WIKEN.ID - Semasa pandemi virus corona ini, beberapa kode dan simbol-simbol misterius bermunculan di sejumlah perumahan di Kota Solo.
Pihak kepolisian pun mengakui kemunculan simbol dan bentuk aneh yangdiduga merupakan tanda yang berasal dari maling.
Tanda atau simbolnya pun sebenarnya tak jelas, sebabsimbol atau tanda yang digunakan sangat bervariasi.
Mulai dari tanda cat berwarna putih di tembok hingga penggunaan tali rafia di tiang listrik.
Kapolresta Solo, Kombes Pol Andi Rifai mengakui pihaknya juga menemukan sejumlah tanda 'misterius' ini di beberapa titik Kota Solo.
Namun, ia enggan membeberkan lokasi penemuan tanda tersebut.
Meskipun begitu, pihaknya membenarkan bahwa tanda yang dibuat oleh maling memang ada.
"Tanda semacam itu memang ada," kata Andi.
Dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (22/4/2020), pihak kepolisian masih menyelidiki arti tanda misterius tersebut.
Sebab, tanda-tanda misterius tersebut baru bermunculan belakangan ini.
Andy pun meminta masyarakat yang menjumpai tanda 'misterius' di tembok rumah atau tiang-tiang listrik, untuk langsung menghapusnya.
"Bisa langsung dihapus atau dicat," ujar Andi.
Ia juga berpesan, agar masyarakat bisa melakukan giat ronda lingkungan dengan tetap memperhatikan physical distancing untuk menjaga keamanan lingkungan.
"Laksanakan giat ronda lingkungan tetapi tetap perhatikan physical distancing," kata Andi.
Andi menegaskan pihak kepolisian tidak segan-segan mengambil langkah tegas terukur bila menjumpai aksi kriminal yang mengancam petugas maupun masyarakat.
Di berbagai lini media sosial, kemunculan tanda-tanda itu sering dibahas netizen.
Tanda-tanda itu kerap disebut sebagai 'kode maling'.
Dalam pembahasan netizen, kode itu konon menggambarkan bisa tidaknya sebuah rumah untuk dijarah.
Meski demikian, hingga kini belum ada yang bisa membuktikan, apakah tanda itu memang digunakan sebagai kode oleh para pelaku kriminalitas.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tanda 'Kode Maling' Bermunculan di Perumahan Saat Pandemi Corona, Polresta Solo Minta Warga Hapus