Para Peneliti dari Universitas Oxford Gunakan Obat Dexamethasone Ternyata Efektif Selamatkan Nyawan Pasien COVID-19 di Inggris, Pihak WHO Bereaksi!

Rabu, 17 Juni 2020 | 18:00
Tribunnews

Dexamethasone

WIKEN.ID -Dari awal wabah virus corona muncul, sederet peneliti atau ahli dunia tak hentinya melakukan riset.

Mulai dari prediksi kapan wabah akan berakhir hingga obat dan vaksin sebagai penawar Covid-19.

Sejumlah ahli juga berlomba-lomba mencari obat ampuh untuk pasien Covid-19.

Akhirnya riset yang panjang membuahkan hasil.

Baca Juga: Secercah Harapan Bisa Bebas Corona Secepatnya, Peneliti Indonesia Berhasil Temukan Kombinasi Obat yang Efektif Lawan Virus Corona

Kemarin Selasa (16/6/2020) para ahli yang dipimpin tim Universitas Oxford mengungkap temuan awal yang menunjukkan dexamethasone berhasil mengurangi risiko kematian pada pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

Ini berarti, dexamethasone merupakan obat pertama yang terbukti secara efektif bekerja melawan virus corona.

Mengutip dari Kompas.com, para ahli dari Universitas Oxford melakukan pengujian obat dexamethasone terhadap 2.000 pasien Covid-19.

Mereka membandingkan dengan 4.000 pasien yang tidak diberikan dexamethasone.

Baca Juga: Tak Habis Pikir! Mencium Kentut Pasangan Terbukti Ampuh Menangkal Penyakit Mematikan Ini, Nggak Perlu Minum Obat

Dexamethasone adalah obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan penyakit autoimun.

Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid.

Hasilnya, sekitar 19 dari 20 pasien yang mengidap Covid-19 sembuh tanpa harus dilarikan ke rumah sakit.

Terlebih lagi, dexamethasone terbukti menyembuhkan pasien yang kritis atau dalam kondisi parah.

Baca Juga: Nekat Buat Obat Covid-19, Dua Apoteker Ini Bernasib Malang Usai Uji Coba Hasil Racikannya

Di Inggris, dexamethasone digunakan sejak awal pandemi Covid-19 dan telah menyelamatkan sekitar 5.000 nyawa.

Kini kabar baik tentang berhasilnya obat Dexamethasone membuat pihak WHO angkat bicara.

WHO menyambut baik

World Health Organization(WHO) menyambut baik temuan awal penggunaan dexamethasone untuk mengobati pasienCovid-19yang berada dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Usai Hebohkan Publik dengan Jualan Obat Virus Corona, Kini Ningsih Tinampi 'Dijewer' KPI Lantaran Tayangan Tak Layak Untuk Anak

Mengutip situs resmi WHO, Rabu (17/6/2020), pasien yang menggunakan ventilator pengobatan ini terbukti mengurangi tingkat mortalitas sebanyak sepertiganya.

Sementara itu, pada pasien yang membutuhkan bantuan oksigen, tingkat mortalitas berkurang seperlimanya.

Namun, WHO menegaskan, temuan awal ini baru efektif pada pasienCovid-19dalam kondisi kritis.

Temuan ini belum terbukti efektif pada pasienCovid-19yang memiliki gejala ringan.

Baca Juga: Kabar Baik Kembali Datang, Obat Avigan dan Klorokuin Didatangkan Pemerintah untuk Atasi Covid-19, Ini Dia yang Perlu Anda Ketahui!

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, ini adalah pengobatan pertama yang terbukti mengurangi angka mortalitas pada pasienCovid-19yang membutuhkan oksigen atau ventilator.

“Ini berita yang sangat baik.

Saya memberi selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan kepada banyak rumah sakit di Inggris yang berkontribusi dalam menyelamatkan nyawa,” tuturnya.

Situs WHO menyebutkan, Dexamethasone adalah steroid yang telah digunakan sejak tahun 1960-an untuk mengurangi peradangan dan beberapa kondisi lainnya, termasuk kanker.

Baca Juga: Pasien Virus Corona Bisa Sembuh, Ini Kesaksian Mereka yang Berhasil Melalui Masa Kritis, Diawali Dengan Demam

Dexamethasone telah masuk daftarWHO Model List of Essential Medicinessejak 1977 dalam berbagai formulasi.

Obat ini bisa didapatkan hampir di semua negara.

Para peneliti telah memberikan informasi mengenai temuan awal ini, dan WHO kami menunggu analisis penuh di kemudian hari.

“WHO akan mengoordinasi meta-analisis untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap penemuan ini.

Panduan klinis WHO juga akan diperbarui sebagai informasi kapan obat ini harus digunakan pada pasienCovid-19,” sebut situs WHO.

Baca Juga: Penelitian Terbaru Temukan Virus Corona di Sperma Pasien Covid-19, Dapatkah Menular Lewat Hubungan Seks? Berikut Penjelasan Ahlinya!

Tag

Editor : Agnes

Sumber KOMPAS.com