Terlalu Lama Melintasi Samudera Atlantik, Pasangan Ini Kaget Wabah Covid-19 Tengah Melanda Dunia: Kami Kaget Tahu Berita Itu

Sabtu, 25 April 2020 | 15:30
daily mail

Terlalu Lama Melintasi Samudera Atlantik, Pasangan Ini Kaget Wabah Covid-19 Tengah Melanda Dunia: Kami Kaget Tahu Berita Itu

WIKEN.ID-Dunia saat ini sedang bersatu melawan pandemi virus corona atau covid-19.

Namun tak semua orang tahu terkait wabah tersebut.

Salah satunya adalah pasangan asal Manchester ini.

Mereka adalah Elena Manighetti dan Ryan Osborne diketahui saat 28 Februari 2020 ketika pandemi corona baru menyebar dan angka kematian belum sebanyak sekarang.

Mereka meninggalkan Kawasan Lanzarote, Spanyol untuk pergi berlayar melintasi Samudera Atlantik.

Mereka menikmati momen liburan dengan berlayar sejauh 3.000 ml menuju St Vincent dengan meintasi Samudera Atlantik.

Baca Juga: Kehilangan Cincin Kawinnya Sejak 3 Tahun Lalu, Pria Ini Mendadak Dipertemukan dengan Benda Berharga Itu karena Corona

Melakukan perjalanan panjang melintasi Samudera Atlantik memang menjadi tantangan berat bagi pasangan itu.

Mereka hanya bermodalkan perangkat satelit yang mampu menerima 160 pesan karakter saja.

Jadi mereka memberitahu keluarganya untuk tidak memberikan informasi buruk pada mereka.

Melansir dari laman dailymail.co.uk, pasangan itu sebenarnya tahu jika virus itu sudah menyebar ke beberapa negara.

Akan tetapi mereka berpikir jika pandemi ini mungkin tidak akan mempengaruhi perjalanan pelayarannya.

Baca Juga: 4 Tahun Berlalu, Sosok Ini Berhasil Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Kopi Sianida: Ada yang Dirahasiakan Kepada Publik

"Pada bulan Februari kami mendengar ada virus di Tiongkok, tapi dengan sedikit informasi yang kami miliki, kami pikir setelah 25 hari berlayar dan tiba di Karibia pandemi itu sudah berakhir," kata Manighetti ke BBC seperti yang dikutip TribunTravel pada Sabtu (25/4/2020).

Selama 25 hari berlayar, mereka tidak memiliki akses internet sama sekali.

Jadi pasangan yang sedang menikmati keindahan alam Samudera Atlantik itu tidak bisa mengetahui kabar terkini tentang penyebaran virus corona (COVID-19).

Namun ketika kapal yang ditumpangi mencapai Pulau Bequia, Karibia, mereka baru mengetahui jika sejumlah pelabuhan menutup perbatasan.

Baca Juga: Ariel Noah Tantang Komedian Ini Potong Rambut Sendiri di Rumah, Sule Justru Jawab Tantangan dengan Brush Challenge, Begini Aksinya!

"Kami pertama kali mencoba berlabuh di salah satu pelabuhan Karibia, tapi semua pelabuhan ditutup.

Saat itu kami berpikir mungkin ini tindakan pencegahan agar tidak menanggung risiko (terpapar virus corona)," sambung Osborne.

"Lalu kami membeli beberapa data internet dan langsung membuka berita.

Kami berdua shyok melihat beritanya," kata Manighetti.

Manighetti mengatakan, karena ia adalah warga negara Lombardy, Italia, pihak berwenang tak mengizinkannya mendarat karena dampak virus corona bisa saja berasal dari tempat asalnya.

Baca Juga: Sakit Hati karena Lamaran Nikah Ditolak, Pelaku Nekat Rampas Hp Calon Istri dan Sebar Video Mesum Mereka

daily mail

Terlalu Lama Melintasi Samudera Atlantik, Pasangan Ini Kaget Wabah Covid-19 Tengah Melanda Dunia: Kami Kaget Tahu Berita Itu

Seperti diwartakan dalam theguardian.com, Italia merupakan satu daerah yang terkena dampak besar dari pandemi virus corona.

"Setelah 3 hari tiba di Karibia, Ryan menunjukkan artikel harian dari laman NY Times yang mengatakan jika negaraku menjadi negara paling parah di dunia (terkena dampak pandemi).

Aku sama sekali tidak tahu dan langsung menghubungi ayah di rumah," lanjutnya.

Ketika ia mencoba menghubungi ayahnya, ayah Manighetti hanya menjawab "Oh kamu sudah tahu?

Jangan panik. Ya memang benar kabar itu".

Baca Juga: Rumah Tangganya Belum Genap 2 Tahun, Intip 6 Fakta Perceraian Pasangan Pembalap Raya Kitty

Manighetti juga memberi kabar ke keluarganya jika ia dan pasangannya baik-baik sana setelah kurang lebih 6 minggu menghabiskan waktu berlayar.

Pasangan itu saat ini sedang berada di Bequia, Saint Vincent dan tidak dapat melanjutkan perjalanan pelayaran lagi karena tak ada perbatasan yang dibuka.

Mereka mengatakan jika ingin melanjutkan perjalanan menjelajahi Karibia sebelum Juni.

"Kami khawatir terjebak di antara musim badai (lautan) dan di tengah pandemi virus corona," lanjutnya.(*)

Editor : Agnes

Baca Lainnya