WIKEN.ID -Ditengah pandemi virus corona atau covid-19, pemerintah memang memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Bantuan tersebut biasanya berupa uang tunai ataupun berupa sembako.
Namun belakangan ini, bantuan sosial dari pemerintah ini malah menuai polemik.
Bahkan beberapa masyarakat melaporkan bahwa bahtuan tersebut tidak tepat sasaran.
Lebih parahnya lagi, ada yang sampai dianiaya hanya karena menanyakan bantuan tersebut.
Seperti kejadian yang viral di media sosial baru-baru ini, mengenai penganiayaan terhadap seorang wanita yang diketahui bernama Nur.
Awalnya, Nur hanya menanyakan dan meminta jatah bantuan sembako dari pemerintah di tengah pandemi covid-19.
Nur merasa dirinya tercatat sebagai penerima bantuan sembako, namun bantuan yang diharapkan tak kunjung diterimanya.
Ia memutuskan untuk mendatangi kediaman Ketua RT untuk menanyakan dan meminta haknya.
Baca Juga: Rumah Tangganya Belum Genap 2 Tahun, Intip 6 Fakta Perceraian Pasangan Pembalap Raya Kitty
Namun, Bu RT malah merasa Nur tidak layak mendapat bantuan karena tidak berdomisili di daerah itu.
Karena alasan itu, Nur pun pergi menemui Ketua RW untuk mendapatkan kejelasan.
Rupanya, Ibu RT merasa geram karena Nur melaporkannya kepada Ketua RW setempat.
Bahkan keluarga RT pun sampai mengusir Nur dengan mengancam membuatkannya surat pindah.
Setelah itu, keributan masih terjadi sampai-sampai keluarga RT tersebut menganiaya Nur.
Akibat penganiayaan tersebut, Nur mendapatkan beberapa luka lebam di wajahnya.
Cerita viral tersebut diposting oleh akun bernama Rafael Rafa pada Kamis (23/4/2020) lalu.
Dalam keterangannya, kejadian tersebut di Jalan Rawabinangun II RT 006 RW 008 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (22/4/2020) lalu, pukul 15.00 WIB.
Dikonfirmasi Tribunnews.com, Rafa, saudara sepupu korban yang menuliskan cerita tersebut, membenarkan kejadian yang dialami oleh Nur.
Rafa mengatakan, setelah dianiaya, sepupunya itu langsung melapor kepada kepolisian setempat.
"Benar itu (kejadian penganiayaan, red), setelah kejadian dipukul itu dia langsung melapor polisi," tutur Rafa saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/4/2020).
Rafa juga mangatakan, bahwa sepupunya masih mengurus perkara tersebut di Polres Metro Jakarta Utara.
"Dari pihak korban sedang melaporkannya ke polisi. Dia sekarang lagi mengurus ke Polres," kata Rafa.
Rafa pun mengaku tak terima bila keluarganya sampai dianiaya hanya gara-gara sembako.
Lebih lanjut, Rafa menuturkan bila keluarga Ketua RT tersebut belum meminta maaf, dan malah ingin melaporkan balik tindakan Nur.
"Saya dari pihak keluarga merasa tidak terima, korban masih di Polres."
"Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf dari pihak RT-nya."
"Malah dia mau bikin laporan, mau balikin lapor memutar balikan fakta, tapi belum ditanggapin sama polisi," pungkasnya. (*)