Bukannya Dilindungi, Bocah 14 Tahun Korban Pemerkosaan Malah Dicabuli dan 'Dijual'Kepala P2TP2A Lampung, Ayah Korban Geram

Senin, 06 Juli 2020 | 12:00
Ilustrasi Tribunstyle via Stomp - The Straits Times

Ilustrasi pemerkosaan

WIKEN.ID-Sugiyanto (51) tak menyangka atas apa yang dialami oleh putrinya NF (14) ketika dititipkan di lembaga pemerintah P2TP2A Lampung Timur.

Putrinya yang menjadi korban pemerkosaan kembali menjadi korban ulah oknum yang bertanggung jawab.

"Jelas saya tidak terima. Anak saya bukannya dilindungi malah dipaksa melakukan perbuatan mesum," ujar Sugiyanto, Sabtu (4/7/2020).

Ia mengakui tak megetahui hal tersebut lantaran sang putri baru buka suara setelah sebelumnya takut dimarahi.

"Anak saya diancam makanya gak berani ngomong sama saya. Saya tahu dari saudara, mereka yang minta saya berjanji jangan mukul, jangan marah setelah mengetahui itu," jelasnya.

Baca Juga: Bukannya Senang Istana Cinere Resmi Terjual Rp 35 M Tanpa Ditawar, Ashanty Malah Bingung: Mau Pindah Kemana Ya?

Setelah mendengar pengakuan dari NF, akhirnya ayah korban langsung melaporkan ke pihak polisi.

Pemerkosaan yang terjadi pada NF dilakukan oleh Kepala UPT P2TP2A, Lampung Timur.

Kejadian ini sudah berjalan kurang lebih 6 bulan lamanya namun baru terkuak usai korban membuka diri atas apa yang dialaminya.

Perwakilan Komunitas Aktivis Muda Indonesia (KAMI) Lampung Timur, Iyan Hermawan mengatakan, karena sudah tidak tahan dengan perlakuan yang diterima selama berada di rumah aman UPT P2TP2A itu akhirnya korban berani buka suara.

Baca Juga: Minta Putrinya Bawa Otak Kemana-mana Lantaran Diberi Mobil Mewah oleh Anang Hermansyah Saat Masih di Bawah Umur, Krisdayanti Beri Peringatan Ini ke Aurel

Kepada pamannya inilah korban mencurahkan semua yang dialami.

Pasalnya, setelah berhasil kabur dari rumah aman kondisi Nf masih syok.

"Kamis (2/7/2020) malam korban cerita semua ke pamannya. Karena korban dari ekonomi lemah sehingga kami berinisiatif mendampingi korban ke Polda Lampung untuk buat laporan," ujar Iyan, Sabtu (4/7/2020).

Iyan mengatakan, selama ini korban enggan menceritakan semua tindakan kekerasan seksual yang dialami lantaran ada ancaman dari DA.

Bahkan berdasarkan pengakuan korban, DA juga mengancam bakal membunuh ayah kandung korban.

Baca Juga: Celana Dalamnya Dicuri Bocah Kecil, Wanita Ini Hanya Minta Dibelikan yang Baru, Begini Kejadiannya

"Bapaknya Kerja buruh cetak bata, ibunya TKW di Malaysia. Tapi semua kebutuhan hidup ditanggung bapaknya, karena ibu korban jarang sekali mengirimkan uang," katanya.

Menurut Iyan, korban sudah beberapa kali berpindah tempat tinggal.

Terhitung ada 3 bulan korban menginap di rumah aman rujukan UPT P2TP2A.

Setelah dari rumah aman, korban sempat dipulangkan ke rumah orang tuanya.

Baca Juga: Walau Kocak di Layar TV, Pesinden Ini Simpan Banyak Kisah Mistis dalam Hidupnya, Bisa Melihat Hantu Hingga Disambut Sosok Misterius Tiap Pulang Kerja

Meski sudah dipulangkan, ternyata DA masih kerap menyambangi korban.

Bahkan tak jarang DA menginap di rumah korban sembari melampiaskan nafsu bejatnya.

Terakhir kali DA menginap di rumah korban pada tanggal 29 Juni 2020, dengan alasan akan mendaftarkan korban masuk SMP.

"Selama menginap DA juga melakukan itu, korban diancam agar perbuatannya tidak diketahui oleh siapapun," jelasnya.

Baca Juga: Dulu Batalkan Pertunangan dengan Presenter Cantik Hanya Lewat SMS, Kini Mantan Gubernur Ini Rela Diceraikan Istri Saat di Penjara dan Harus Bayar Tunjangan Rp 20 Juta per Bulan

Tidak hanya itu, DA kerap kali ‘menjual’ korban ke pria lain.

"Salah satunya pegawai rumah sakit di Sukadana. Saya dijemput lalu diajak ke hotel," ujar Nf.

Nf memastikan pria tersebut pegawai rumah sakit dari seragam yang dikenakan saat dijemput olehnya.

Sebelumnya, Nf diminta oleh DA mengirim foto dirinya melalui whatsapp.

Ternyata, foto Nf diteruskan DA ke pria yang diketahui pegawai Rumah Sakit di Sukadana.

Baca Juga: Awalnya Punya Motif Lain Saat Dekati Incess, Paranormal Ini Sebut Reino Barack Anggap Syahrini Lebih Berkelas dari Luna Maya

"Setelah digituin sama dia, saya dikasih uang Rp 700 ribu. Yang Rp 500 ribu buat saya, Rp 200 ribu lagi disuru kasih buat DA," jelasnya.

Korban mengaku terpaksa mengikuti perintah DA karena sempat menerima ancaman.

DA mengancam bakal memutilasi dan santet korban jika tidak mau mengikuti kemauannya.

Ancaman tersebut juga dilontarkan DA agar korban tidak menceritakan kejadian tersebut kepada keluarga nya.

Baca Juga: Melejit pada Era 90an dan Sempat Jadi Suami Paramitha Rusady, Aktor 90an Ini Sekarang Bahagia serta Tinggal di Hunian Mewah dengan Sang Istri

"Kalau gak nurut saya mau di cincang-cincang sama DA, saya takut jadi terpaksa ikutin kemauan nya," kata Nf.

Selain NF, Advokasi LBH Bandar Lampung, Anugrah Prima, mengatakan bahwa ada korban lainnya yang masih enggan melapor.

"Tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain Nf, karena menurut Nf ada dua orang lagi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh DA.

Dua korban lagi belum berani buka suara, jadi baru satu korban yang kami dampingi untuk membuat laporan polisi," terangnya.(*)

Tag

Editor : Agnes