Selalu Mengurung Diri di Kamar dan Disangka Ikut Kelas Online Selama Pendemi, Tak Taunya Sang Anak Ditemukan dengan Kondisi Memilukan

Selasa, 21 Juli 2020 | 07:00
PIXABAY/BOKSKAPET

Ilustrasi bermain game online

WIKEN.ID - Pandemi Covid-19 telah membatasi aktivitas manusia.

Berbagai kebiasaan baru diterapkan.

Termasuk kebiasaan dalam kegiatan belajar mengajar.

Metode belajar online pun diterapkan dan belajar kelas ditiadakan demi mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Miliki Kekayaan Melimpah Hingga Jadi Bos Hotel, Rieta Amilia Ogah Wariskan Hartanya pada Nagita Slavina dan Pilih Sosok Ini

Di Indonesia sudah berbulan-bulan lamanya para pelajar tidak datang ke sekolah juga bertemu teman-teman.

Bukan hanya di Indonesia saja, di negara-negara lain juga diterapkan metdoe serupa untuk para pelajar.

Tak jarang metode pembelajaran tersebut membuat guru dan orangtua kewalahan.

Dari sisi orangtua, mereka yang masih harus bekerja baik ke kantor maupun kerja dari rumah pun dituntut untuk lebih mengawasi proses belajar anak-anak di rumah.

Baca Juga: Perseteruan dengan Baim Kian Memanas, Nikita Mirzani Bongkar Alasannya Mati-matian Membela Mantan Karyawan Suami Paula Verhoeven

Untuk memastikan mereka benar-benar mengikuti pembelajaran online, juga kegiatan lain mereka.

Sebuah peristiwa memilukan terjadi di China saat orangtua seorang bocah 15 tahun 'kecolongan' anak mereka yang ternyata terus bermain game bukannya mengikutip pembelajaran online.

MelansirOddity Centralvia Intisari-Online.com (14/7/2020), Seorang bocah di China berusia 15 tahun dilarikan ke rumah sakit pada bulan Maret setelah pingsan di rumahnya di kota Nanning.

Dia dilaporkan menderita stroke yang membuat lengan kirinya lumpuh.

Baca Juga: Indonesia Mesti Bersabar Lebih Lama Bersama Corona, Vaksin Covid-19 Buatan Lokal Baru Tersedia di Tahun 2022

Hal itu terjadi setelah dia menghabiskan sebulan terakhir bermain game dan tidur hanya dua jam semalam.

Bocah kelas 9 yang diidentifikasi sebagai Xiaobin di media, telah terkurung di rumahnya sejak Februari karena penguncian pandemi Covid-19 di China.

Kebaisaan buruk Xiaobin yang terus menerus bermain game, begadang hingga hanya tidur 2 jam semalam itu tidak diketahui orangtuanya.

Orangtua bocah ini hanya tahu putranya berada di kamar untuk mengikuti kelas online.

Baca Juga: Terlihat Tegar Lihat Rizki DA Bersanding dengan Wanita Lain, Iis Dahlia Ungkap Jeritan Hati Lesty: Masih Belum Kuat

Mereka mengatakan kepada dokter bahwa anaknya menghabiskan sebagian besar waktunya di kamarnya, dengan dalih mengambil kelas online, tetapi mereka kemudian mengetahui bahwa dia sebenarnya menghabiskan hari-harinya dan sebagian besar malamnya bermain video game.

Sayangnya, hal itu diketahui terlambat setelah sang anak mengalami stroke.

Menurut para ahli medis di Rumah Sakit Jiangbin, itu adalah penyebab utama stroke anak itu yang tidak biasa, yang membuatnya lumpuh lengan dan tangan.

Baca Juga: Nagita Panen Hujatan Usai Kepergok Timbun Barang Subsidi Pemerintah untuk Rakyat Miskin: Kirain Kalau Kaya Sadar Diri!

“Dia menutup jendela dan mengunci pintu. Kami tidak tahu apa yang dia lakukan di sana, ”kata ibu Xiaobin.

“Saya melihat percakapan online-nya dengan teman-teman. Dia mengatakan dia tidak cukup istirahat dan tidur paling banyak dua jam sehari," lanjutnya.

Setelah pingsan di rumahnya, Xiaobin dilarikan ke rumah sakit tempat CT scan mengungkapkan bahwa ia menderita stroke.

Li, seorang spesialis otak di rumah sakit, mengatakan kepada wartawan bahwa kondisinya, yang sangat tidak biasa pada usia yang sangat muda, kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang telah dijalaninya selama sebulan terakhir.

Baca Juga: BCL Rilis Single '12 Tahun Terindah' untuk Kenang Ulang Tahun Pernikahan Bersama Mendiang Suaminya, Ibunda Ashraf Sinclair Berikan Pesan Menyentuh: Kami Bersamamu Bunga!

“Alasan utamanya adalah dia memiliki pola tidur dan makan yang tidak teratur karena dia tidak di sekolah.

"Orang tua juga terlalu menoleransi perilakunya, ”kata Dr. Li.

"Kurangnya nutrisi dan istirahat telah menyebabkan berkurangnya jumlah darah dan oksigen di otaknya dan menyebabkan stroke otak," imbuhnya.

Sementara itu, Xiaobin telah menjalani perawatan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiangbin sejak Maret.

Namun, dokter mengatakan sulit untuk mengatakan apakah ia akan pulih sepenuhnya, atau bahkan mendapatkan kembali sensasi di lengan dan tangan kirinya.(*)

Baca Juga: Honornya Sekali Manggung Capai Ratusan Juta Rupiah, Siapa Sangka Lesty Kejora Justru Tinggal di Rumah Sederhana Ini, Ada Gerobak Mie Ayam di Depannya!

Editor : Pipit