WIKEN.ID - Virus corona masih menyebar di berbagai negara tak terkecuali di Indonesia.
Karena Covid-19 ini merupakan virus jenis baru, masih banyak hal yang belum kita ketahui mengenai virus ini.
Itu sebabnya, berbagai survei dan penelitian terus dilakukan para ahli.
Nah, salah satunya mengenai gelaja COVID-19.
Orang yang terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 ada yang bergejala dan ada juga yang enggak punya gejala.
Kalau merasakan gejala, ada beberapa gejala yang diidentifikasi dirasakan pasien COVID-19.
Gejala ini pun beragam dan hampir selalu berbeda-beda pada tiap orang.
Namun, berdasarkan analisis dari hasil survei yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sebagian besar pasien punya setidaknya satu dari tiga gejala umum.
Mengutip CNN, Kamis (16/7/2020), tiga gejala paling umum itu adalah demam, batuk, dan sesak napas. Para pasien sebagian besar mengalami satu dari tiga gejala itu.
Analisis yang diterbitkan pada Kamis (17/7/2020) dalam Morbidity and Mortality Weekly Report CDC, melibatkan 164 pasien yang positif COVID-19.
Semua pasien memperlihatkan beberapa gejala pada rentang waktu dari 14 Januari sampai 4 April 2020.
Karena COVID-19 adalah penyakit baru dan informasi tentang gejala terbatas, CDC mengirimkan survei lebih lanjut kepada pasien.
Terutama kepada para pasien yang belum dirawat di rumah sakit.
Hasil Survei CDC
Pasien diminta untuk melaporkan berbagai gejala yang dirasakan.
Mereka juga diminta untuk melaporkan gejala tambahan yang enggak umum yang dirasakan.
Hasilnya, sekitar 96 persen pasien mengalami gejala demam, batuk, dan sesak napas. Sementara, sebanyak 45 persen pasien virus corona mengalami ketiga gejala tersebut.
Batuk jadi gejala paling umum yang ditemukan pada 84 persen pasien infeksi virus corona.
Demam juga menjadi gejala paling umum kedua yang ditemukan pada 80 persen pasien.
Sementara, sesak napas atau napas pendek lebih umum terjadi pada pasien yang sudah menjalani perawatan di rumah sakit.
Gejala Lain
Pasien juga mengalami berbagai gejala lain termasuk nyeri otot, kedinginan, kelelahan, dan sakit kepala.
Beberapa pasien melaporkan gejala gastrointestinal seperti sakit perut, mual, dan muntah.
Sementara, orang-orang dengan gejala ringan dan enggak perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit, mayoritas mengalami gejala kehilangan indra penciuman.
Hasil ini enggak bisa digeneralisasi karena pengujian terbatas pada pasien tertentu selama periode ini dan pasien yang dirawat di rumah sakit kemungkinan besar terwakili dalam sampel orang yang disurvei.
Meski begitu, data tersebut memberikan dokter lebih banyak petunjuk mengenai siapa yang mungkin perlu diuji atau bahkan diisolasi untuk memperlambat penyebaran pandemi COVID-19.
Sampai Jumat (17/7/2020) sore, jumlah kasus COVID-19 secara global sudah mencapai angka 13.977.535.
Mengutip Worldometers, dari jumlah itu, 8.304.328 pasien telah sembuh, sementara 593.438 pasien lainnya meninggal dunia.
(*)