Bisnis Haramnya Tak Hasilkan Uang Selama Pandemi Covid-19, Anggota Geng Yakuza Banting Setir Jualan Masker

Sabtu, 16 Mei 2020 | 16:00

WIKEN.ID-Pandemi corona nyatanya berdampak pada semua pihak.

Tidak hanya para pengusaha, karyawan dan pedagang teapi juga sindikat criminal asal Jepang, Yakuza.

Sindikat Yakuza melakukan kejahatan terorganisir menghasilkan uang melalui "shinogi" istilah Jepang, yang diterjemahkan sebagai "keramaian."

Mereka melakukan tindakan ilegal, seperti pengedaran narkoba, pelacuran, pemerasan, dan premanisme.

Ternyata mereka juga merasakan dampak buruk dari covid-1 pada bisnisnya.

Baca Juga: Keturunan Ningrat Hingga Pernah Mati Suri, Intip Megahnya Rumah Artis Senior yang Jarang Terekspos, Ada yang Unik di Ruang Makannya!

Menurut Daily Star pada Jumat (15/5/2020), kelompok kejahatan paling terkenal di Jepang ini, mengalami krisis ekonomi karena penghasilannya terjun bebas.

Banyak anggora Yakuza telah berusia lanjut, mereka ditempatkan ke dalam kategori berisiko, bila tertular dengan Covid-19.

Hal itu menyebabkan banyak dari mereka yang terpaksa tinggal di dalam rumah, dan meringkuk ketakutan karena bisa tertular Covid-19.

Jake Adelstein, reporter investigasi yang berbasis di Tokyo, telah meliput Yakuza selama kurang lebih 25 tahun.

Baca Juga: Pernah Kepergok Bawa Koper Besar, Satpam dan Tetangga Jadi Saksi Reino Barack Pernah Tinggal di Rumah Luna Maya Selama 2 Tahun

Mengatakan kepada Sky News, bahwa kini kelompok Yakuza hanya bisa bergantung pada anggotanya yang lebih muda untuk mencari uang.

Namun, dengan bisnisnya yang macet, membuat mereka harus memutar otak untuk menghasilkan uang dengan cara berbeda.

"Ini berarti mereka tidak bisa mengumpulkan uang jatah preman dari klub malam, bar, atau tempat dengan reputasi buruk yang membutuhkan perlindungan mereka," katanya.

"Salah satu hal yang kini terpaksa mereka lakukan adalah menjual masker, dengan harga tinggi sebagi bisnis kecil mereka," katanya.

"Tapi itu tidak terlalu menguntungkan untuk sekelas geng," jelasnya.

Baca Juga: Ceritakan Kenakalan Masa Remaja, Baim Wong Pernah Kabur dari Rumah Selama 6 Bulan, Ada Apa?

Dia menambahkan, bahwa banyak sebagian anggota Yakuza ternyata juga takut dengan virus corona.

Ini menunjukkan betapa rapuhnya mereka sebagai manusia, terlepas bahwa mereka juga adalah seorang penjahat dan kriminal kelas atas.

Dengan keterlibatan Yakuza dalam tindak kekerasan, juga membuat mereka ditolak rumah sakit, sehingga mereka sulit mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Pernah Beradu Akting Bareng Henky Solaiman, Ferry Salim Tak Menyangka Adegan Film yang Diperankan Bersama Almarhum Jadi Kenyataan

Meski demikian, dari sekian banyak profesi di kelompok Yakuza ternyata ada satu profesi yang cukup diuntungungkan dalam kondisi ini.

Menurut Tomohiko Suzuki, seorang pakar Yakuza, mengatakan pada Sky News, kelompok yang paling diuntungkan adalah pengedar narkoba.

"Masyarakat telah tinggal dirumah, akibatnya harga ganja dan stimulan meningkat tajam dua kali lipat semenjak terjadinya wabah virus corona," katanya.

Baca Juga: Menikah Selama 30 Tahun dan Sudah Punya Anak Cucu, Pasangan Ini Harus Rela Berpisah karena Baru Tahu Saudara Kandung!

"Obat dipesan melalui telepon, kemudian diantarkan mengunakan mobil ke alamat pemesan," imbuhnya.

Lalu bisnis lain seperti rumah prostitusi, juga masih berjalan, namun tidak ada pelanggan yang datang.

Sementara itu, selama masa pandemi ini kelompok seperti Yakuza dan mafia Italia dan Amerika, dilaporkan melakukan banyak kegiatan kemanusiaan, dalam upaya meningkatkan citra publiknya.

Yakuza pernah menawarkan diri untuk mengirim kelompoknya, untuk membersihkan kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama pada Februari.

Namun, pemerintah negara telah menolak tawaran tersebut.(*)

Editor : Agnes

Baca Lainnya