WIKEN.ID-Pandemi virus corona ternyata berdampak luas pada beragam sektor kehidupan.
Dari mulai ekonomi, pendidikan, kesehatan hingga beragam industri lainnya termasuk olahraga.
Liga-liga papan atas dunia otomatis menghentikan sementara kompetisi mereka.
Termasuk juga K-league atau liga Korea Selatan.
Sejak musim kompetisi berakhir pada September 2019, para penggemar akhirnya merasa gembira karena K-League telah kembali ke stadion pada bulan Mei 2020.
K-League diketahui menjadi liga sepakbola besar pertama yang melanjutkan kompetisi usai pandemi.
Namun penggemar dibuat bingung dengan sesuatu yang tampak di bangku penonton.
Bukan pentonton yang tampak, tribun justru dipenuhi dengan boneka seks!
Dilansir dari The Guardian, klub sepakbola FC Seoul telah meminta maaf lantaran keputusan kontroversial mereka untuk mengisi tribun yang kosong.
Pada pertandingan Minggu (17/5/2020) melawan Gwangju FC, pengguna media sosial memperhatikan keanehan tersebut.
Menurut BBC, petinggi FC Seoul Lee Ji-hoon mengatakan mereka tidak melakukan pemeriksaan latar belakang menyeluruh pada pemasok manekin yang diketahui sebuah perusahaan bernama Dalcom.
Dia menjelaskan bahwa meskipun boneka itu terlihat "sangat manusiawi," fakta bahwa itu adalah mainan seks bahkan tidak masuk ke dalam benaknya.
FC Seoul yang mengaku adanya kesalahpahaman dengan Dalcom dengan cepat menjadi sangat jelas bagi pengguna media sosial yang menonton pertandingan.
Mereka bahkan memperhatikan bahwa banyak boneka memegang tanda dengan nama BJ Chaero, website khusus dewasa.
Sekitar 30 boneka tersebar di antara kursi, dengan potongan karton seukuran pemain FC Seoul ditempatkan secara strategis.
Namun pihak klub tetap meminta maaf karena usaha mereka meramaikan tribun penonton ini.
"Kami ingin meminta maaf kepada para penggemar," kata FC Seoul dalam sebuah pernyataan.
“Kami sangat menyesal. Niat kami adalah melakukan sesuatu di masa-masa sulit ini.
Kami akan berpikir keras tentang apa yang perlu kami lakukan untuk memastikan bahwa hal seperti ini tidak pernah terjadi lagi. ”
Tidak puas dengan penjelasan resmi tim, penggemar online terus mencatat serangkaian keputusan membingungkan yang menyebabkan stadion dipenuhi boneka seks.
Beberapa boneka membawa tanda yang mengiklankan situs web dewasa, sementara yang lain jelas dirancang dengan tujuan seksual.
"Pasti ada banyak orang yang terlibat dalam persetujuan itu," kata seorang pengguna.
"Dalam proses itu, tidak ada yang berpikir untuk mempertanyakan visual dari boneka-boneka ini?"
"Mereka seharusnya mengambil semua logo sebelum permainan dimulai," kata direktur Dalcom Cho Young-june.
"Tapi ada beberapa ikat rambut dan logo yang tersisa untuk ditangkap oleh mata publik."
Bahkan ada juga warganet asal Korea Selatan yang khawatir ini akan menjadi aib bagi negaranya.(*)