Tak Pedulikan Jarak, Viral Video Ratusan Pegawai Ramayana Depok Menangis Histeris dan Saling Peluk Menguatkan, Lantaran Kena PHK Masal Dampak Virus Corona

Rabu, 08 April 2020 | 18:20
IG @undercover.id

Ratusan karyawan Ramayana Depok di PHK.

WIKEN.ID -Viral video ratusan pegawai Ramayan kena PHK atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karena terdampak penyebaran virus corona atau covid-19.

Hal tersebut dikabarkan sebagai imbas dari pandemi virus corona di Indonesia yang tak kunjung usai.

Tak hanya menebarkan ketakutan, virus corona juga telah melemahkan kondisi perekonomian.

Ratusan pegawai Ramayana terpaksa di PHK lantaran wabah virus corona yang terus menimbulkan banyak kerugian.

Baca Juga: Usai Kisahnya Viral, Inilah Nasib Pelaku Penipuan Pengemudi Ojol, Tak Mau Bayar karena Tak Punya Uang

Dalam video yang viral tersebut, ratusan pegawai Ramayana Depok tampak menangis dan saling menguatkan satu sama lain usai di PHK.

Kesedihan, kemarahan dan kekecewaan rupanya telah melebuh menjadi satu dalam video yang kini telah viral di media sosial tersebut.

Seolah tak lagi peduli apa itu jaga jarak demi mencegah penularan virus corona, ratusan pegawai Ramayana ini larut dalam kesedihannya.

PHK atas ratusan pegawai Ramayana Depok ini dibenarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Depok.

Baca Juga: Anggota DPRD Berulah di Saat Pendemi Virus Corona, Mengendari Mobil Sambil Mabok Bersama Teman Wanita, Ditahan atau Tidak?

Suasana haru pun pecah di kalangan para pegawai ketika mengetahui bahwa mereka akan berpisah dan terkena PHK, sebagaimana viral di media sosial.

Dilansir dai TribunStyle.com, PHK disebut terjadi karena kondisi keuangan perusahaan memang sedang tidak begitu baik ketika pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia.

"Benar (kondisi finansial Ramayana Depok) kurang begitu bagus (sebelum pandemi). Selama ini hanya bertahan dari subsidi pusat, ditambah situasi saat ini, kemudian diminta tutup, ya sudah, jadi di situ," jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Depok, Manto Jorghi ketika dihubungi pada Selasa (7/4/2020).

"Ramayana yang sekira (punya) 24 cabang se-Jabodetabek memang ada rencana pengurangan yang saat ini sangat terpengaruh akibat Covid-19. Kan mereka malnya sudah tutup, yang buka hanya barang pokok yang di bawah. Itu enggak bisa menutupi operasional dan penggajian," jelas dia.

Manto sejauh ini mencatat ada 159 pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK.

Baca Juga: Kisah Pasien Positif Virus Corona Tanpa Gejala Demam atau Sesak Napas, Pernah Kontak Fisik Dengan Pasien yang Lain

Keputusan PHK, kata Manto, diambil manajemen Ramayana Depok atas instruksi manajemen pusat, dengan mulanya menutup sementara 1-2 bulan toko mereka sambil memantau situasi.

Namun, PHK ini belum tentu berarti kiamat bagi para pegawai yang terdampak.

Meskipun sulit dimungkiri bahwa keadaan kian pelik, tetapi beberapa opsi alternatif menanti mereka.

Pertama, Manto menjamin bahwa ratusan pegawai di Ramayana Depok yang terdampak PHK bakal didaftarkan untuk program Kartu Prakerja di ranah pemerintah pusat.

Baca Juga: Jauh dari Gemerlap Dunia, Usai Putuskan Hengkang dari Panggung OVJ, Begini Potret Kehidupan Aziz Gagap Sekarang

"Akan kami daftarkan, kami laporkan ke provinsi, nanti akan dilaporkan ke Kementerian Tenaga Kerja. Mereka yang termasuk di-PHK akan ada program prakerja," kata Manto.

"Di kami memang ada beberapa perusahaan, tapi yang sudah lapor ke kami baru satu yang tutup (Ramayana Depok)," tambah dia.

Manto menjelaskan, dengan disertakan dalam pendaftaran program prakerja pemerintah pusat, para eks pegawai di Ramayana Depok bisa mengakses bantuan dari pemerintah selama 1-4 bulan sembari menanti pekerjaan baru.

Bantuan tersebut berupa subsidi dengan nominal uang Rp 1 juta per bulan serta anggaran pelatihan prakerja.

Baca Juga: Baru 3 Menit Menikah, Pengantin Wanita Malah Gugat Cerai Suaminya karena Ini, Tindakannya Dipuji Warganet

Akan tetapi, Manto tak menjamin setiap orang dari 159 karyawan ini seluruhnya dapat mengakses bantuan tersebut, karena kewenangan ada di Kementerian Tenaga Kerja.

"Tergantung nanti dari pemerintah pusat menghubungi mereka, diverifikasi, mereka mau apa, atau mau usaha apa, atau yang mau Anda kerjakan apa," kata Manto.

"Nanti ada semacam tahap wawancara dari tim pelaksana (di) pemerintah pusat, karena ini pusat semua yang melaksanakan," lanjut dia.

Selain didaftarkan pada program prakerja, Manto berujar bahwa Ramayana Depok masih membuka kans untuk merekrut mereka kembali.

Hal itu mungkin terjadi apabila kondisi finansial perusahaan berhasil pulih selepas pandemi Covid-19. (*)

Baca Juga: 25 Tahun Berumah Tangga, Inul Daratista Kenang Saat Malam Pertama dengan Suami, Minta Mas Kawin Dikembalikan karena Ini

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Ratusan Pegawai Ramayana Depok Terkena Gelombang PHK Imbas Covid-19"

Tag

Editor : Agnes

Sumber Kompas.com