memuat pornografi anak.

Sistem canggih ini akan bekerja untuk memperluas cakupannya, mendeteksi mereka yang berselancar si situs pornografi.

Baca Juga: Mulai Inul Daratista Hingga Rizky DA, Ternyata Deretan Artis Ini Pernah Jadi Pasukan Pengibar Bendera, Ada yang Sampai Jadi Paskibraka Nasional Loh!

Dilansir dari Suar.ID, sebuah teknologi canggih tersebut diluncurkan oleh Polisi malaysia, Asisten Komisaris Ong Chin Lan, mengatakan kepada New Straits Times bahwa Penyelidikan Internet (Micac) Malaysia.

Sistem tersbut akan bekerja mencari dan menentukan secara real time (24 jam).

"Kami akan menjemput mereka yang mengunjungi situs-situs ini secara teratur."

"Kami menggunakan perangkat lunak yang khusus dikembangkan untuk memungkinkan kami mengidentifikasi, menemukan, dan melacak kunjungan ke situs-situs porno, terutama yang melibatkan pornografi anak."

Baca Juga: Terganggu dengan Konten Explore di Instagram, Ternyata Begini Cara Tepat Menyembunyikannya

"Data akan diolah di Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC), sehingga kami dapat memperoleh rincian pengguna internet."

"Kami kemudian akan memanggil mereka untuk diinterogasi atau kami bahkan dapat menahan mereka saat di rumah atau di mana pun," kata Ong.

Perangkat lunak baru ini begitu canggih sehingga bahkan dapat mendeteksi mereka yang berselancar dan mengunduh film porno dari apa yang mereka anggap sebagai keamanan relatif dari telepon genggam mereka.

Program ini, dikembangkan di Amerika Serikat, antara lain, menunjukkan alamat IP, lokasi, nama situs web porno di mana ia mengunggah atau mengunduh materi pornografi, waktu yang ditunjukkan secara real time pengguna saat menjelajahi situs dan durasi waktu yang dihabiskan.

Baca Juga: Kena Tipu, Nenek Penjual Jajanan Pasar Sentuh Hati Presiden Jokowi, Dapat Bantuan Langsung Diantar Ajudan ke Rumahnya

Ong mengatakan data dari laporan polisi Belanda mengidentifikasi hampir 20.000 alamat IP di Malaysia aktif mengunggah dan mengunduh gambar dan rekaman eksplisit anak di bawah umur.

Laporan itu juga menyatakan bahwa Malaysia memiliki jumlah orang yang paling banyak mengunggah dan mengunduh pornografi anak.

Ong mengatakan Micac memiliki kekuatan untuk merebut ponsel, komputer atau laptop untuk memeriksa materi pornografi.

"Merupakan pelanggaran (berdasarkan Pasal 292 KUHP) untuk mengunduh atau mengunggah materi pornografi."

Baca Juga: Rizky Billar Dibuat Mati Kutu Saat Tabiat Aslinya Dikuliti Habis-habisan oleh Dinda Hauw di Depan Lesty Kejora: Kamu Sabar-sabar Ya!

"Sekarang, dengan unit yang siap digunakan, kita dapat merebut dan merampas telepon genggam, misalnya, untuk diperiksa. Ini akan dilakukan atas dasar kasus per kasus."

Sementara itu, keamanan jaringan MCMC, kepala bidang kepatuhan dan advokasi Dr Fadhlullah Suhaimi Abdul Malek mengatakan komisi itu telah memblokir 3.781 situs porno dari 2014 hingga akhir Maret.

Fadhlullah mengatakan kerja sama komisi dengan polisi yaitu pemantauan situs-situs porno.

Ini termasuk pertukaran informasi, pelatihan bersama, serta kolaborasi dalam forensik digital. (*)

Editor : Agnes

Sumber : Suar.id

Baca Lainnya