Sepintar-pintarnya Tutupi Bangkai, Akhirnya Terkuak Begini Nasib Mayat Manusia di Korea Utara yang Dijadikan Pupuk untuk Rawat Tanaman

Senin, 29 Juni 2020 | 06:30
Yahoo Finance

Sepintar-pintarnya Tutupi Bangkai, Akhirnya Terkuak Begini Nasib Mayat Manusia di Korea Utara yang Dijadikan Pupuk untuk Rawat Tanaman

WIKEN.ID -Beberapa belakangan ini pemimpin Korea Utara ramai diperbincangkan.

Pimpinan Korea Utara (Korut), Kim Jong-un menghilang dari mata publik, meski hubungan antara negaranya dengan Korea Selatan tengah memanas.

Hal itu membuat pihak Jepang berspekulasi tentang keadaan Kim Jong-un.

Terlepas dari itu, ada hal yang mengejutkan dari Korea Utara.

Baca Juga: Tak Gentar dengan Nasihat Ibu Kandungnya, Raffi Ahmad Kini Izin Nikah Lagi ke Mama Amy: Mama Pingsan Aja Kali

Korea Utara memang dikenal sebagai negara yang selalu memiliki kisah unik dan aneh di dalamnya.

Dari mulai setor tinja pada pemerintah, hingga kewajiban rakyatnya untuk memuja presidennya.

Kali ini ada kisah mengerikan lain lagi yang terungkap di Korea Utara baru-baru ini.

Baca Juga: Kerap Tampil Seksi, Netizen Dibuat Heboh saat Tahu Model Cantik Ini Masih Ngedot Meski Sudah 24 Tahun, Sang Mama: Giginya Bisa Tonggos!

Menurut Daily Mirror pada Selasa (31/3/2020), Korea Utara dilaporkan menggunakan mayat manusia untuk dijadikan pupuk tanaman.

Laporan itu menyebut bahwa mayat manusia sangat berguna untuk menyuburkan tanaman.

Mayat yang digunakan konon, adalah tahanan politik yang meninggal di tahanan.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Ashanty Ngamuk ke Anang Hermansyah Minta Cerai Sampai Banting Pintu Hotel, Ternyata Begini yang Terjadi

Tindakan mengerikan ini dilakukan di seluruh negeri, bahkan di daerah pegunungan dan membuatnya bisa cepat panen baru-baru ini.

Klaim gila itu diungkapkan oleh seorang mantan tahanan yang selamat dari kamp konsentrasi di Kaechon.

Dia mengatakan dengan nama samaran Kim-Il-Soon.

Mengatakan, "Tanahnya sangat subuh, dan pertaniannya berhasil di sana karena tubuh manusia yang terkubur berfungsi sebagai pupuk alami."

Baca Juga: Geger Rencana Penikahan Siri Raffi Ahmad, Nagita Slavina Ngaku kalau Tak Terlau Cintai Suaminya: Karena Kebetulan..

"Beberapa penjaga mengatakan, bahwa mereka harus mengubur mayat secara merata di seluruh tanah hingga membuahi seluruh area," katanya.

"Salah satunya mereka juga menguburnya di pegunungan," jelasnya.

"Suatu hari ada anak sedang kencing di pegunungan dan melihat tangah mecuat mereka lupa untuk menguburnya dengan benar," paparnya.

Kim-Il-Soon secara terang-terangan berani membongkar semuanya kepada Komite Hak Asasi di Korea Utara (HRNK).

Baca Juga: Gagal Jadi Mantu Presiden, Artis Cantik yang Dinikahi Pengusaha Kaya Raya Ini Miliki Rumah yang Serba Mewah dan Megah

Dia mengatakannya, setelah berhasil melarikan diri dan kini berada di Korea Selatan.

Bukti nyata semakin jelas setelah, petugas mencatat bahwa kamp penjara itu juga tidak memiki tempat kremasi melalui citra satelit.

Greg Scarlatoiu direktur eksekutif HRNK mengatakan, kesaksian baru ini berfungsi mengingatkan kita bahwa di tengah pandemi ini tidak ada kelonggaran dari rezim Kim.

"Ini adalah rezim yang melestarikan dirinya dengan melakukan tindakan kejam yang tak terbayangkan kepada rakyatnya," katanya.

Baca Juga: Beda Nasib dengan Sang Adik yang Kini Hidupnya Makin Bahagia, Penyanyi Dangdut Ini Terpaksa Cerai Setelah 3 Bulan Menikah Hingga Ditabrak Sang Suami!

"Ketika dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis kesehatan akibat Covid-19, rezim Kim terus melakukan kejahatan terhadap manusia, sangat brutal menjadikan rakyatnya sendiri sebagai korban," jelasnya.

Dalam laporan terbaru di kamp HNRK, menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal.

Baca Juga: Tak Tahan 12 Tahun Jadi Janda Setelah Suaminya Meninggal, Ibu Kandungnya Kini Hamil Usai Nekat Nikahi Putranya Sendiri, Alasannya Sungguh Tak Masuk Akal!

Kemudian dikubur dengan buru-buru, dan ditutupi lapisan tanah yang tipis.

Namun, jika yang mati banyak, mereka akan menggali lubah sebesar tanah, dan memasukan semua mayatnya bersamaan di dalam sana.

Kemudian di atas tanah dijadikan ladang hasilnya seperti sayuran yang ditanam seperti lobak, bayam dan kubis, akan diberikan kepada penjaga kamp dan keluarga mereka.

Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Bukannya Dimakamkan Atau Dikremasi dengan Layak, Beginilah Nasib Mayat di Korea Utara Dijadikan Pupuk Untuk Merawat Tanaman

Tag

Editor : Amel