Mulai dari Alat Pelindung Diri Hingga Vaksin Palsu, Darah Pasien Covid-19 yang Sembuh Juga Diperjualbelikan di Pasar Gelap Dibandrol dengan Harga Ratusan Juta, Mengapa Dijual?

Jumat, 31 Juli 2020 | 14:00
E+

Ilustrasi darah penderita virus corona

WIKEN.ID - Pandemi Virus Corona masih bergulir.

Negara-negara di belahan dunia tengah berjuang keras melawan Covid-19.

Para Ilmuwan juga berlomba untuk menemukan vaksin virus corona.

Namun ada hal mengejutkan dari adanya pandemi ini.

Baca Juga: Makin Parah! Tak Ada Lagi yang 0 Kasus, Kini Seluruh Kelurahan di Jakarta Masuk Zona Merah Covid-19, Ini Dia Penyebab Utamanya

Ada laporan yang menyebut komunitas pasar gelap telah menjadikan darah pasien covid-19 sebagai komoditi.

Menurut Daily Mirror pada Kamis (30/07/2020) salah satu temuan paling mengejutkan yang dijual di pasar gelap adalah darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh.

Penemuan ini, didapatkan oleh peneliti dari Universitas Nasional Australia yang membuat penelitian tentang penjahat cyber.

Dalam laporan itu mereka menemukan para penjahat, ternyata mengeksploitasi krisi virus corona, di dalam bisnis di pasar gelap, ungkap Australian Institute of Criminology.

Baca Juga: Bak 'Jimat' Antivirus Corona, Kalung yang Siap Diproduksi Masal Kementerian Pertanian Justru Dinilai Timbulkan Salah Persepsi, Gak akan Ngaruh?

Salah satunya termasuk dalam daftar ekploitasi adalah darah pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Darah itu berada di antara ratusan produk yang dijual di dark web, yang ditemukan tim hanya dalam satu hari penelitian.

Lantas, darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh itu digunakan untuk apa dan mengapa dijual?

Menurut keterangan, darah pasien yang sembuh dari Covid-19 diduga digunakan untuk "vaksin pasif" untuk melawan virus corona.

Baca Juga: 4 Bulan Nganggur Tak Ada Panggilan Manggung Saat Pandemi Virus Corona, Andika Mahesa Banting Stir Jadi Jualan Beras: Gue Kan Orang Kampung..

Peneliti utama, Rod Broadhurst mengatakan kepada Radio ABC, darah itu akan digunakan untuk menyuntikkan seseorang yang mungkin rentan terhadap Covid-19.

Dia menambahkan,"kata saya itu adalah vaksin pasif, di mana plasma darah pasien Covid-19 yang sembuh diambil untuk antibodi."

"Kemudian, mereka menyuntikkannya kepada pasien yang rentan terkena virus corona," tambahnya.

Di antara barang yang dijual selain darah, banyak barang yang dijual oleh penjahat online beserta sejumlah besar alat pelindung diri, jelas Yahoo News.

Baca Juga: Jumawa dapat Sembuhkan Pasien Virus Corona, Dukun Aslam di India Jadi Cluster Baru Covid-19

Selain darah, ada barang lain termasuk obat yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Yang mengkhawatirkan, peneliti juga menemukan vaksin virus corona yang diyakini palsu, atau bocor dari uji coba yang secara nekat dijual ke pasar gelap.

Salah satu obat ditawarkan dengan harga mulai 25.000 dollar atau sekitar Rp300 juta, lapor ABC News.

Dari 20 situs gelap di dark web yang diselidiki, ada tiga yang menyumbang sekitar 90% dari produk virus corona yang dijual.

Baca Juga: Niat Ganti Kelamin Laki-laki Lagi Usai Operasi Jadi Wanita Setelah Virus Corona Hilang, Netizen: Emang Bisa?

Freepik.com
Freepik.com

Ilustrasi virus corona

Profesor Broadhurst menambahkan,"bagi sebagian orang di luar sana, pandemi ini adalah peluang kriminal di mana mereka bisa merasakan takut dari kekurangan."

"Kami pikir, akan melihat banyak tentang itu, dan kami membutuhkan banyak pemantauan dasar untuk mulai memastikannya," tambahnya.

Baca Juga: Siap Terima Tantangan Temui Pasien Covid-19 Tanpa APD, Dr. Indra Yovi Anggap Ladeni Jerinx Hanya Buang Energi, Drummer SID Ini Langsung Hujat Sang Dokter

"Kami menemukan vaksin yang tidak aman, antivirus yang digunakan ulang, hingga darah pasien Covid-19 yang sembuh, dijual di sana," jelasnya.

"Produk berbahaya biosekuriti adalah barang paling berbahaya yang dijual di pasar gelap, mereka seolah bocor dari uji coba nyata, namun bisa saja palsu," imbuhnya.

Wakil Direktur Institut Kriminologi Australia, Dr Rick Brown mengatakan, penjualan barang semacam itu menimbulkan risiko nyata bagi kesehatan dan keselamatan.

Dark web sendiri mengacu pada pasar online, untuk barang-barang ilegal seperti obat-obatan dan teknologi yang dicuri.(*)

Baca Juga: Indonesia Mesti Bersabar Lebih Lama Bersama Corona, Vaksin Covid-19 Buatan Lokal Baru Tersedia di Tahun 2022

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul,Ada yang dijual Hingga Rp300 Juta, Darah Pasien Covid-19 yang Sembuh Diam-diam Dijual di Pasar Gelap Digunakan Untuk Hal Ini

Editor : Amel

Sumber : intisari