WIKEN.ID-Sudah menjadi rahasia umum jika lagu-lagu Didi Kempot banyak yang menceritakan kisah patah hati.
Alasan inilah yang membuat lagunya kerap disebut membuat Ambyar banyak orang.
Tak sedikit anak muda hatinya terenyuh mendengarkan lirik lagu Didi Kempot.
Sampai-sampai, ada istilah populer "merayakan kesedihan dengan lagu Didi Kempot".
Berkat lagu-lagunya tersebut, pria bernama asli Didi Prasetyo ini mendapatkan berbagai macam julukan.
Julukan itu di antaranya adalah Bapak Patah Hati Indonesia, Bapak Loro Ati Nasional, Lord Didi, hingga Godfather of Broken Heart.
Sebagai orang yang menciptakan lagu-lagu tersebut, ia pun juga pernah mengalami patah hati.
Pengalaman cinta yang pahit inilah yang dituangkan dalam lagu-lagunya.
Dalam acara Rosi Kompas TV, Didi Kempot berkesempatan berbagai pengalaman cintanya.
Awalnya, penyanyi asal Solo itu diminta untuk menjelaskan setiap kalimat lirik lagu berjudul "Cidro".
"Cidro artinya ingkar. (Atau) ngapusi, sama itu," ujarnya, dikutip TribunJabar.id, Jumat (2/8/2019).
Tentu saja, lirik lagu tersebut berbahasa Jawa.
Ia kemudian diminta menerjemahkan lirik lagu tersebut ke bahasa Indonesia.
Saat Didi Kempot mengungkapkan arti per kalimat di lirik lagu itu, penonton bersorak.
Terlihat, penonton tersebut kebanyakannya adalah anak muda.
Ada juga Gofar Hilman, Youtuber yang membuat acara Ngobam.
Acara Ngobam berjasa semakin mempopulerkan Didi Kempot di kalangan milenial.
Didi Kempot mengatakan, lagu cinta memang lebih "kena" ke anak muda.
"Kita bikin tema-tema mellow, tema-tema patah hati. Kayanya enggak lagu Jawa tok. Lagu mana saja yang mellow pasti panjang usianya lagu itu," ujarnya.
Di sinilah Didi Kempot mulai bercerita kisah patah hatinya.
Awalnya ia ditanya soal inspirasi dari lagu Cidro.
Kata Didi Kempot, lagu itu terinspirasi dari kisah cintanya sendiri.
"Saya yang diapusi (diingkari)," ujarnya.
Sontak saja, penonton bersorak mendengar hal tersebut.
Didi Kempot kemudian tersenyum.
"Saya ngalami (patah hati)," ujarnya.
Ia kemudian bercerita, saat masih mengamen dulu ia naksir perempuan.
Saat itu, Didi Kempot sudah berambut gondrong.
Dia juga mengaku dirinya sering nongkrong.
Di tahun 1980-an, Didi Kempot memang eksis sebagai pengamen jalanan.
Tak hanya di Solo, ia juga eksis di Yogyakarta.
Didi Kempot mengatakan, perempuan yang disukainya cantik. Namun, ia tak menyebutkan namanya.
"Ceweknya mau (sama saya), cantik," ujarnya.
Kemudian Didi Kempot berkelakar.
Ia mengatakan, mungkin saat itu dirinya sudah cuci muka, makanya si perempuannya mau.
Lagi, penonton tertawa mendengar candaan Didi Kempot.
"(Jadi) mau sama mau (sebenarnya)," ujarnya.
Sayang, meskipun saling suka, cinta Didi Kempot tak mulus.
Ia mengungkapkan penyebabnya.
"Keluarganya kayanya enggak (setuju dengan hubungan kami)," ujar Didi Kempot.
Penonton kembali bersorak.
Didi Kempot kembali tertawa setelah menceritakan pengalaman dirinya tersebut.
Kini ia telah tiada usai dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB.(*)