WIKEN.ID - Nama artis lawas Misye Arsita pasti tak asing lagi di telinga.
Memulai karir sebagai penyanyi dangdut, nama Misye Arsita makin dikenal usai dirinyabergabungkedalam grup lawak Srimulat.
Bahkan ia makin dikenal usai berperan sebagai ibu Sahrul Gunawan dalam sinetron Jin dan Jun.
Namun sayang karirnya harus terhenti karena penyakit TBC yang merenggut nyawanya.
Tak banyak yang tahu jika ternyata makanan favorit berikut ini harus segera dihindari agar tidak membuat TBC semakin parah.
Wah, makanan apa itu?
Penyakit Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang banyak menyerang tubuh manusia.
Umumnya, bakteri tersebut menyerang langsung ke paru-paru.
Parahnya lagi, setelah bakteri ini masuk ke dalam paru-paru, bakteri ini bisa menjalar hingga ke bagian tubuh lainnya.
Sama seperti yang terjadi pada salah satu artis lawas tanah air, Misye Arsita.
Berawal dari menjadi penyanyi dangdut, Misye akhirnya memilih untuk bergabung bersama anggota grup lawak 'Srimulat'.
Tak hanya itu, nama Misye semakin terkenal semenjak dirinya bermain dalam sinetron Jin dan jun sebagai ibu dari Jun.
Misye memiliki ciri khas tersendiri yang membuat orang tak akan mudah melupakannya.
Di tahun 2015, terdengar kabar bahwa artis cantik ini mengidap penyakit TBC kelenjar yang berawal dari benjolan di ketiak.
Berjuang melawan penyakit, Misye sudah melakukan operasi untuk pengangkatan penyakit tersebut.
Namun sayang, setelah menjalani operasi, keadaan Misye malam semakin memburuk.
Bahkan muncul benjolan baru di punggung wanita asal Kediri ini dan ternyata begitu meyiksanya.
Semakin melemah, kabarnya TBC kelenjar yang menyerangnya terus berkembang dan menjalar hingga ke paru-paru.
Akibatnya, Misye sudah tak mampu untuk berbicara.
Akhirnya keluarga memutuskan untuk membawa istri dari aktor Agus Leo ini untuk berobat ke rumah sakit di Jakarta.
Tapi takdir berkata lain, Misye menghembuskan nafas terakhirnya pada Kamis (5/11/2015) di usia 51 tahun.
Makanan Penyebab TBC
Bagi penderita TBC kelenjar di luar sana, penyakit ini sebenarnya dapat disembuhkan.
Akan tetapi, pasien yang menderita TBC kelenjar dianjurkan untuk tak mengonsumsi beberapa makanan yang nyatanya makin memperparah penyakit ini.
Makanan itu nyatanya sangat sering dikonsumsi oleh sebagian orang.
1. Makanan Berminyak
Makanan berminyak nyatanya memang bisa menimbulkan beberapa penyakit lainnya.
Diketahui, makanan berminyak seperti ayam goreng ataupun gorengan nyatanya berkontribusi menyumbang lemak jenuh pada tubuh.
Lemak inilah yang berisiko meingkatkan diabetes dan penyakit jantung.
Selain itu makanan ini juga bisa menimbulkan kembali gejala TBC kelenjar seperti diare, kram perut, dan kelelahan.
Jika sudah diare, dapat menyebabkan dehidrasi berat dan komplikasi yang terkait dengan gejala TBC kelenjar.
Maka dari itu, cobalah untuk makanan yang diolah dengan cara direbus atau dikukus.
2. Acar
Acar memiliki rasa asam yang segar dan membuatnya menjadi ketagihan.
Sayangnya, untuk pasien TBC kelenjar, acar nyatanya bisa menjadi pemicu parahnya penyakit tersebut.
Rupanya, di dalam acar terdapat kandungan natrium yang tak boleh dikonsumsi oleh penderita TBC kelenjar dalam jumlah yang banyak.
Akibatnya, kandungan natrium tersebut akan menurunkan imun di dalam tubuh mereka.
3. Pemanis Buatan
Makanan dengan pemanis buatan adalah salah satu diantara makanan yang bisa menyebabkan TBC kelenjar semakin parah.
Seperti diketahui, pemanis buatan memiliki kandungan senyawa aspartame.
Senyawa inilah yang merupakan senyawa kimia yang akan terpecah menjadi racun berbahaya di dalam tubuh.
4. Karbohidrat Olahan
Olahan karbohidrat seperti tepung dan gula nyatanya menyediakan kalori tanpa nutrisi.
Kebanyakan pasien TBC kelenjar diwajibkan untuk tidak mengkonsumsi makanan ini agar tidak kembali timbulnya gejala-gejala TBC kelenjar.
Sumber-sumber olahan karbohidrat yang sering dikonsumsi ini berupa roti putih, pasta, nasi instan, dan sereal.
Untuk itu, pasien TBC kelenjar harus mengganti sumber karbohidrat menjadi makanan kaya serat seperti gandum dan sayuran hijau.
Yuk, mulai dari sekarang perhatikan makanan apa saja yang masuk ke dalam tubuh.
(*)