WIKEN.ID - Enam warga Surabaya telah dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Pemerintah Kota Surabaya terus bergerak menanggapi temuan tersebut.
Satu di antaranya adalah bekerja sama dengan Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya untuk mengembangkan bilik sterilisasi.
Kepala Prodi Teknik Komputer IT Telkom Surabaya Helmi Widiyantara mengatakan, ide membuat bilik sterilisasi ini diprakarsai Rektor IT Telkom Surabaya Tri Arif Sarjono.
Sebab staf Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memintanya untuk mencarikan solusi pencegahan efektif agar bisa menekan laju penyebaran virus corona di Kota Surabaya.
"Jadi ini kan kebetulan Pak Rektor kita, Dr Tri Arif Sarjono mendapatkan ini dari staf-nya Bu Risma, bahwa pemkot sedang membutuhkan peralatan seperti itu (bilik sterilisasi) dikarenakan wabah Covid-19 menjalar begitu cepat," kata Helmi.
IT Telkom Surabaya langsung bergerak cepat dengan melakukan eksperimen membuat bilik sterilisasi.
Bilik tersebut dilengkapi dengan sebuah blower yang berisi disinfektan dan bisa dimasuki satu orang secara bergantian.
Dikutip dari Kompas.com, Kamis (19/3/2020), bila alat tersebut telah diproduksi massal, setiap orang yang mengunjungi fasilitas publik harus masuk ke dalam bilik tersebut terlebih dahulu.
Satu bilik sterilisasi tersebut sudah ditunjukkan kepada Risma pada Rabu (18/3/2020) di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.
Kemudian Risma meminta tim untuk selalu melaporkan perkembangan riset pembuatan bilik secara berkelanjutan.
Sebelum diproduksi massal, akan dilakukan uji laboratorium untuk mengukur efektifitas alat tersebut dalam mensterilkan tubuh.
"Jadi termasuk disinfektannya yang bagaimana, itu kita akan uji laboratorium. Jadi prosesnya masih tahap awal. Kita berharap bisa secepatnya, tapi kan paling tidak kita sudah mencoba," ujar dia lagi.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risma Minta IT Telkom Surabaya Buatkan Bilik Sterilisasi Virus Corona, Begini Cara Kerjanya"