WIKEN.ID-Virus corona yang kini menjadi pandemik dunia memang sangat mengkhawatirkan.
Bermula di provinsi Wuhan, China, corona kini telah menyebar ke banyak negara di dunia.
Di luar China, Italia menjadi negara dengan kasus terbanyak dan telah melakukan lockdown atau menutup akses dari dalam dan luar negara tersebut.
Bahkan warganya dilarang untuk meninggalkan rumah mereka kecuali urusan yang mendesak.
Indonesia sendiri terlihat angka peningkatan kasus yang signifikan.
Hingga berita ini dibuat, sudah 96 kasus yang dilaporkan.
Semenjak heboh virus corona, permintaan akan masker dan handsanitizer atau cairan pembersih tangan kian meningkat.
Hal ini lantaran banyak orang sedang berusaha menjaga diri dan tempat tinggal mereka bersih dan higinies karena takut tertular Covid-19.
Cairan pembersih tangan memang menjadi barang yang sangat dicari namun sukar ditemukan di supermarket maupun apotek.
Manfaatkan Wabah Virus Corona, Siswa Ini Buka Jasa Hand Sanitizer di Sekolah
Bahkan yang menjual terkadang dijual dengan harga yang mahal.
Seperti yang dilakukan oleh bocah asal Leeds yang memutuskan untuk mengambil keuntungan dari hand sanitizer ini.
Menurut salah satu unggahan di Facebook sang ibu, bocah itu akhirnya dipulangkan dari sekolahnya sebelum jam pelajaran berakhir dan membuat ibunya sangat kesal.
Baca Juga: Tak Larang Raffi Ahmad, Nagita Slavina Mengaku Bakal Lakukan Hal Ini Jika Suaminya Cari Istri Lagi
Dalam unggahan tersebut, sang ibu terlihat sangat kesal lantaran anaknya dipulangkan dari sekolah karena menjual satu pompa ukuran sedikit hand sanitizer dengan harga Rp 9.500.
Anak itu nyatanya telah menjual 18 pompa dengan total pendapatan sebesar Rp 167 ribu.
Ibunya kemudian mengatakan bahwa sangat sulit untuk mendisiplinkan putranya ketika ayahnya memanggilnya dari tempat kerja dan suaminya malah mengatakan bahwa anaknya adalah legenda.
Bocah itu mengatakan kepada Daily Mail bahwa dia telah mendengarkan radio di mana mereka terus mengeluarkan peringatan dan saran orang harus mencuci tangan mereka.
Ketika sedang menunggu bus sekolah, dia memutuskan untuk pergi ke Tesco (supermarket) dan membeli hand sanitizer seharga Rp 28 ribu.
Dia menunjukkannya kepada teman-temannya di bus dan mereka memberinya ide bahwa dia harus mulai menagih uang pada orang yang menggunakannya.
Jadi dia berhasil mengumpulkan banyak uang.
Dengan keuntungan yang ia dapatkan, ia akhirnya membeli kebab dan keripik kentang.
Sayangnya, pihak sekolah mengetahuinya, memanggil orangtuanya dan menyuruhnya pulang sebelum jam pelajaran usai.
Ibunya juga mengatakan bahwa dia tidak akan menghukum putranya dengan hukuman yang berat.(*)