Kabar Baik Lagi, Ahli Pernapasan China Perdiksi Pandemi Corona Dapat Terkendali Pada Akhir April

Sabtu, 04 April 2020 | 16:30
Pixabay

Ilustrasi COVID-19.

WIKEN.ID -Hingga Jumat (3/4/2020) malam, total 1.034.163 orang di seluruh dunia telah terinfeksi.

Kasus pandemi virus corona atau covid-19 dilaporkan terus meningkat di berbagai negara.

Hingga saat ini, lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia telah terinfeksi.

Muncul di China pada Desember 2019 lalu, pandemi corona bisa terkendali pada akhir April, kata seorang ahli.

Baca Juga: 14 Tahun Bertengkar Usai Perceraian, Betharia Sonata Pilih 'Rujuk' Hingga Sungkem di Kaki Willy Dozan: Maafin Aku, Aku Ninggalin Kamu

Virus corona telah mewabah di 204 negara dan 2 kapal internasional yakni Diamond Princess dan MS Zaandam.

Sebanyak 220.025 orang dilaporkan telah pulih, sementara 54.465 orang meninggal dunia.

Beberapa waktu lalu World Health Organization (WHO) menetapkan status virus corona sebagai pandemi global.

Sejumlah ahli telah memberikan prediksinya terkait penyebaran virus corona termasuk pakar pernapasan unggul di China, Zhong Nanshan.

Baca Juga: Kehidupan Najwa Shihab Sesungguhnya Usai Menikah Akhirnya Terkuak, Sang Ayah Siapkan Rumah Transit di Halaman Belakang!

Zhong menyebut, pandemi virus corona bisa terkendali pada akhir April 2020.

Meski demikian, muncul pertanyaan atau ketidakpastian yang mungkin bisa terjadi.

Ketidakpastian tersebut yakni apakah wabah virus corona lain akan kembali di musim semi mendatang.

Zhong yakin, apabila setiap negara mampu melakukan langkah yang efektif dan agresif, maka virus corona akan terselesaikan.

Baca Juga: Pekerjaan Tertunda Akibat Imbas Virus Corona, Ussy Sulistiawaty Andalkan Tabungan Untuk Bertahan Hidup: Gak Bisa Ngeluh, Banyak yang Lebih Susah

“Dengan setiap negara mengambil langkah-langkah agresif dan efektif, saya percaya pandemi dapat dikendalikan.

Perkiraan saya sekitar akhir April," katanya di siaran Televisi Shenzen, Rabu (1/4/2020) malam, dikutipWiken.id dari South China Morning Post.

Menurut Zhong, setelah akhir April nanti, tak bisa diprediksi apakah virus corona akan kembali di musim semi yang akan datang.

Sementara, aktivitas virus diyakini akan berkurang di suhu yang lebih tinggi.

Baca Juga: Kisah 2 Pocong di Sukoharjo yang Viral Hingga Korea Selatan, Kini Nasibnya Beda Setelah Berniat Takuti Warga Agar di Rumah Saja

"Setelah akhir April, tidak ada yang bisa mengatakan dengan pasti apakah akan ada wabah virus lain pada musim semi mendatang atau jika akan menghilang dengan cuaca yang lebih hangat ... meskipun aktivitas virus pasti akan berkurang pada suhu yang lebih tinggi," katanya.

Meskipun demikian, Zhong tidak membeberkan bagaimana analisa prediksinya tersebut.

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia Program Kedaruratan Kesehatan, Mike Ryan menyebut, bahwa ada tanda-tanda wabah stabil di Eropa setelah lockdown mulai diberlakukan.

Sementara itu, Instut Metrik dan Evaluasi Kesehatan di Washington University menyebut, rumah sakit cenderung menghadapi puncak pasien covid-19 pada 19-20 April 2020.

Zhong kembali menegaskan bahwa kerja sama antara pemerintah di seluruh dunia dinilai penting untuk memerangi pandemi.(*)

Baca Juga: Perseteruan Antara Angbeen dan Sang ibunda yang Tak Kunjung Mereda, Seorang Ahli Tarot Membongkar Sifat Asli Istri Adly Fairuz

Editor : Amel

Sumber : South China Morning Post