WIKEN.ID - Kabar putusnya hubungan Maudy Ayunda dan Arsyah Rasyid memang mengejutkan banyak orang.
Maudy Ayunda sendirilah yang mengumumkan bahwa kisah cinta yang sudah ia jalin selama lima tahun harus kandas.
Kabar kandasnya hubungan mereka terkuak ketika keduanya kompak menghapus foto berdua di Instagram.
Lewat Instagram Live di akun @milesfilms Senin (11/5/2020), Maudy mengatakan singkat tentang status dirinya saat ini.
"Aku mau klarifikasi, baru-baru ini aku single," kata Maudy Ayunda.
Dalam Instagram Live tersebut juga Maudy Ayunda sempat menceritakan bahwa hubungan jarak jauh ( LDR ) memaksa orang untuk selalu berbicara, karena mereka sulit beraktivitas berdua.
"Menurut aku itu explore tentang connection, sebenarnya kita satu frekuensi enggak sih. Itu lebih berasa (kalau berjauhan)," kata Maudy Ayunda.
"Karena kami sudah susah makan bareng, nonton (ke bioskop) dan lain-lain, jadi interaksinya ngobrol dan waktunya untuk eksplor komunikasi untuk cari tahu sebenarnya kami sefrekuensi nggak sih. Ketemu itu selalu menyenangkan, jadi luar biasa (karena LDR), tapi kadang pas ketemu justru bikin debat," tukas Maudy Ayunda.
Dilansir dari TribunStyle Arsyah Rasyid berasal dari keluarga yang tidak sembarangan.
Ia merupakan putra dari pasangan Arwin Rasyid dan Buanita Djemat.
Namun Arwin dan Buanita kini sudah bercerai.
Ayah Arsyah dikenal sebagai seorang bankir dan pengusaha sukses Indonesia.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT. Telkom Indonesia Tbk (2005-2007) dan Direktur Utama Bank CIMB Niaga (2008-2015).
Setelah menjadi profesional dan menjabat Direktur Utama di beberapa perusahaan terkemuka, ia kemudian terjun sebagai pebisnis.
Pada tahun 2015, Arwin mendirikan perusahaan multifinance TEZ Capital & Finance, dan kemudian perusahaan modal ventura serta perusahaan financial technology.
Di usianya yang masih muda, Arsyah Rasyid merupakan seorang Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Kakatto.
Kakatto merupakan perusahaan yang bergerak di bidang multimedia.
Perusahaan tersebut telah berdiri sejak April 2015.
Sebelum mendirikan Kakatto, pria berusia 29 tahun ini juga sempat menyicipi posisi sebagai Junior Analyst di Pricewaterhousecoopers alias PWC, perusahaan multinasional yang menjadi tujuan populer bagi mereka yang berambisi membangun karier sukses di sektor akuntansi dan finansial.
Selain PwC, Arsyah juga sempat bekerja di The Boston Consulting Grup selama 2,7 tahun.