Turun Tangan Jemput Pasien untuk Diisolasi, Bupati Madiun Diadang dan Dituding Zalim oleh Orang Tua Santri OTG Positif Corona, Berikut Kronologinya!

Sabtu, 16 Mei 2020 | 14:30
(KOMPAS.COM/Dokumentasi Pemkab Madiun)

DIHADANG—Kedua orang tua orang seorang santri positif corona menghadang Bupati Madiun, Ahmad Dawami yang hendak menjemput paksa anaknya untuk diisolasi di rumah sakit, Kamis (14/5/2020).

WIKEN.ID - Berdasarkan hasil tesswab seorang santri laki-laki dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Diketahui bahwa santri tersebut berasal dari Pondok Pesantren Temboro Magetan di Kecamatan Dagangan, Madiun.

Hasil positif dan termasuk orang tanpa gejala (OTG), membuat tim medis melakukan penjemputan si pasien untuk diilakukan isolasi di rumah sakit.

Namun,orangtua sempat menolak jika putra mereka dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.

Baca Juga: Beda Nasib Dengan Syahrini, Kini Luna Maya Malah Ditaksir Oppa Korea yang Juga Teman Raffi Ahmad: Ini Bisa Gempar Banget Gila!

Mengutip dari Kompas.com, ketika dites swab menyatakan, pemuda itu positif terinfeksi corona.

Kronologi penolakan penjemputan

Peristiwa itu bermula saat seorang santri Pondok Pesantren Temboro pulang ke rumahnya di Madiun, Jawa Timur.

Ia kemudian menjalani pemeriksaan swab dengan hasil positif.

Baca Juga: Mantap Tinggalkan Masa Kelamnya Kini Fokus Jadi Politikus, Artis Senior Sensasional Ini Ngaku Ingin Sang Anak Jadi Harta di Dunia dan Akhirat

Usai mendapatkan hasil itu, tim Dinkes Madiun dan RSUD Dolopo menuju ke rumah santri tersebut dan menjemputnya untuk karantina.

Namun, mereka dihalang-halangi oleh keluarganya.

Bupati turun tangan, diadang, dan dituding zalim

Lantaran tak berhasil membujuk, tim medis melapor pada pimpinan hingga Bupati Madiun pun akhirnya turun tangan.

Setibanya di rumah santri tersebut, orangtua langsung mengadang Kaji Mbing dan kukuh tak akan mengizinkan anaknya menjalani isolasi.

Baca Juga: Dijuluki Titisan Suzzana, Raffi Ahmad Alami Kejadian Mistis saat Kunjungi Rumah Luna Maya, Dibikin Merinding saat Lihat Penampakan Hantu Ini

Penyebabnya, mereka menilai anaknya dalam keadaan sehat.

Bahkan orangtuanya mengatakan, hanya orang sakit yang seharusnya dibawa ke rumah sakit.

"Kedua orangtua anak itu menolak anaknya yang positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit lantaran merasa anaknya dalam kondisi sehat. Kedua orangtua anak itu tetap kekeh seperti itu,” kata Kaji Mbing.

Tak berhenti sampai di situ, ayah sang santri malah membaca doa dan menuding bupati menzalimi keluarganya.

Baca Juga: 4 Fakta Mengejutkan! Virus Corona Terbukti Menjalar ke Seluruh Tubuh dan Bisa Menular Lewat Hubungan Seks, Sperma Pasien Mengandung Covid-19

“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi.

Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” ujar Kaji Mbing.

Dijelaskan mengenai OTG

Bupati pun akhirnya memberi pengertian perihal orang tanpa gejala (OTG).

Baca Juga: Tak Pernah Terekspos! Intip 5 Gaya Modis Buah Hati Tommy Soeharto, Cantiknya Mirip Banget Sang Ibu?

"Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19.

Tetapi, mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing.

Perdebatan berlangsung sekitar satu jam hingga akhirnya orangtua melepas santri tersebut untuk diisolasi di RSUD Dolopo Madiun.

Kaji Mbing berharap, keluarga ataupun kerabat memahami dan tak menghalangi petugas jika menjemput anggota keluarga yang postif Covid-19.

Sebab, tujuan karantina adalah untuk menyembuhkan pasien dan menghindari penyebaran virus di tengah masyarakat.(*)

Baca Juga: Tak Pernah Terekspos! Intip 5 Gaya Modis Buah Hati Tommy Soeharto, Cantiknya Mirip Banget Sang Ibu?

Editor : Agnes

Sumber : Kompas.com