Kesal Imbauan Bahaya Virus Corona Disepelekan Warga, Wali Kota Tasikmalaya Akhirnya Turun Ke Jalan Sambil Lakukan Hal Ini

Selasa, 24 Maret 2020 | 10:30

WIKEN.ID - Jengkel dan kesal karena imbauannya tak didengarkan warga, Wali Kota Tasikmalaya akhirnya turun ke jalan sambil berorasi bahaya virus corona.

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, memutuskan untuk berorasi memakai mobil keliling dalam memberikan pemahaman mengenai pencegahan bahaya Virus Corona.

Orasi ini dilakukan oleh Budi Budiman pada Senin (23/3/2020).

Hal ini ia lakukan lantaran jengkel masih ada masyarakat yang menyepelekan bahaya penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Baca Juga: Sudah Kenal Lama, Nagita Slavina Tak Terpikir Bakal Nikah Raffi Ahmad, Sering Dekati dan Tak Dianggap di Hati

Baca Juga: Dikenal Selebriti Bergelimang Harta, Usai Belikan Rafathar Mobil, Raffi Ahmad Kini Beri Hadiah Smartphone Rp 20 Juta untuk Mama Amy

Tak cuma seorang diri, dikutip dari Kompas.com, Budi turut didampingi Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto dan Komandan Kodim 0612 Tasikmalaya Letkol Inf Imam Wicaksana saat melakukan aksinya.

Iring-iringan kepala daerah dan unsur Muspida setempat itu sontak menjadi pusat perhatian masyarakat setempat.

"Kita turun langsung, saya bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, unsur Muspida lainnya memberitahukan langsung ke masyarakat akan bahayanya virus corona. Kita lebih baik mencegah daripada nanti terus membeludak karena minimnya kesadaran masyarakat ada yang masih menyepelekan," jelas Budi kepada wartawan di kantornya.

Budi menambahkan, pihaknya tak ingin Kota Tasikmalaya mempunyai korban pandemi ini dalam jumlah yang banyak.

Untuk itu, selain kesigapan dari pihak pemerintah daerah, Budi juga meminta masyarakat agar sadar dan mematuhi anjuran pemerintah.

"Kita tidak ingin seperti daerah-daerah lain yang menunggu, menunggu, akhirnya semakin banyak (terpapar corona). Ini upaya keseriusan kita dalam memerangi wabah ini. Lebih baik kita mencegah lebih awal," tambah Budi.

Budi pun telah meminta petugas Dinas Polisi Pamong Praja (Pol PP) untuk mengawasi kegiatan masyarakat yang sifatnya bisa mengumpulkan massa.

Baca Juga: 39 Tahun Jadi Janda, Artis Lawas Ini Ngaku Sudah Berkali-kali Sakit Hati dengan Pria: Pas Masuk Kamar Sedih Banget!

Baca Juga: Ditinggal Istri 18 Tahun Jadi TKW dan Tak Kuat Tahan Nafsunya, Sang Suami Nekat Setubuhi Anak Kandungnya Selama Bertahun-tahun

"Ya, ini kan bukan lagi permasalahan pencitraan atau bukan, tapi bagaimana caranya pemerintah turun langsung ikut andil menyelamatkan masyarakat. Terjun semua ke lapangan, karena Virus Corona ini ancaman serius dan bukan main-main lagi," ungkap Budi.

Selain berorasi, pihak Pemkot Tasikmalaya juga telah memberikan sejumlah upaya lain dalam pencegahan Virus Corona.

Seperti meniadakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah yang diganti menjadi belajar di rumah, hingga mengimbau masyarakat untuk tetap berada di rumah.

Kendati demikian, hingga kini, Budi mengaku warganya masih melakukan perkumpulan meski sudah ada imbauan untuk tak keluar rumah jika tak ada kepentingan mendesak.

"Ini demi keselamatan, hanya sementara waktu. Kalau virus sudah berlalu, bisa normal kembali," tambah Budi.

Budi pun meyakini bahwa Covid-19 bisa disembuhkan dengan pelayanan kesehatan yang maksimal.

Namun, ketika jumlah pasien positif terus bertambah, fasilitas kesehatan yang ada tak akan bisa melayani dengan maksimal.

Oleh sebab itu, dirinya meminta kepada warga untuk mematuhi surat edaran yang telah dikeluarkan.

"Jangan sampai kebijakan untuk melindungi masyarakat disikapi salah. Anak yang belajar di rumah malah ke luar bermain-main, itu tidak boleh, termasuk kerumunan, kegiatan agama, ditiadakan dulu," kata dia.

Baca Juga: 39 Tahun Jadi Janda, Artis Lawas Ini Ngaku Sudah Berkali-kali Sakit Hati dengan Pria: Pas Masuk Kamar Sedih Banget!

Baca Juga: Tabrak 2 Bocah Penonton Balap Liar, Joki Balap Liar Ditangkat, Usianya Masih 16 Tahun!

Begitu pula kegiatan ibadah di Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang sampai sekarang masih bisa dilakukan secara normal oleh masyarakat.

Namun, pemerintah bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) daerah setempat memberlakukan jarak interaksi satu sama lain.

"Kita di masjid agung terbuka untuk umum tidak ditutup. Tapi, kita berlakukan jarak saat berinteraksi antarwarga yang hendak shalat berjemaah satu meter. Ini statusnya sementara, nanti sudah normal perkembangannya kita biasakan lagi," tandas Budi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Wali Kota Tasikmalaya, Keliling Orasi karena Jengkel Warganya Sepelekan Corona"

Editor : Pipit