WIKEN.ID -Viral video adzan di Kuwait dimodifikasi karena wabah virus corona, muadzin menangis saat mengumandangkannya.
Wabah virus corona saat ini masih meresahkan masyarakat di dunia maupun di Indonesia.
Hal ini menjadikan beberapa negara mengisolasikan negaranya dan meminta kepada masyarakatnya agar tetap berada di rumah agar penyebaran virus pun tidak semakin memburuk.
Kawasan Timur Tengah pun mengisolasi negaranya dengan melarang beberapa turis dari negara yang terjangkit virus corona untuk memasuki wilayahnya.
Negara Kuwait mengimbau kepada masyarakatnya untuk melakukan salat di rumahnya masing masing.
Adzannya pun diubah, terutama dalam kalimat azan yang berbunyi 'hayya alas-salah' yang berarti marilah salat.
Sehingga ketika waktu salat tiba, azan yang berkumandang di wilayah tersebut pun diganti agar masyarakatnya melakukan salat di rumah.
Dilansir dari Aljazeera via TribunMataram.com, sejumlah masjid pada Jumat lalu (13/03/2020) memodifikasi redaksi seruan azan dengan, 'shalluu fii richaaalikum, shalluu fii buyuutikum...' yang artinya, 'salatlah di dalam perjalanan (kendaraan) kalian, salatlah di dalam rumah-rumah kalian.'
Muadzin yang mengumandangkan pun menangis dalam sebuah video viral yang diunggah Aljazeera.
Suaranya terdengar lirih dan menangis setelah mengucapkan kedua kalimat seruan untuk salat di dalam perjalanan dan di rumah.
Video serupa juga diunggah oleh Dr. Abdullah Mubarak Al-Dilmani di Twitter.
Video berdurasi 46 detik tersebut kini menjadi viral.
Seorang pengacara negara Kuwait yang kemudian berdoa menanggapi azan tersebut.
Modifikasi azan terkait wabah virus corona ini terjadi setelah keputusan kementerian Awqaf, Kuwait.
Keputusan itu menghentikan khutbah Jumat dan salat berjamaah di masjid-masjid sampai pengumuman selanjutnya.
Hal itu dilakukan demi menghentikan penularan virus corona.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Kesehatan Kuwait dan Komite Fatwa dan Pelayanan Kuwait memutuskan untuk menghentikan khotbah dan salat Jumat sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Salat Jumat dibatalkan bagi kaum Muslim karena adanya wabah virus corona dan meminta warganya untuk salat Zuhur di rumah masing-masing.
Pada Jumat pula, Otoritas Kesehatan Kuwait mengumumkan kenaikan jumlah kasus dari yang sebelumnya 80 kasus menjadi 100 kasus.
Dilansir dari Reuters, pada Jumat (13/03/2020), warga dan penduduk Kuwait telah bersiap untuk mengunci seluruh negaranya dan bergegas ke berbagai toko karena pemerintah Kuwait telah mengambil tindakan luar biasa terhadap wabah virus corona.
Semua penerbangan komersial sudah dilarang sejak hari itu.
Seluruh jalan di negara Teluk Arab sebagian besarnya kosong pada Kamis.
Pemerintahnya juga meliburkan publik dalam dua pekan. Mereka juga dilarang mendatangi kafe, restoran dan pusat kebugaran.
Sampai saat ini masih belum jelas sampai kapan larangan penerbangan komersil masuk dan keluar Kuwait akan berlangsung. (*)