WIKEN.ID - Berdasarkan hasil tesswab seorang santri laki-laki dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Diketahui bahwa santri tersebut berasal dari Pondok Pesantren Temboro Magetan di Kecamatan Dagangan, Madiun.
Hasil positif dan termasuk orang tanpa gejala (OTG), membuat tim medis melakukan penjemputan si pasien untuk diilakukan isolasi di rumah sakit.
Namun,orangtua sempat menolak jika putra mereka dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi.
Mengutip dari Kompas.com, ketika dites swab menyatakan, pemuda itu positif terinfeksi corona.
Kronologi penolakan penjemputan
Peristiwa itu bermula saat seorang santri Pondok Pesantren Temboro pulang ke rumahnya di Madiun, Jawa Timur.
Ia kemudian menjalani pemeriksaan swab dengan hasil positif.
Usai mendapatkan hasil itu, tim Dinkes Madiun dan RSUD Dolopo menuju ke rumah santri tersebut dan menjemputnya untuk karantina.
Namun, mereka dihalang-halangi oleh keluarganya.
Bupati turun tangan, diadang, dan dituding zalim
Lantaran tak berhasil membujuk, tim medis melapor pada pimpinan hingga Bupati Madiun pun akhirnya turun tangan.
Setibanya di rumah santri tersebut, orangtua langsung mengadang Kaji Mbing dan kukuh tak akan mengizinkan anaknya menjalani isolasi.
Penyebabnya, mereka menilai anaknya dalam keadaan sehat.
Bahkan orangtuanya mengatakan, hanya orang sakit yang seharusnya dibawa ke rumah sakit.
"Kedua orangtua anak itu menolak anaknya yang positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit lantaran merasa anaknya dalam kondisi sehat. Kedua orangtua anak itu tetap kekeh seperti itu,” kata Kaji Mbing.
Tak berhenti sampai di situ, ayah sang santri malah membaca doa dan menuding bupati menzalimi keluarganya.
“Justru mereka malah memiliki paham tersendiri yang katanya saya malah menyakiti, menzalimi.
Tetapi, saya sampaikan yang namanya pemerintah pasti tidak akan menjerumuskan masyarakatnya,” ujar Kaji Mbing.
Dijelaskan mengenai OTG
Bupati pun akhirnya memberi pengertian perihal orang tanpa gejala (OTG).
Baca Juga: Tak Pernah Terekspos! Intip 5 Gaya Modis Buah Hati Tommy Soeharto, Cantiknya Mirip Banget Sang Ibu?
"Kami pun sudah menjelaskan bahwa anaknya termasuk pasien yang positif, namun tidak memiliki gejala klinis Covid-19.
Tetapi, mereka tetap bersikukuh anaknya dalam kondisi sehat dan tidak sakit,” ungkap Kaji Mbing.
Perdebatan berlangsung sekitar satu jam hingga akhirnya orangtua melepas santri tersebut untuk diisolasi di RSUD Dolopo Madiun.
Kaji Mbing berharap, keluarga ataupun kerabat memahami dan tak menghalangi petugas jika menjemput anggota keluarga yang postif Covid-19.
Sebab, tujuan karantina adalah untuk menyembuhkan pasien dan menghindari penyebaran virus di tengah masyarakat.(*)
Baca Juga: Tak Pernah Terekspos! Intip 5 Gaya Modis Buah Hati Tommy Soeharto, Cantiknya Mirip Banget Sang Ibu?