WIKEN.ID -Telur menjadi makanan yang terkenal dengan kandungan protein tingginya.
Selain itu, telur juga memiliki nutrisi yang lengkap, termasuk di dalamnya vitamin dan asam lemak esensial.
Konsumsi telur menjadi hal baik yang disarankan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan protein hewani sehari-hari.
Apalagi, bila rutin mengonsumsi 1 buah telur setiap hari, hal itu dapat menguntungkan kesehatan hingga dalam jangka waktu yang panjang.
Wajar saja jika telur menjadi incaran para pembeli untuk memenuhi asupan nutrisi setiap hari di rumah.
Melihat ini agaknya ada beberapa penjual yang melakukan bermain 'nakal'dalam menjual telur.
Pasalnya ada pedagang yang memjual telur infertil.
Praktik ini dibongkar oleh Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Tasikmalaya di Kompleks Pasar Induk Cikubruk Tasikmalaya, Selasa (9/6/2020).
Baca Juga: Siapa Sangka Mengonsumsi Ini Secara Rutin Ternyata Bisa Menurunkan Resiko Penyakit
Akibatnya, penjual telur diperiksa polisi.
Sedangkan barang bukti telur infertil disita oleh petugas.
Sebagai pembeli agaknya perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran telur infertil.
Lalu apa itu telur infertil?
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya Tedi Setiadi menjelaskan perihal telur infertil.
"Telur infertil atau hatched egg (HE) atau tertunas itu nantinya bakal menjadi anak ayam dan biasanya kalau pada suhu yang cocok bisa menjadi anak ayam," tutur Tedi Setiadi dilansir dari KOMPAS.com.
"Tetapi, selama ini disimpan di ruangan tidak cocok, makanya pertumbuhannya tak sempurna,"
"Telur infertil menjadi mati dan akhirnya membusuk," lanjut dia.
Penjualan telur infertil ini, kata Tedi, melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.
Dijual di bawah harga normal
Penjualan telur infertil di Tasikmalaya terbongkar berawal dari kecurigaan warga di Pasar Induk Cikubruk.
Mereka menginformasikan, ada pedagang baru yang menjual telur hampir setengah dari harga normal.
Harga telur ayam normal mencapai Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram.
Namun, pedagang tersebut menjual seharga Rp 15.000 per kilogram.
"Awalnya kita mendapatkan laporan dari warga pasar yang memberitahukan ada salah satu pedagang telur baru di pinggir jalan yang menjual harga rendah Rp 15.000 sampai Rp 17.500," kata Tedi.
Saat petugas terjun dan melakukan pengecekan, rupanya telur yang dijual adalah telur infertil.
Merujuk peraturan, sanksi peringatan tertulis, penghentian kegiatan, hingga penghentian kegiatan usaha akan diberikan pada mereka yang kedapatan menjual telur infertil.
Polres Tasikmalaya saat ini memeriksa pedagang penjual telur infertil.
Penjual rupanya berasal dari luar daerah yang telah lama tinggal di Tasikmalaya.
Sedangkan barang bukti telur infertil disita petugas dan ditarik dari pasaran.
Bahaya mengonsumsi telur infertil
Tedi mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.
"Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan," tutur dia.
Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia.
"Telur infertil dilarang dijual karena sebelum dijual disemprot zat kimia terlebih dahulu dan zat kimia itu juga berbahaya jika dikonsumsi. Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," ungkap dia.
Ciri-ciri telur infertil
Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN), Blitar Rofiyasifun pernah mengatakan, ada beberapa ciri fisik yang bisa dibedakan antara telur infertil dan telur ayam negeri.
Telur infertil memiliki ciri fisik yaitu cangkangnya berwarna pucat atau putih.
Sedangkan, telur ayam ayam negeri warna cangkangnya agak kecokelatan.
"Paling gampang bedakannya, kalau ciri telur HE itu warnanya pucat. Kalau telur biasa kan warnanya agak cokelat. Memang telur ayam negeri juga ada yang putih, itu biasanya berasal dari ayam yang sakit, tapi itu jumlahnya sedikit," ujar Rofiyasifun, Selasa (13/5/2020), dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com.
Selain itu, lanjutnya, telur infertil juga memiliki harga yang relatif murah.
"Murah karena telur ini harus segera cepat dijual, karena dia akan cepat busuk dalam seminggu. Makanya dijual sangat murah. Dari sisi kualitas juga kurang. Telur HE harusnya dimusnahkan atau untuk CSR perusahaan," kata Rofiyasifun.(*)